16.2 Tawanan

125 11 0
                                    


"Pagi" Jordan dengan angkuhnya berdiri di depan Tiara sambil tangannya menenteng satu kantong kresek berisi makanan dan sebotol aqua. Tiara yang baru bangun dari tidurnya mengerjapkan matanya beberapa kali agar ia segera fokus ke arah Jordan.

"Ini dimakan, gw dah berbaik hati beliin elo makanan" Jordan melempar  tas kresek yang ia bawa ke dekat kaki Tiara

"Gimana gw mau makan, tangan gw aja diikat" dengan ketusnya Tiara menjawab, sebenarnya ia belum lapar.

"Ikatan elo gw buka sekarang, tapi jangan harap elo bisa kabur dari gw" Jordan segera membuka ikatan ditangan Tiara.

"Cepat makannya, selesai makan gw ikat lagi tangan elo" Jordan berjalan ke arah bangku tak jauh dari tempat Tiara diikat, dari jauh ia lihat Tiara hanya diam tak nyentuh makanan yang ia bawa.

"Hai, dimakan cepat, gw ga racun kok, elo ga percaya" Jordan membentak Tiara dan kembali mendekatinya, ia membuka bungkusan nasi yang berada di dekat kaki Tiara, ia segera mengambil salah satu lauk yang ada di bungkusan tersebut dan langsung ia makan.

"Lihat gw gpp khan, udah dimakan tuh nasi keburu dingin entar ga enak"

Dengan ragu-ragu Tiara memakan nasi yang dibawa Jordan, ia memakannya dengan sangat pelan. Jordan yang  melihatnya menjadi gemas, tapi ia ga mau ganggu Tiara makan ia hanya membiarkannya saja.

Beberapa menit kemudian, setelah Tiara selesai makan Jordan kembali mendekatinya, tangannya yang membawa tali segera mengikat tangan Tiara kembali.

"Kalau nurut gini khan enak, sekarang gw mau pergi dulu keluar, awas aja coba-coba keluar, gw akan siksa elo lebih dari yang kemarin" Jordan mengancam Tiara dengan kata-katanya, setelah itu ia segera keluar, tak lupa ia mengunci pintu agar Tiara tidak bisa keluar.

Tiara yang sendirian di dalam ruangan itu akhirnya berdoa dalam hatinya.

Kali ini aku akan melawan rasa takutku ini, percuma aku punya sabuk hitam tapi aku takut, ya Tuhan lindungi aku selalu, semoga Lay dan Mingyu akan cepat menemukanku, kakak kau di mana, aku membutuhkanmu.

Selesai berdoa Tiara mulai terisak ketika teringat ia jauh dari Keanu kakaknya dan juga kedua  orangtuanya tapi ia segera menghapusnya.

Kamu harus berani Tiara, semangat, semangat, lawan rasa takutmu Tiara berguman sendiri menyemangati dirinya.

Tiara mulai berpikir gimana caranya agar ia bisa keluar dari tempat ini, matanya berputar mengamati sekelilingnya, diperhatikannya benda-benda yang ada di tempat itu.

※※※※※※

Di lain tempat Keanu kakak Tiara baru saja mendarat di Lombok, ia telah dijemput Lay dan Suho di bandara.

Lay dan Suho sudah melihat kedatangan Keanu dari jauh, mereka memanggil Keanu sambil melambaikan tangannya. Keanu yang melihatnya langsung mendekati mereka. Sambil jalan keluar mereka ngobrol.

"Sorry Kean, gw ga bisa jaga Tiara" Lay meminta maaf ke Keanu, ia merasa bersalah dengan hilangnya Tiara.

"Sebetulnya gw sangat marah sama elo-elo semua, tapi ya gimana, gw harus sabar" raut wajah Keanu seketika berubah masam.

"Itu juga Mingyu, biasanya sangat memperhatikan Tiara kenapa bisa teledor sekali dia, terus kamu juga Lay saat Tiara hilang posisi kamu dimana coba?" Suara Keanu terdengar keras ia mulai memarahi Lay, sebetulnya ia ingin memukul Lay saat ini juga, tapi ia tahan, ditempat umum seperti ini, ya ga mungkinlah, yang ada malah mereka bisa masuk penjara.

"Saat itu, gw ke kamar mandi sakit perut, pas keluar kamar, gw nyari Tiara ga ada, dia dah hilang, kalau untuk Mingyu dia main game bersama yang lainnya di ruang tengah, sedangkan Liana tidur" Keanu mendengarkan penjelasan Lay dengan baik, ia mengangguk-anggukkan kepalanya.

Victim of Love ▪ Yixing✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang