Problem

3.5K 196 0
                                    

.
.
.
.

Waktus menunjukkan pukul sepuluh, saatnya siswa istirahat. Shandy sangat menunggu bel istirahat berbunyi agar ia segera bisa melaporkan Dian ke BK dan akhirnya...

'Ting ting tong'

"Mila, aku mau ke ruang BK dulu, kalau kamu mau ke kantin duluan aja jangan lupa pesenin makanan juga buat aku"

"Okey Shan"

Shandy beranjak dari bangkunya setelah bicara dengan Mila, namun rencananya ke ruang BK harus tertunda karena semua senior OSIS tiba tiba datang ke kelasnya termasuk Reyhan.

Shandy yang semula beranjak dari tempat duduknya kini ia duduk kembali.

"Ada apa nih?"
Mila berkata setengah berbisik pada Shandy.

"Nggak tau, ada bang Reyhan juga, jadi inget masa *MOS"
Shandy membalas Mila dengan bisikan pula.

*MOS=Masa Orientasi Siswa
.
.
.
.

"Adek adek maaf mengganggu waktu kalian sebentar, kakak kakak disini mau memberi informasi bahwa kami telah membuka pendaftaran untuk anggota pengurus OSIS yang baru, karena kamu sudah harus lengser untuk fokus pada pelajaran saja"

Seorang siswi mengangkat tangannya untuk bertanya kepada salah satu senior OSIS itu.

"Kak Kookie, kapan mulai dibukanya? Saya mau daftar"
Siswi yang bertanya itu adalah Dian, ia memanggil Reyhan dengan sebutan Kookie karena kemiripan Reyhan dengan Jeon Jungkook.

"Kita akan mulai pendaftarannya besok, pendaftarannya ke saya atau ke kak Selly ya"
Reyhan menjawab pertanyaan Dian.

Shandy hanya menopang dagu melihat kakaknya sedang bicara didepan kelasnya, hal itu justru membuat perhatian Reyhan tertuju padanya.

"Shandy, kau tak ingin ikut OSIS?"
Reyhan mencoba berbicara formal dengan adiknya saat berada di sekolah.

"Tidak terima kasih kak"
Shandy pun melakukan hal yang sama dengan kakaknya.

Reyhan dan Shandy memang sepakat untuk tak memberitahukan ke banyak orang kalau mereka adalah adik kakak, hal ini dilakukan untuk menghindari Shandy dari pertanyaan pertanyaan anak anak yang menyukai Reyhan.

Dian yang melihat Reyhan menanyai Shandy pun cemburu, rasa bencinya pada Shandy mungkin sekarang semakin besar.

"Shandy sok banget deh, orang kaya yang sombong kaya dia nggak pantes dapat perhatian dari kak Kookie"
Dian bergumam sambil menunjukkan ekspresi kesal diwajahnya, ia melirik Shandy yang sedang tersenyum pada Reyhan dengan pandangan iri.

"Oke adik adik, sekian informasi dari kami, maaf sudah mengganggu waktu kalian, permisi"

Semua senior OSIS pun keluar satu persatu dari kelas Shandy, disusul Shandy yang ingin melaporkan Dian ke BK dan Mila yang ingin ke kantin.

"Aku ke kantin dulu ya"
Ucap Mila sambil jari tangannya menunjuk arah kantin berada.

"Okey"
Shandy menjawab singkat dan bergegas ke ruang BK.
.
.
.
.

"Oh jadi Dian yang menyembunyikan buku mu? Bukankah dia anak yang kau sakiti beberapa hari yang lalu?"

"Iya bu benar"
Shandy menjawabnya dengan mantap

"Baik, saya akan panggil Dian kesini"

Guru BK itu langsung berdiri menuju ke kelas Shandy untuk memanggil siswi bernama Dian, sementara itu Shandy langsung pergi menyusul Mila yang sudah menunggunya di kantin.
.
.
.
.

"Gimana Shan?"
Tanya Mila sambil mengaduk aduk es cappuccino dan menyodorkan segelas es vanilla latte kesukaan Shandy.

"Beres"
Jawab Shandy singkat sambil meneguk sedikit es yang diberikan Mila, namun itu sudah jelas untuk Mila.

"Biar tau rasa tuh si Dian, biar kena poin, biar nggak naik kelas, biar malu"
Mila mengatakannya seolah dia ingin sekali melihat Dian menderita.

"Kamu kayanya seneng banget lihat Dian di BK?"

"nggak seneng gimana? Dia udah nyakitin kamu, fitnah kamu sampe dapet poin, nyembunyiin buku PR"

"Udah udah, uuh...sahabatku ini lucu banget siihh"
Shandy sangat gemas dengan tingkah Mila sampai ia mencubit pipi chubby Mila.

"Apaan sih kamu"
Mila membalas dengan tawa kecil namun terkesan tulus.

Mila dan Shandy pun menikmati minumannya masing masing dan mengobrolkan banyak hal hingga bel masuk berbunyi.
.
.
.
.

"Anak anak, hari ini Bapak ada seminar ke SMA widuri, untuk itu kerjakan tugas ini selama jam pelajaran Bapak berlangsung. Ingat! Jangan ramai apalagi keluyuran keluar kelas. Paham?"
Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia itu mulai membagikan tugas setelah berkata demikian.

"PAHAM PAK!"
semua siswa menjawab serentak.

Setelah Pak Guru selesai membagikan tugas kepada semua siswa, beliau langsung mengangkat tas kantornya dan pergi meninggalkan kelas.

Begitu Pak Guru pergi lumayan jauh, keadaan dikelas sungguh gaduh, bahkan speaker yang ada dikelas diputar dengan lagu barat, seolah semua senang apabila pelajaran Bahasa Indonesia jam kosong.

"Yess! Bisa nge-game sepuasnya nih"
Wajah Shandy dan Mila juga tampak sangat gembira.

"Mila aku ke toilet sebentar ya, kebelet nih"
Shandy menghentikan game nya.

"Mau aku temenin?"

"Nggak usah"

Dengan sedikit berlari Shandy menuju kamar mandi wanita yang berada dekat ruang UKS.

Shandy pun segera masuk kedalam, namun saat ia ingin keluar dari kamar mandi, pintunya tak bisa dibuka.

'Brak brak brak brak'

"Ada orang diluar? Tolong bukain pintu saya dong, saya kekunci didalam"
.
.
.
.

4 Brothers [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang