21.

103 10 1
                                    


Hanya tiga hari Tiara berada di rumah sakit. Karna Tiara sudah sehat hanya tangannya saja yang masih diperban, untuk kakinya ia hanya terkilir dan sekarang ia sudah bisa jalan kembali walau masih sedikit pincang.

Selama di rumah sakit Lay selalu menemaninya, ia hanya pulang sebentar di pagi hari ketika mama Rara telah datang ke rumah sakit, dan siang hari Lay telah kembali menemaninya, setelah ia pergi ke kampus.

Untuk menghilangkan kebosanan Lay sengaja membeli banyak majalah dan novel edisi terbaru untuk dibaca Tiara. Sesekali Tiara minta diajak ke taman.

※※※※※※

Setelah kakinya sembuh ia baru kembali kuliah, itupun diantar jemput oleh Lay meskipun sebenarnya Lay tidak harus setiap hari datang ke kampus, skripsinya tinggal menunggu sidang saja.

Hari ini Tiara kuliah hanya sebentar, Lay sengaja menunggunya, kebetulan hari ini Jongin, Bara dan Chandra datang juga ke kampus. Mereka berkumpul di kantin.

"Lay gimana kabar Tiara" tanya Bara sambil mengunyah makanannya.

"Hampir sebulan, kita ga ketemu sama dia, kangen juga" kata Jongin dengan santai, Lay yang duduk di sebelahnya melihat dengan tajam ke arahnya.

"Eh jangan marah dulu Lay, gw hanya kangen ngobrol sama dia aja, gw juga tau kali" Jongin memberi tanda peace ke Lay.

"Iya nih, gw juga kangen" Bara ikutan berbicara, sedangkan Chandra masih sibuk dengan makanannya.

"Sebentar lagi Tiara juga ke sini, hari ini dia kuliah sebentar, gw mau ngajak dia ke rumah, mumpung orang tua gw lagi ada di sini" ucap Lay.

"Tiara udah tau kalau mau diajak ke rumah elo" tanya Chandra, Lay menggelengkan kepalanya.

"Nanti kalau dia ga mau gimana, ga kecepatan dia ketemu sama ortu elo" Bara udah ngomong duluan sebelum Lay menjawab pertanyaan Chandra.

"Gw berharap dia maulah, orang tua gw ga kolot, gw serius sama dia makanya gw kepengen dia ketemu ortu gw, Tiara itu mirip banget sama mama gw kelakuannya." Lay bicara panjang lebar.

"Jadi elo suka sama dia karna mirip sama mama Samantha" Jongin dengan cepat bertanya ke Lay.

Lay hanya menggelengkan kepalanya, lantas ia berkata "Ya enggaklah, gw aja baru tau sifat Tiara sebelas dua belas sama mama gw setelah gw kenal dia lebih dalam."

Jongin, Bara dan Chandra hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Elo udah cerita ke mama lo kalau Tiara mirip sama mama elo" tanya Chandra.

"Belum, biarin mama gw tau sendiri, pasti dia sangat suka sama Tiara, di rumah mama kalau kepengen macam-macam suka dimarahin papa gw, mama ga ada teman yang mau ngikutin keinginannya di rumah karna kakak gw beda banget sama mama gw"

"Berarti mama Samantha bisa bela diri juga, ehm sama itu suka manjat-manjat pohon juga dong" kata Jongin, ia agak bingung dengan perkataannya, takut Lay tersinggung.

"Gw kadang suka bingung sama Tiara, keliatannya dia kalem tapi ternyata bisa macam-macam, serius ga kelihatan karna Tiara kutu buku yang lebih banyak diam diperpustakaan dia juga cuek sama cowok, elo harus banyak terima kasih sama Keanu yang udah banyak ngajarin Tiara" Bara dengan sok nasehatin Lay kayak emak-emak. Lay hanya menganggukkan kepalanya.

Beberapa saat keaadaan hening sampai terdengarlah

Tak tuk tak tuk bunyi suara sepatu mendekati meja mereka. Jongin segera menoleh untuk melihat siapa yang datang. Dia terpana dengan kecantikan Tiara, Lay yang ada disebelahnya langsung menjitak kepalanya. Tapi tetap saja Jongin terpana.

"Hai semua" Tiara tersenyum ramah ke arah mereka, ia segera duduk di sebelah Lay.

"Lain kali jangan tersenyum seperti itu lagi, aku ga suka, lihat tuh ada yang sampai bengong, entar lalat masuk baru tau rasa" kata Lay sambil menunjuk ke arah Jongin dan Chandra yang masih terpana, padahal tadi Lay telah memukul kepala Jongin.

Karna Jongin dan Chandra belum sadar juga, akhirnya Lay menggebrak meja, membuat keduanya terkejut. Penghuni kantin juga dibuat terkejut, mereka seketika melihat ke arah meja Lay. Mereka heran dengan kelakuan Lay yang biasanya tenang berubah sanggar seperti saat ini.

"Maaf, abis Tiara cantik sih" Jongin dan Chandra bicara kompak. Bara hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan kedua temannya.

"Sudah Lay" Tiara berkata dengan lembut berusaha menenangkan Lay. Tiara mengelus punggung Lay, agar duduk kembali.

"Apa kabar Tia, dah lama ya kita ga ketemu" Chandra yang duduk di depan Tiara bertanya dengan memandang wajah Tiara tanpa berkedip. Lay yang melihatnya pengen mukul aja, tapi ga enak sama Tiara.

"Aku baik, tumben kalian pergi ke kampus"

"Kita mau lihat jadwal sidang, elo ga pesan makanan" Bara buru-buru menjawab pertanyaan Tiara, dia sibuk berpikir gimana caranya agar Lay berhenti dari marahnya.

"Tiara masih kenyang, ayo kita pulang sekarang" Lay berdiri dari duduknya, ia menggenggam tangan Tiara agar ia ikut dengannya.

"Lay, aku kepengen makan dulu, aku lapar" Tiara berusaha menghentikan tarikan tangan Lay, ia bingung dengan kelakuan Lay yang agak aneh hari ini.

"Udah entar juga bisa"

"Kamu kenapa sich aneh, aku balik dulu ya guys" Tiara menoleh kebelakang, tangan yang tidak digenggam Lay ia lambaikan ke arah Bara, Jongin dan Chandra.

"Hati-hati, semangat Lay" Bara bicara sambil teriak karna Lay dan Tiara mulai menjauh dari kantin.

Selesai bicara Bara menoleh ke arah Jongin dan Chandra.

"Elo berdua kebangetan, gw sebal tau, Lay jadi marah khan, gw ga mau ya persahabatan kita putus gara-gara masalah perempuan" Bara menghabiskan minumnya dengan cepat, lantas ia berdiri dan jalan meninggalkan Jongin dan Chandra yang masih diam.

"Gara-gara elo nich, gw entar minta maaf sama Lay" Chandra yang tersadar dari lamunannya ikut berdiri dan buru-buru mengejar Bara.

"Eh, tungguin gw woi" Jongin berlari menyusul Bara dan Chandra.

※※※※※※

Lay telah melepas genggamannya, Tiara dengan diam mengikutinya sampai ke tempat parkiran. Lay yang sampai terlebih dahulu membuka pintu mobil untuk Tiara.

Di dalam mobil terjadi keheningan, Tiara melihat keluar jalanan. Lay akhirnya membuka suara terlebih dahulu.

"Tiara maaf, sekarang kita mau kemana, masih siang begini biasanya kamu pulang sore khan" Lay berpikir gimana caranya agar ia bisa membawa Tiara ke rumahnya, untungnya jawaban Tiara sangat diinginkannya.

"Makan aja, aku lapar tadi pagi hanya makan roti" Tiara memang ga bisa marah lama-lama hanya karna masalah kecil. Ia sudah memaafkan Lay dan bicara seperti biasanya.

Lay segera membawa mobilnya ke arah rumahnya.

"Ini bukannya ke arah rumah aku"

"Kita makan di rumah aku saja, kebetulan hari ini orang tuaku ada di rumah, mamaku masak banyak, tadi pagi aku bilang akan ngajak kamu ke rumah"

Tiara terkejut dengan ucapan Lay, ia belum siap untuk bertemu orang tua Lay.

"Tapi Lay, aku takut, aku belum siap ketemu orang tuamu, jadi tadi kamu marah-marah karna ini."

Tangan kiri Lay menggenggam tangan Tiara, ia berusaha menenangkan Tiara.

"Jangan kawatir, orang tuaku ga galak, nanti kamu juga akan tau. Tadi aku marah bukan karna ini, Jongin sama Chandra ngeselin bikin aku cemburu."

Lay dengan pelan menepikan mobilnya ke pinggir jalan, ia menatap mata Tiara dengan intens.

Tiara menundukkan kepalanya. Sejenak ia berpikir tapi akhirnya ia  setuju untuk pergi ke rumah Lay.

Vote dan comment guys, thanks
※※※※※※
Tbc

Victim of Love ▪ Yixing✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang