[Kilas balik]
"Kamu jadi pangeran di drama?" Tanya Melly menatap Zeno yang kini tengah menyeruput kopinya di sebuah kafe dekat sekolah. Ia mengangguk, melihat Melly yang tertawa renyah.
"Yee, mau gimana lagi"
"Ye buaya, bilang aja demen" ucap Melly tertawa yang hanya dibalas kekehan kecil oleh Zeno yang menatapnya hangat.
"Undurin diri aja kali ya? Tapi orang-orang liatnya aku antusias banget"
"Emang mukanya aja kali ganteng, mau gimana juga kek bahagia aja"
"Yee cicak, jadi gimana nih?" Tanyanya. Melly memutar bola matanya malas.
"Gak tau, terserah sih"
-
"Lo tau kak Zeno gak?" Tanya Dara membuat Melly nampak sedikit terkejut yang tidak begitu terlihat oleh Dara.
"Kenapa emangnya?"
"Dia ganteng ya?" Melly mengigit bibirnya sekejab, begitu cepat karena tidak biasanya Dara mengomentari kakak kelas seperti ini. Dan lagipula, darimana ia kenal pemuda itu?
"Lo suka? Ya ampun Dar, gue tau lo jarang tertarik sama orang tapi ya jangan kak Zeno juga Dar, dia itu udah jadi inceran siswi satu sekolahan, mending 'lo jangan macem-macem dan cari yang lain dah" ujar Melly mencoba meruntuhkan keinginan Dara daripada nanti ia harus jatuh terlalu dalam. Pasalnya, sahabatnya ini jika sudah menyukai sesuatu pasti akan bertahan begitu lama.
Dan sekarang, ialah pacar dari kak Zeno yang dimaksud Dara dan ia bingung harus berbuat apa.
"Gue mau jadi selebgram!"
Apa kepala Dara terbentur? Pasalnya Melly heran mengapa ia bisa sampai sebegitunya. Ah Dara, mengapa dari sekian banyak lelaki ia memilih untuk menyukai dia yang sama sekali belum pernah Dara ajak bicara?
Dan mengapa Dara harus menyukai pacar sahabatnya sendiri? Memang salah Melly, yang meminta untuk tidak membeberkan bahwa ia dan Zeno itu berpacaran. Namun, sekarang harus bagaimana?
-
"Mending jangan undurin diri deh"
"Loh kenapa?" Ujar Zeno yang kini menaruh gelas es tehnya yang barusan ia ingin minum namun terhenti karena perkataan Melly. Melly menggaruk tengkuknya sebentar.
"Eum, temen aku suka kamu"
"Terus?"
"Ya, aku udah nyaranin dia untuk ikut seleksi drama biar ketemu kamu, jadi ya tolong jangan hancurin harapannya" jawab Melly sedikit memohon pada pemuda itu yang kini menatapnya. Ia menghembuskan napas pelan, dan Melly masih menunggu keputusannya.
"Aku gak pernah kasih dia harapan Mel, seharusnya emang kamu juga kasih tau dia yang sebenernya biar dia gak jatuh lebih sakit"
"Tapi aku gak pernah liat dia sebahagia ini nyukain orang, dia tuh gak terlalu antusias kalo suka seseorang, ini pertama kalinya" ucap Melly dan Zeno hanya mengangguk pelan, setidaknya hanya sebentar. Hanya sampai drama selesai, setelah itu Zeno akan bersikap selayaknya.
"Aku akan cari solusi lain"
"Dia bakalan lebih sakit kalo kamu kaya gini"
-
"Ada drama tuh, kita maen tantangannya ya, siapapun yang kena harus ikut tuh drama, berani gak lo pada?"
"Berani lah"
"Oke satu dua tiga" Verno memutar botol mineral membuat yang lainnya memperhatikan barangkali mereka yang kena. Pasalnya malas sekali berperan dalam drama yang mengharuskan mereka berakting dan menghafal teks.
"Mampus! Arga!"
"Kok gue sih!"
"Inget ya ga, maen drama yuhuu"
"Sabar, sabar" ujar Arga yang hanya menghela napas pelan, hingga akhirnya ia berdiri ikut mendaftar dalam drama. Dan sialnya, ia diterima.
Dan sejak hari itu, dia mulai kembali mengenal Dara yang saat itu hanya sekedar tahu nama.
-
Arga kena!
KAMU SEDANG MEMBACA
DS : Be a Selebgram [END]
HumorBerawal dari ketidaksengajaan Dara yang melihat akun kakak kelas ganteng bernama Alzeno, dia menjadi terfokus pada misinya yang tiba-tiba melintas dalam pikirannya. Menjadi selebgram agar setara dengan kakak kelas ganteng itu. - "Pokoknya tahun ini...