.
.
."Pagi ibuku sayang"
Sapa seorang pria sambil memeluk ibuku dari belakang dengan manja."Jorok! Belum mandi udah kemana mana" ucapku sambil mengerucutkan bibir dan sedikit kesal karena masih ada yang bangun lebih siang dariku mengingat aku yang terburu buru sebab merasa bangun paling siang.
"Bang Reyhan, mandi dulu sana bau nih, ibu gak mau deket kamu" ucapan yang selalu ibu katakan dengan lembut saat anak anaknya malas mandi.
"Aku makan dulu deh buk, baru mandi yaa" ucap kakak ke empatku dengan nada manja sambil memeluk ibuku dari belakang.
Bang Reyhan memang kakak laki lakiku yang paling manja namun itu dilakukannya hanya untuk mendapatkan perhatian ekstra dari ibuku, karena dia adalah tipe orang yang sangat suka diperhatikan.
"Gak bisa! Mandi sana"
Ucapku dengan sedikit sinis karena mood ku yang sedang kurang baik."Apasih? Anak kecil asal nyaut aja, makan yang bener, belepotan tuh!"
Ejek kakakku dengan wajah yang meremehkanku sambil tetap memeluk ibuku.Aku semakin kesal sehingga makananku tak kuhabiskan dan langsung membawa piringku ke tempat cuci piring lalu mencucinya bersama piring yang lain karena memang tugasku untuk mencuci semua piring setelah makan.
.
.
.Ibuku mengajari kami tentang tanggungjawab dimulai dari tugas ringan dirumah, walaupun kami punya seorang pembantu rumah tangga, namun ibu tetap membagi beberapa tugas kepada anggota keluarganya.
Setelah selesai mencuci piring, aku langsung kembali ke kamar dan lagi lagi merebahkan diri, padahal aku baru saja bangun dari tidur.
"Aaah! Hari libur ini nanti mau kemana ya?" ucapku pada diriku sendiri sambil melihat ponsel pintarku
"Dek, ada acara gak hari ini? Ikut abang yuk" tanya seorang pria yang sempat membuatku jengkel di ruang makan dengan santai sambil menyandarkan bahunya di daun pintu kamarku
"Nggak ada, ikut kemana?"
Jawabku cuek karena aku masih kesal dengannya."Gitu amat jawabnya? Iyaa abang minta maaf tadi ngledekin kamu" ucapnya dengan nada bersalah setelah dia tau aku kesal dengannya.
Aku paling suka melihatnya seperti itu karena dia terlihat sangat imut dengan raut wajah begitu.
"Abang mau ajak kamu kerumah tukang jahit, celana abang bolong" ucapnya lagi sambil mengangkat celana levis panjang yang bolong di bagian pangkal pahanya. Entah sudah berapa kali dan berapa celana yang bolong di bagian yang sama, kadang aku juga merasa heran dengan kakakku ini.
"Yaudah ayo, daripada nganggur dirumah juga! Tapi nanti ada ongkosnya loh"
jawabku pada kakakku dengan nada terpaksa walau sebenarnya dalam hati aku senang karena ada yang mengajakku pergi.
.
.
."ibu aku dan Shandy pergi dulu yaa!"
Teriak kakakku pada ibu sambil menuruni anak tangga dengan cepat setelah kami berdua selesai bersiap untuk pergi."Iya, jaga adikmu baik baik Reyhan"
Kata ibu sebagai tanda memperbolehkan kepergian kami dengan syarat kakakku menjagaku dengan baik.Aku bisa dibilang anak kesayangan di keluarga ini. Selain aku adalah anak bungsu, aku juga satu satunya anak perempuan karena ke empat kakakku laki laki semua, maka dari itu ayah dan ibuku sangat menjagaku, apalagi ayahku adalah orang yang overprotective.
"Siap buk!"
jawab bang Reyhan dengan singkat lalu keluar dan langsung menuju motor gedenya diikuti oleh diriku di belakangnya'Brrrrmmmmm..... '
Setelah urusan bang Reyhan sudah selesai dengan tukang jahit dan celananya, kami berdua pergi ke sebuah cafe yang lumayan ramai dan terkenal enak.
"Kamu mau minum apa dek?"
tanya dia padaku sambil menarik salah satu bangku dan menaruh jaket hitamnya diatas meja."aku choco original aja bang"
Kakakku pun pergi untuk memesan minuman tersebut. Saat kakaku pergi memesan minuman untu kami, tak sengaja aku bertemu dengan teman sekelasku ketika aku masih SMP.
"Eh! Shandy ya?"
Tanya pria itu sambil menyentuh pundakku dari belakang tak lupa wajahnya dihiasi senyum manisnya.Aku pun spontan menoleh kebelakang tempatnya berada, aku sedikit mendongak karena posisinya yang masih berdiri sedangkan aku duduk.
"Iya, pak ketua kelas kan?"
tanya ku balik padanya untuk memastikan dia benar ketua kelasku selama tiga tahun di SMP."aku bukan ketua kelas lagi Shan!" jawabnya dengan tawa kecil dan duduk di kursi yang berada di sampingku.
Aku hanya membalasnya dengan tawa kecil sambil menarik jaket hitam kakakku yang tertumpang di meja
.
.
.
.
"Hey! Siapa kamu?"
Suara itu sedikit membentak yang sempat membuatku dan seorang mantan ketua kelas SMP ku terkejut sehingga langsung menoleh pada sumber suara itu
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Brothers [Completed]
FanfictionKehidupan Shandy yang cantik, kaya, pintar, pendiam dan punya empat abang ganteng yang mirip idol dan populer. Ke empat abangnya sangat menyayanginya. Banyak rahasia yang tersimpan diantara mereka. . . . . #5 watty2019 #6 tf (2018) #28 tf (2019...