.
.
.
.'Tuk....tuk....tuk'
Suara ketukan pensil Shandy yang jelas terdengar ketika seisi kelas sedang sibuk mencatat materi yang baru saja dicatatkan oleh guru. Shandy sudah merasa kangen dengan ibunya yang sudah seminggu lebih berada diluar kota, sedangkan ibunya sendiri yang bilang bahwa dirinya hanya pergi seminggu saja, tapi apa? Ini malah hampir satu bulan.
Shandy sangat ingin menghubungi ibunya, jadi saat ini ia sangat menantikan bel pelajaran berakhir yang bisa membuatnya boleh menggunakan ponselnya disekolah.
"Napa Shan? Kayaknya bosen amat"
"Aku kangen ibuk Mil, kapan ya pelajarannya selesai?"
Ucap Shandy sambil menyangga kepalanya."Hmm...bentar lagi kok, kamu mau telfon ibumu?"
Jawab Mila sambil melirik jam tangan putih ditangan kirinya, lalu mengalihkan pandangan pada Shandy. Shandy hanya menjawab Mila dengan anggukan.'Tingtingtong'
Akhirnya suara bel yang ditunggu Shandy berbunyi juga, wajah murungnya langsung berubah ceria. Begitu guru mata pelajaran meninggalkan kelas ia langsung mengeluarkan ponselnya dari laci mejanya kemudian mencari nomor yang akan ia telepon. Sementara Mila ke kantin membeli minum dan beberapa camilan untuk mereka berdua.
"Halo ibuk?"
"Halo sayang, ada apa? Tumben telfon di jam sekolah"
"Nggak papa, lagi pengen aja"
"Masa sih?"
"Aku kangen tau sama ibu, kenapa pulangnya lama?"
"Maaf sayang, masalah disini sangat rumit, ayah dan ibu tak bisa meninggalkannya"
Shandy cemberut dan tampak ada raut wajah kecewa pada dirinya setelah mendengar jawaban dari . Ia hanya memainkan rambut sebahunya dengan jari.
"Lalu kapan ibu pulang?"
"Ehm...entah? Mungkin seminggu lagi"
"Ya! Itu lama sekali bu"
.
.
.
.Aryan berjalan menuju kantin di kampusnya setelah ia selesai mengumpulkan tugas terakhir dari salah satu dosennya. Ia sangat lapar karena hari ini ia lupa membuat kotak makan siang untuknya sendiri setelah sibuk menyiapkan sarapan untuk adik adiknya tadi pagi, hal itu karena bibi yang biasa membantu dirumah mereka tidak bisa datang karena bibi sedang sakit, alhasil Aryan lah yang membuatkan sarapan karena ia lumayan bisa untuk urusan dapur.
Ia memesan semangkuk soto ayam lengkap dengan taburan koya dan kerupuk, ia juga memesan segelas jus untuk menemani makannya. Menunggu pesanannya datang Aryan tampak sibuk menatap ke seluruh sudut kantin mencari bangku untuknya makan nanti, hingga pandangannya tertuju pada seorang gadis yang ia sudah kenal lama. Aryan pun berjalan menghampiri gadis itu.
"Anisa?"
Sapa Aryan sambil menepuk pelan pundak gadis itu.Gadis itu spontan langsung menoleh ke arah Aryan dan memandang Aryan dengan jeli seolah ia mengingat ingat siapa orang yang menyapanya ini.
"Lupa ya?"
Ucap Aryan sambil menunjuk raut penuh tanya gadis itu yang diketahuinya bernama Anisa itu."Eh iya, sorry gue lupa lo sapa ya?"
Anisa tersenyum kecut saat dirinya ketahuan lupa akan siapa orang didepannya ini."Gue Aryan, temen SMP lo! Masa lupa sih?"
Ucap Aryan sambil melempar senyum manisnya pada Anisa."Hah? Masa lo Aryan? Ganteng banget lo sekarang"
Anisa tampak kaget dan spontan berkata bahwa Aryan tampan, tentu saja itu membuat Aryan sedikit besar kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Brothers [Completed]
FanficKehidupan Shandy yang cantik, kaya, pintar, pendiam dan punya empat abang ganteng yang mirip idol dan populer. Ke empat abangnya sangat menyayanginya. Banyak rahasia yang tersimpan diantara mereka. . . . . #5 watty2019 #6 tf (2018) #28 tf (2019...