Hariku

2.4K 108 4
                                    

.
.
.
.

Yuan berjalan keluar dari gedung kampusnya masih lengkap dengan Toga dan ijazah kelulusan ditangannya. Semua anggota keluarganya menyambutnya dengan gembira seperti saat Reyhan dan Shandy lulus SMA dulu, inilah rasa sukses yang sebenarnya dari orang tua, yaitu saat melihat kita berhasil meraih apa yang kita perjuangkan.

Reyhan pun tersenyum gembira saat kakaknya ini menghamburkan peluk bahagia padanya, Reyhan ikut bangga karena kakaknya yang menurutnya kekanakan ini sudah menyelesaikan kuliahnya.

"Kita harus merayakan hari ini"
Ucap Yuan pada semua saudara saudaranya.

"Tentu"
Farhan menyahut dengan suara beratnya diatambah senyum kotak yang manis.

"Bersenang senanglah hari ini, pakai saja mobil ibu"
Ucap Marina memberikan ijin pada anak anaknya.

"Lupakan sebentar masalah ibumu Reyhan, ikutlah bersenang senang dengan abangmu"
Ucap Marina setelah menghampiri Reyhan yang sempat kehilangan senyumnya saat mendengar kata 'merayakan' dari Yuan.

"Iya bu"
Senyum Reyhan kembali seketika mendengar ucapan sang ibu.

"Ya, aku harus mengukir kenangan indah dengan mereka sebelum aku pergi selamanya"
Reyhan bergumam sambil tetap melemparkan senyum pada kakak kakaknya.

Setelah sampai dirumah semuanya sibuk mempersiapkan apa yang akan mereka bawa untuk ke pantai, kecuali Shandy. Ia tak bisa ikut liburan sehari kakaknya ini karena ada ujian praktikum besok.

Tak terasa hari sudah menjelang malam, kegelisahan melanda Farhan dan Yuan yang saat itu sengaja satu kamar.

"Ini jam berapa?"
Tanya Farhan yang memeluk guling menghadap Yuan.

"Ini masih jam satu, paginya masih lama"
Jawab Yuan setelah melihat jam diponselnya.

"Lalu kenapa abang belum tidur?"
Tanya Farhan lagi sambil menarik selimut hingga kedadanya.

"Nggak bisa tidur. Kamu?"
Jawab Yuan dengan polosnya.

"Sama"
Jawab Farhan pula dengan tampang yang tak berdosa.

"Trus kita enaknya ngapain nunggu pagi?"
Kali ini Yuan yang bertanya.

"Ya tidur dong bang!"
Jawab Farhan simpel tapi membuat Yuan ingin menamparnya sekarang juga.

"Tau ah cape ngomong ama lu, otak SD"
Ucap Yuan kesal sambil beralih posisi menjadi memunggungi Farhan dan menarik selimutnya kasar hingga menutupi wajahnya.

"Gimana sih? Kalo aku SD mah nggak mungkin kuliah"
Farhan masih belum menyadari kebodohannya.

"Serah dah"
Nada Yuan terdengar frustasi dari dalam selimut.

Tak terasa hari sudah pagi, ke empat anak laki laki itu sudah bersiap untuk pergi ke pantai. Ini adalah usulan dari Aryan, mereka sudah lama tak bermain kepantai semenjak semua sibuk dengan urusan masing masing. Setelah sarapan dan berpamitan pada Marina semuanya berangkat, mereka membawa satu mobil saja, yaitu mobil Aryan yang lumayan besar.

Setelah sekitar tiga jam perjalanan akhirnya mereka berempat sampai ditempat yang mereka tuju.

"Haaaa....pantai"
Mereka semua teriak ria setelah keluar dari mobil, bahkan Aryan yang paling tua pun sudah berubah menjadi anak anak sekarang.

Mereka sangat bersenang senang, berenang, memotret, rebahan, bahkan bermain pasir.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
4 Brothers [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang