4 Brothers [Completed]

Truth or Dare #2

.
.
.
.

Radith yang sedang menikmati waktu santainya di hari libur dengan seorang gadis disebuah cafe terusik dengan bunyi dering ponselnya menandakan adanya sebuah pesan masuk yang terletak diatas meja.

Ia segera mengambil dan membuka pesan diponselnya. Radith cukup terkejut membaca pesan diponselnya.

Shandy : Untukmu, aku mampu berpura-pura bahagia meskipun aku sedih

Radith ingin tertawa membacanya, namun ia mengurungkan niatnya dan hanya menutup mulutnya dengan tangan kanannya. Radith pun membalas pesan Shandy.

Radith : Apasih Shan?

Shandy : Untukmu, aku mampu berpura-pura kuat meskipun aku menderita

Radith : Lo kesambet?

Shandy : Semoga cinta menjadi sempurna oleh cinta itu sendiri

Radith : Ada tugas bikin puisi?

Shandy : Semoga semua kelemahan ini mampu ku sembunyikan

Radith : What?????? 😐

Shandy : Dalam mimpi yang takkan menjadi kenyataan. Aku menanam bunga yang tak bisa berbunga

Radith : Kurang pupuk kali 😂

Shandy : Aku sudah sangat muak dengan cinta palsu cinta palsu cinta palsu

Radith : I’m so sorry but it’s Fake love fake love fake love. Itu lagu kan, gue dah tau Shan, ketebak lo nge-prank gue ya?

Shandy : Ehehe...😄😄 iya kak, lagi dapet tantangan.

Radith : Oh, gue pernah denger lagu itu.

Shandy : Itu lagu boyband kesukaan aku kak 😆

Radith : Ohya?

Shandy : Iya, ada yang mirip kak Radith loh.😇

Radith : Siapa?

Shandy : Kim Nam Joon namanya 😁

Radith tampak tersenyum senyum menatap layar ponselnya sambil sibuk mengetik balasan untuk pesan seorang adik kelasnya,
"Seru juga ni anak" Gumam Radith, hingga ia lupa dengan gadis yang dihadapannya.

"Lo kenapa sih dith? Senyum senyum gitu megang hp, sampe lupa gue disini"
Ujar gadis itu kesal dengan tingkah Radith yang mengacuhkan dirinya.

"Nggak papa, ini cuma chat dari adik kelas. Biasa nanya jadwal piket PMR"
jawab Radith berbohong pada gadis yang menikmati segelas kopi didepannya.

"Nanya jadwal sampe ketawa ketawa gitu, kok kayanya nggak mungkin ya"
Ucap gadis itu dengan tatapan curiga pada Radith yang tetap menggenggam ponselnya.