49.

103 10 0
                                    


Keadaan Lay sekarang jauh lebih baik, ia sudah diperbolehkan pulang, tetapi Lay harus terapi jalan seminggu dua kali.

Tiara selalu menemaninya jika terapi, untuk sementara ia tinggal di rumah Lay karna Lay hanya sendiri di rumahnya, kedua orang tuanya belum balik dari Paris sedangkan kakaknya mempunyai rumah sendiri, kakaknya hanya mengecek keadaan Lay tiga hari sekali karna ia sibuk menjalankan perusahaan ayahnya yang ada di Jakarta.

"Lay kapan kita nikah, aku disini sudah sebulan lebih, kamu juga jalan sudah bisa, aku ga mungkin disini terus, takutnya kita khilaf gimana, kemarin-kemarin kamu masih sakit, sekarang khan udah sehat, aku pulang ke rumahku ya" ucap Tiara ketika mereka telah selesai sarapan pagi.

"Ga boleh, kamu tetap harus disini nemenin aku" ucap Lay dengan tegas.

"Tapi Lay apa kata orang, kita belum nikah, ya memang lingkungan dirumahmu ga ada orang yang mempersalahkannya, tapi aku ga enak sama orang tuaku, kalau Keanu terserah aku saja" suara Tiara mulai parau.

"Selama ini kita juga ga ngapa-ngapain, kalaupun kita khilaf aku pasti akan nikahin kamu juga, udahlah ga usah banyak dipikirin" Lay berdiri dari duduknya dan memeluk Tiara.

"Kok ngomongnya gitu, orang tua kamu kapan balik ke Jakartanya, waktu itu bilangnya sebulan lagi, tapi ini dah hampir dua bulan ga balik-balik"

"Entar aku telpon mamaku, udah jangan sedih, kamu bosan ya, gimana kalau kita jalan-jalan nanti siang, mau ya, ketemu sama teman-teman aku, oke, sekarang kita ke ruang musik aja" Lay menggenggam tangan Tiara, mereka jalan ke ruang musik, membuka pintunya dan Lay mengajak Tiara duduk disebelahnya sambil memainkan piano.

Tiara hanya mendengarkan Lay bernyanyi. Ia tersenyum melihat Lay bernyanyi dengan luwesnya.

"Kamu diam saja, ga mau nyanyi juga" tanya Lay.

"Ga ah, aku lagi malas" jawab Tiara.

Setelah nyanyi beberapa lagu Lay terlihat mulai lelah, Tiara segera mengajaknya keluar dan kembali ke ruang tengah.

Tiara duduk di sofa sedangkan Lay tiduran di dekat Tiara, kepalanya sengaja di pangkuan Tiara, saat ini mereka menonton film romantis.

Tiara mengelus rambut Lay dengan sayang.

"Rambut kamu mulai panjang, gimana kalau kita entar ke salon sekalian jalan"

"Boleh" jawab Lay santai.

Tiara tidak fokus menonton film, ketika Lay menyentuh pipinya ia tersentak, matanya tak sengaja melihat ke arah film.

"Argh"

"Ada apa sayang" ucap Lay

Muka Tiara merah padam melihat adegan ciuman panas di film. Lay yang melihat hal tersebut malah menggoda Tiara, wajahnya ia dekatkan ke arah Tiara, awalnya hanya menggoda tapi karna Tiara tidak menolak, Lay makin memperdalam ciumannya. Sampai tiba-tiba mereka dikagetkan oleh sebuah suara.

"Ehmm"

Tiara refleks melepaskan diri dari Lay.

"Mama, papa" ucap keduanya kompak.

"Lay, Tiara, jadi kalian selama mama tinggal seperti ini" mama Samantha mulai mengomel

"Eh, ini tidak seperti yang mama kira, maaf" Tiara menunduk malu

"Kita ga pernah ngelakuin yang aneh-aneh ma, percaya sama Lay, kenapa juga kalau kita lagi ciuman selalu dilihat mama" gerutu Lay sebal.

"Itu tandanya memang ga boleh, kalian tidak bisa dibiarkan ini, pokoknya lima hari lagi kalian akan menikah, mama sudah siapin semua, tinggal kalian pilih gaun saja"

Victim of Love ▪ Yixing✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang