16.1 Tawanan

143 9 0
                                    


Budayakan vote guys

Tiara mulai membuka matanya, matanya berkeliling melihat sekitarnya.

Aku dimana gumannya bingung.

"Sudah bangun rupanya, nona kita ini" Jordan berjalan mendekati Tiara yang duduk diikat dikedua tangan dan kakinya, tangan kanan Jordan memegang sebilah pisau kecil, matanya terlihat misterius memandangi wajah Tiara dari dekat.

"Kamu cantik sekarang, seperti tantemu" tangan kiri Jordan mulai  mengelus pipi sebelah kananTiara yang halus, selesai mengelus pipi  tangan kanannya yang memegang pisau mulai menelusuri leher Tiara yang jenjang.

Tiara hanya diam membisu, ia sangat tegang, menunggu tindakan apa yang akan dilakukan oleh Jordan selanjutnya, Tiara masih ingat bagaimana dulu kejamnya Jordan sewaktu ia diculik.

Jordan berjalan ke arah belakang Tiara, ia dengan sengaja menggores tangan Tiara dengan pisau yang ia pegang.

"Ah" teriak Tiara pelan, tangan kanannya mulai mengeluarkan darah sedikit demi sedikit, terasa perih tapi ia tahan.

"Kau tidak menangis sayang" Tiara yang mendengar ucapan Jordan mulai muak dengan tingkahnya. Dengan sedikit keberanian yang ada ia mulai bicara.

"Maumu apa sekarang?" Tiara berkata dengan lantang.

Plak.

Jordan menampar pipi kirinya dengan keras. Tiara hanya meringis merasakan tamparan di pipinya.

"Berani melawan sekarang" Jordan malah terlihat senang dengan permainan ini, ia tersenyum misterius, wajahnya ia dekatkan ke arah wajah Tiara.

Tiara dengan cepat memalingkan mukanya, untuk menghindar.

Cup

Jordan mencium pipi Tiara dengan seenaknya, tangannya mengelus pipi Tiara lagi. Tiara yang tadinya diam, dibuat kaget dengan tingkah Jordan yang seenaknya, ia mulai terlihat emosi.

"Kau, beraninya hanya dengan perempuan yang tak berdaya." Tiara berteriak dengan keras, tiba-tiba terlintas dipikirannya untuk meludahi Jordan yang berada sangat dekat dengan dirinya.

Cih. Tiara dengan keberanian yang telah ia kumpulkan sejak tadi, akhirnya Tiara meludahi wajah Jordan sebanyak dua kali.

Jordan sangat kaget dengan keberanian Tiara yang dengan gampangnya meludahi wajahnya, tangannya yang kosong otomatis menampar pipi Tiara lagi.

Plak, plak, plak.

Selesai menampar Tiara, Jordan segera melangkah ke arah pintu keluar dengan cepat, terlihat dengan jelas ia menahan amarah, pintu ditutup dengan kencang dan juga menguncinya dari luar.

Setelah Jordan tak terlihat lagi, Tiara berteriak dengan sangat kesal
"Aaaahhhkkkk, Jordan si*l*n" sumpah serapah Tiara keluarkan dengan sendirinya,

awas kalau aku bebas ,akan kuhajar dia, gerutunya lagi.

※※※※※※

Di lain tempat, Lay yang berada di tempat pos satpam di vilanya terlihat sangat marah, salah satu anak buahnya ternyata temannya Jordan, dia telah melihat CCTV, Jordan dengan begitu gampangnya masuk ke dalam vila. Lay meremas rambutnya dengan kasar.

Dari kejauhan Mingyu melihat Lay dengan anak buahnya yang berdiri rapi dihadapannya, Lay terlihat  sangat kacau aura amarah terpancar jelas di wajahnya, Mingyu dengan segera mendekatinya.

"Lay gimana, apa yang kau dapatkan dari penyelidikanmu" Mingyu berusaha bersikap tenang, dia ga mau gegabah, takut Tiara dilukai oleh  Jordan, dia masih ingat peristiwa beberapa tahun yang lalu saat Tiara diculik Jordan, keadaan Tiara saat itu sangat mengenaskan, tangan dan kaki Tiara banyak terdapat luka, belum lagi keadaan wajah Tiara yang banyak lebam.

"Salah satu anak buahku ternyata temannya Jordan" Lay mengepalkan tangannya dengan erat. Mingyu menepuk-nepuk punggung Lay dengan pelan agar Lay dapat bersabar.

"Tadi setelah kita berunding, kita sepakat dibagi jadi dua kelompok, untuk yang cewek tetap di vila siapa tau Tiara balik" Mingyu mencoba menerangkan ke Lay, saat Lay meninggalkan mereka.

"Gw satu kelompok sama elo, Wonwoo sama Jongin, Suho sama Bara dan Chandra, itu mereka sudah datang ke sini" Mingyu segera menyambut kedatangan teman-temannya.

"Gimana" tanya Suho langsung ke Lay, ia ingin segera cepat bertindak.

"Coba elo aja dech yang tanya ke Junaidi, dia temannya Jordan" Lay menunjuk salah satu anak buahnya yang tampak ketakutan.

Suho dengan tenang berjalan ke arah Junaidi. Sesampainya didepan Junaidi Suho melihat dengan tatapan menyelidik.

"Maaf tuan, saya tidak tau kalau Jordan itu jahat, selama ini dia baik sama saya, saya juga baru kenal dengan Jordan 2 bulan yang lalu, sekarang akan saya tunjukkan tempat tinggal Jordan" Junaidi berbicara langsung tanpa disuruh.

Sebelum Suho bertanya lebih lanjut ke Junaidi, Mingyu sudah berkata terlebih dahulu
"Kalau melihat dari peristiwa yang lalu, ga mungkin si Jordan masih tinggal ditempat yang elo tau, dia itu sangat pintar, tapi gpp sich untuk dicoba, siapa tau ada petunjuk di sana"

Suho mengangguk-anggukkan kepalanya, ia sedang berpikir apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Beberapa saat terjadi keheningan, akhirnya atas inisiatif Suho, ia menyuruh teman-temannya untuk mengikuti Junaidi ke tempat tinggal Jordan.

※※※※※※

Sesampainya mereka ditempat tinggal Jordan ternyata kosong.

"Benarkan dugaan gw, ga mungkin dia masih ada di sini, dulu aja setiap hari berpindah-pindah" Mingyu yang sampai duluan langsung mengeluh kesal.

"Ming, apa ada petunjuk biar kita tau keberadaan Tiara" Bara bertanya ke Mingyu.

"Gw ga tau, selama ini Tiara aman-aman saja, kita berdua selalu ada gantian disamping Tiara, entah kalau Keanu gw ga tau" Mingyu agak bimbang menjawab pertanyaan Bara.

"Eh iya Ming, Tiara diculik kita ga ngasih tau Keanu" Mingyu langsung menepuk jidatnya karna perkataan Jongin.

"Hah iya Lay, kenapa gw bisa lupa, biasanya Keanu selalu nelpon gw sehari dua kali untuk ngecek keberadaan Tiara" Mingyu terlihat gelisah ditempat berdirinya.

Lay yang terlihat kacau, tidak menjawab pertanyaan Mingyu, ia meninju tangannya ke tembok di depannya.

"Aaaasssshhhhkķk" Lay berteriak mengeluarkan kekesalannya, ia jadi ingat pesan Keanu sebelum mereka berangkat, agar selalu menjaga dan melindungi Tiara.

Ddddrrrrttt

"Dari Keanu" Mingyu sebelum menjawab ngasih tau ke teman-temannya,

"Ya Kean"

"Kenapa hp Tiara ada di Nana, dia dibilang Tiara lagi di toilet, apa itu benar, apa terjadi sesuatu yang gw ga tau, perasaan gw dari siang udah ga enak, Ming jujur sama gw" pertanyaan dari Keanu membuat Mingyu enggan menjawabnya.

"Halo Mingyu, kok diam, apa benar dugaanku, jawab woi" suara Keanu terdengar marah. Tiba-tiba Lay mengambil hp Mingyu dan langsung menjawabnya.

"Maafkan kami Kean, Tiara diculik oleh Jordan"

"Kerja kalian ngapain aja disana sibuk pacaran, jaga Tiara aja ga bisa, ta-tapi tunggu tadi elo bilang apa Jordan, bukannya Jordan masih di penjara, Lay tolong gw mau bicara sama Mingyu"  Lay langsung mengembalikan hpnya ke Mingyu.

"Ming, apa benar itu Jordan"

"Benar Kean, tadi gw ngeliat di CCTV vila, walau ditutupin pakai hodi dan jaket tetap badan dia gw masih ingat ciri-curinya, gw sendiri sampai sekarang bingung Jordan bisa keluar penjara, bukannya masih  beberapa tahun lagi, sorry gw belum sempat ngecek"

"Besok pagi gw naik penerbangan pertama jadi pagi sampai disitu, kalau lo ada perkembangan kasih tau sama gw, bye" tanpa nunggu jawaban dari Mingyu Keanu sudah menutup pembicaraannya.

"Iya" Mingyu langsung memasukkan hpnya ke dalam celana.

※※※※※※
Tbc

Victim of Love ▪ Yixing✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang