°˖✧ Kelas 10 | Lai Guanlin ✔

33

Masih ada yang baca ini?? ㅋㅋㅋ

Don't forget to voments! 😘😘

Author POV

Semuanya terjadi begitu cepat di mata Guanlin. Di saat Nara mendorongnya hingga membuat dirinya cukup oleng dan ketika Nara tertabrak oleh mobil yang berukuran besar itu hingga perempuan itu terpental tidak begitu jauh lalu mengenai trotoar jalan.

"NARA!"

Ia langsung menghampiri gadisnya yang kini terkapar di atas aspal dalam keadaan yang memprihatinkan. Mobil yang menabrak Nara langsung kabur. Guanlin ingin mengejar dan menghajar pemilik mobil tersebut, tapi kini keadaan Nara adalah hal utama yang harus ia urus terlebih dahulu.

Ia mengecek terlebih dahulu denyut nadi dan nafas gadis itu. Lemah. Ia langsung menelpon ambulan dan untungnya rumah sakit tidak begitu jauh dari minimarket yang mereka kunjungi.

Setelah menelpon ambulan, ia langsung menelpon Jihoon dan menceritakan segala hal yang terjadi. Setelah itu Jihoon langsung menghubungi sepupunya Ten dan Jungwoo karena tempat tinggal mereka yang gak begitu jauh dibandingkan sepupunya yang lain. Ah, Yuta juga karena kini ia menjadi salah satu guru di sekolahnya dan pasti rumahnya tidak jauh-jauh.

Guanlin menelpon Woojin karena disuruh oleh Jihoon. Woojin katanya sedang ada kerkel maka dari itu ia tidak sedang bersama Jihoon.

Guanlin mengenggam tangan Nara dan berdoa untuk gadis itu. "Tolong ra, bertahan demi gua, adik-adik lu, sepupu-sepupu lu sama ortu lu yang di sana..."

Pemilik minimarket langsung menelpon polisi ketika melihat kejadian itu terjadi. Polisi datang ketika ambulan sudah datang dan siap untuk membawa Nara ke rumah sakit.

"Bolehkah nanti kami minta keterangan darimu soal kasus ini?" Tanya seorang polisi ke Guanlin yang hendak masuk ke ambulan.

"Boleh, nanti di rs aja tapi." Guanlin pun masuk ke mobil ambulan dan tidak menunggu jawaban dari polisi tersebut.

Kini cuma satu hal yang ia khawatirkan sekarang.

Nara.

🌲🌲🌲

Guanlin duduk di kursi depan IGD. Sambil menunggu polisi yang datang untuk meminta keterangan tentang kejadian hari ini, ia tak berhenti panjatkan do'a untuk keselamatan Nara yang sedang berjuang di dalam sana.

Semoga lu selamat ra... -guanlin

"Lin!"

Guanlin langsung nengok ke sumber suara. Ada Jihoon, Woojin, dan sepupu-sepupunya datang menghampirinya.

"Nara gimana?" Tanya Yuta.

"Belom tau bang. Semenjak ia masuk ke IGD, belum ada yang keluar ngasih tau gimana kondisinya sekarang." Jelasnya.

"Permisi." Tiba-tiba seorang polisi datang.

"Ya pak?"

"Saya ingin minta keterangan soal kasus yang tadi di minimarket. Siapa yang jadi saksinya?"

"Saya pak." Guanlin angkat tangan.

"Ok, sekarang kamu ikut saya." Guanlin pun mengikuti sang polisi ke luar dari tempat IGD dan pergi ke arah parkiran rumah sakit.

"Yo, Guanlin!"

"Sungjae-hyung!"

"Ntar kamu urus dia ya, Sungjae. Saya masih mau ngurus TKP dulu." Perintah bapak polisi itu.

"Baik pak." Si polisi pun langsung naik ke mobilnya dan melesat pergi.

"Ah hyung, gua jadi ngerepotin lu mulu nih." Ucap Guanlin.

"Udah kerjaan gua kok ini. Awalnya ini tuh gak perlu pake jasa detektif, tapi gua keukeuh mau bantuin. Lagi gabut banget soalnya lagi gak ada kerjaan." Jelas Sungjae panjang lebar.

"Menyibukkan diri hyung?"

"Ho'oh. Jadi, kejadiannya gimana?" Tanya Sungjae yang sudah siap dengan notes dan pulpennya.

"Kejadiannya tadi sore. Gua sama Nara lagi ngobrol kalo gua mau nemenin dia ke dalem minimarket tapi dia nya bilang gua gak perlu nemenin dia. Terus tiba-tiba Nara ngedorong tubuh gua dan ada mobil yang tiba-tiba nabrak dia. Mobilnya fortuner, keliatannya masih baru soalnya masih mengkilap banget kulit mobilnya. Gua mo kejar tapi ya Nara gua prioritasin dulu."

"Lu gak liat plat nomernya?" Tanya Sungjae.

"Belom ada."

"Yang bisa gua ambil dari cerita lu tadi, Nara mungkin tau kalo lu itu yang sebenarnya diincar tuh mobil." Kata Sungjae.

"Hah?"

"Coba bayangin deh. Dulu Nara kehilangan sosok ayahnya yang ia sayang karena kecelakaan yang terencana gitu? Kalo sekarang si pembunuh itu niatnya mau nyerang lu karena lu udah jadi orang yang termasuk Nara sayang. Bisa jadi kalo pelaku tadi itu sekongkolnya emak tiri Nara? Yang jelas ini bikin hidup Nara gak tenang." Ujar Sungjae cukup panjang.

"Masuk akal juga sih..."

"Warna mobilnya apa?"

"Hitam hyung."

"Jadi gua harus minta catetan penjualan mobil selama beberapa bulan akhir ini. Moga aja mereka mau ngebolehin gua liat catetannya." Oceh Sungjae.

"Sorry hyung kalo malah buat lu repot."

"Gak kok, seneng malah. Dan ini juga emang udah tugas gua." Jawab Sungjae sambil tersenyum ke arah Guanlin.

Ya terus tadi ngapain misuh-misuh njir -guanlin

"Ntar kalo ada kabar terbaru, gua kasih tau lu lin. Gua mau cabut ke tempat polisi tadi. Bye!" Sungjae pamit dan dianggukan kepala oleh Guanlin.

Setelah itu ia langsung balik ke IGD untuk menunggu perkembangan Nara.

"Lu diapain lin??"

"Ditanyain doang rincian kejadian tadi sore."

"Oh... Emang gimana dah?"

Guanlin pun nyeritain ke mereka persis dengan apa yang ia ceritakan ke Sungjae tadi.

"Anjir lah yang nabrak minta gua apain." Misuh Ten sambil mengepalkan erat tangannya.

"Lu mo tonjok tuh orang juga gak bakal ngepek Ten, itu badan jadiin dulu kek si Johnny."

"Diem lu cacing Jepang!"

"Udah ah lu pada berisik! Ini di rumah sakit!" Jungwoo langsung buka mulut ketika saudara-saudaranya bertengkar.

Walau cuma adu bacot doang sih, ya tapi ini di rumah sakit woe :(

"Yaudah, sekarang mending diem terus tunggu kabar Nara. Kalo bacot doang mending pulang aja sana." Kini Woojin buka suara dan langsung bikin yang bersangkutan kicep seketika.

Dari tadi cuma diem dan sekalinya ngomong langsung nyelengkit. Kamu gak kesambet kan? :(

*krieet*
Tiba-tiba pintu IGD terbuka dan tampak seorang dokter yang keluar dari sana.

"Kalian semua kenalan dari Ny. Nara?" Tanya sang dokter.

"Betul dok. Kondisi Nara sekarang bagaimana?" Tanya Yuta sebagai perwakilan.

"Kondisinya..."

■

Thanks for 42k+ reads and 7k+ votes! :)

Oh iya btw, 2 minggu lagi aku UAS so... I think i will hiatus again :) I'm sorry but if i can, i will update the new chap soon :) i guess? :v

Keep voments yeorobun~~~😚😚