6. My Best Friend

242 22 0
                                    


Dengan setengah berlari akhirnya Tiara sampai ke kelasnya, ia terengah-engah.

Untung aja ga terlambat batinnya.

"Hai Tia, kamu seperti habis dikejar setan, habis lari pagi ya, tumben elo telat, lihat tuh rambut kamu berantakan" Mingyu merapikan rambut Tiara yang berantakan.

"Satu satu kalau mau nanya, ga panjang kayak gitu, tapi udahlah Ming, tangan kamu turunin, aku ga enak sama Liana"  elak Tiara

"Memang aku ga boleh perhatian sama kamu, aku khan sahabat kamu" jawab Mingyu cepat.

"Nanti Liana cemburu, tuh lihat dia ngeliatin kita aja dari tadi" wajah Liana terlihat cemberut, Mingyu hanya nyengir, cuek aja.

"Yang jadi cewek aku, harus tau kalau aku juga sayang sama kamu. Dari awal aku dekat dengan Liana, aku udah bilang ke dia, walau apapun yang terjadi kamu tetap prioritas aku, ngerti Tiara Evelyn" suara Mingyu terdengar tegas.

Tiara hanya menganggukkan kepalanya, Mingyu kalau udah nyebut namanya lengkap berarti dia sedang marah. Beberapa hari ini, sikap Mingyu agak berubah, yang biasanya ceria, agak sedikit pendiam, Tiara belum sempat bertanya padanya.

Tak lama berselang sang dosen killer memasuki kelasnya.

"Pagi anak-anak" kata pak Danu.

"Pagi pak" jawab mereka serempak.

Mereka fokus mendengarkan apa yang diterangkan pak Danu, dan ga terasa dua jam berlalu dengan cepat, pak Danu telah keluar dari kelasnya.

"Habis ini kamu mau kemana lagi, pulang langsung" tanya Mingyu sambil membereskan buku-bukunya.

Tiara menggelengkan kepalanya.

"Belum terlalu siang juga, masa dah pulang aja, aku mau ke perpustakaan dulu, Lay nanti jemput aku di sana"

"Kalau begitu temani aku ke kantin aja, aku masih lapar tadi pagi hanya minum susu sama roti, ga nendang"

"Dasar rakus, bawaannya lapar melulu, sana sama Liana aja" elak Tiara.

"Kamu kenapa sich, Liana hari ini ada acara sendiri, tadi pagi dia wa aku, kalau ga percaya tanya sendiri ke dia" suara Mingyu agak sedikit keras sebab Tiara ga percaya pada kata-katanya.

Kebetulan Liana menghampiri duduk mereka, dia tersenyum, tidak seperti tadi pagi cemberut.

"Iya Tia, gw dijemput sama nyokap, biasalah nemenin belanja, Mingyu mana mau nemenin ibu-ibu belanja, bisa bete dia" kata Liana menerangkan.

"Oh begitu, baiklah habis ini aku juga mau ke perpustakaan Liana."

"Makan dulu" kata Mingyu

"Iya cerewet, tapi Nana sama Wonwoo mana, hari ini kita duduk pisah-pisah" tanya Tiara heran.

"Ada yang lagi pendekatan, ga mau diganggu, tuh mereka ke sini" Mingyu melambaikan tangannya agar mereka mendekati kita.

"Cie, cie, cie, yang lagi pendekatan, kemarin katanya elo suka sama Jongin, gimana sich" bisik Tiara ke Nana, setelah Nana mendekatinya.

"Gw ga mau muluk-muluk nanti jatuh, mending gw jadi fansnya aja,  Jongin terlalu jauh kalau sama gw, selama ini Wonwoo juga baik sama gw" bisik Nana pula, Tiara mengacungkan jempolnya

"Apa sich bisik-bisik tetangga, gw juga mau tau dong" Wonwoo mendekat ke arah Nana dan Tiara.

"Kepo" sahut Nana dan Tiara kompak.

"Gw duluan ya guys, Nyokap dah wa, dia dah di depan kampus" kata Liana.

"Hati-hati" kata Mingyu.

Victim of Love ▪ Yixing✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang