Jan lupa voments yeorobun~ 😘😘
//UAS TELAH SELESAI! YEY! Remed saya baru 2, yaitu fisika dan mtkp :) gtw nanti ada lagi atau tidak :)
//iya sok ambil ipa tapi jiwa dominan ke ips, geblek emang :(
Ini_Lay e cie yg gk ada remed di sekolahnya :3Author POV
"Kondisinya... cukup parah." Kata dokter yang baru saja keluar dari ruang IGD. Tanpa dikasih tau oleh sang dokter, Guanlin yang melihat sendiri kejadian itu sudah menduga seperti apa kondisi Nara.
"Tadi pasien sempat kekurangan darah, untungnya persediaan kantong darah yang cocok dengannya di rumah sakit ini masih ada." Tambah sang dokter.
"Sekarang keadaannya bagaimana dok?" Tanya Jungwoo.
"Belum sadarkan diri. Tak ada luka dalam yang serius, hanya saja lengan atas dan bawahnya patah dan luka-luka yang cukup banyak di sekujur tubuhnya hingga tadi mengalami kekurangan darah." Jelas sang dokter.
Mereka cukup lega dengan penjelasan sang dokter. Mungkin tulang tangannya patah, tapi setidaknya tidak ada luka serius seperti tulang rusuk retak dan lainnya.
Tapi jika ada Yukhei di sini, ia pasti langsung menarik kerah sang dokter dan berkata, "HANYA PATAH TULANG!? KAU BILANG PATAH TULANG HANYA HAL SEPELE!?"
Untungnya, sepupu Nara yang satu ini yang kerjaannya juga sama kayak Jungwoo dan Ten lagi ada kerjaan di luar negeri. Biar gak ngeganggu kerjaannya, dia jadi orang terakhir yang dikasih tau soal Nara kecelakaan.
Jarang ketemu sih, tapi kalo di chat si Yukhei atau biasa dipanggil Lucas ini emang paling bacot nanyain keadaan Nara. Peduli si iya tapi caranya ngebacot :(
"Dok, apa sepupu saya udah bisa dipindahkan ke ruang rawat inap?" Tanya Yuta. Biasalah, yang berduit yang bertanya :( Eh tapi semuanya berduit deng.
"Bisa. Kalau begitu, ikut saya untuk mengurus administrasinya." Yuta langsung ngikutin dokternya dari belakang.
Ten dari tadi emang diem. Gak pecicilan kayak biasanya. Saudara dia habis kecelakaan dan dia paling takut sama hal kayak gini. Suka kebayang gak sih hal-hal buruk yang bakal terjadi sama keluarga lu sendiri? Bukan kepengen atau gimana, Ten suka kebayang hal kayak gitu.
"Em... Beli minum dulu mau gak? Biar rada rileks dikit." Tawar Jihoon. Dari 5 menit yang lalu ini pada larut ama pikirannya masing-masing.
"Ke kantin yuk?" Ajak Jungwoo.
"Gua nitip aja woo." Jawab Ten.
"Aku juga bang." Jawab Guanlin.
"Mau apa?" Tanya Woojin.
"Kopi." Jawab Ten sama Guanlin barengan. Emang ini dua sejoli paling kalem dari tadi. Diem doang dari tadi. Ya moga aja gak kerasukan setan.
"Pamit ke kantin dulu yak." Pamit Jihoon dan langsung melengos lalu disusul Jungwoo dan Woojin.
Setelah mereka bertiga pergi, Guanling langsung buka mulut.
"Maafin gua bang." Ucap Guanlin.
"Buat?"
"Nara gak bakal kayak gini kalo gua ama dia gak banyak ngomong dulu pas diparkiran. Gua juga malah ngambil parkir yang deket pintu keluar, bukan yang deket minimarketnya." Ujar Guanlin.
"Bukan salah lu lin, lu gak perlu minta maaf. Nara emang kayak gitu orangnya, suka mentingin orang lain daripada dirinya sendiri. Dan hal yang terjadi tadi sore memang udah kehendak tuhan, lu gak perlu nyalahin diri lu lagi. Gua tau lu sayang dan berusaha ngejagain Nara. Lu langsung bawa dia ke rumah sakit biar bisa ditangani lebih lanjut. Jangan nyalahin diri lu sendiri ok?" Jelas Ten panjang lebar setelah itu nepuk kepala Guanlin yang sedaritadi menunduk seperti orang bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
°˖✧ Kelas 10 | Lai Guanlin ✔
FanfictionWho knows Nara's life gonna be so different when this boy come to her life? Highest Rank : [01.04.18] #146 in Fanfiction [23.12.18] #24 in ShortStory [01.10.18] #108 in FiksiPenggemar Start : 06.09.2017 End : 15.10.2018 ©gulalin_