[4] Drama

4.4K 241 3
                                    

     

   "Ha!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   "Ha!"

         "Arga! Jangan ngagetin gue mulu ah, atau gue buang 'lo ke lubang hitam!" Nampak Dara yang tengah menghafalkan isi dialog miliknya yang kini malah terganggu oleh suara milik Arga yang sengaja mengejutkannya. Arga terkekeh pelan, melihat reaksi gadis ini yang tak seperti gadis lainnya yang sudah merona saja didekati Arga. Bukannya sombong, dia memang ganteng pake banget kok. Apalagi saat di perpisahan SMP, tak tahu lagi berapa orang yang mengajaknya berfoto sekedar untuk kenang-kenangan atau upload ke media sosial.

       "Lagian, serius amat mbanya"

       "Ini gak seserius nyatain cinta kali Ga, padahal gue biasa aja ngapalin dialog dikit gini" cengir Dara yang padahal semua orang tahu dialognya lumayan panjang meskipun dia bukan tokoh utama. Setidaknya dia sering muncul dan marah-marah dalam drama.

        "Halah baper, ke kantin yuk Dar?" Ajak Arga yang kini menarik tangan kirinya yang terdapat jam tangan mungil berwarna coklat pemberian dari ibunya. Dara menghela napas sejenak lalu menatap Arga malas.

      "Ini udah siang kali Ga, paling tinggal sisa mie ayam sama bakso doang, males ah gue" ucap Dara menarik tangannya dari genggaman Arga yang kini malah senyam-senyum sendiri.

     "Gue traktir" ucapan Arga sontak membuat gadis itu berdiri dan menarik tangan Arga segera pergi dari ruang audio visual yang nampak ramai dengan para pemeran cinderella dan semua yang terkait di dalamnnya.

        "Ayolah kalo gitu, mueheheh"

        "Dasar bocah"

***

         Suasana kantin nampak sepi karena memang sebagian murid sudah pulang ke rumah masing-masing dan beberapa lainnya masih tinggal di sekolah karena beberapa keperluan. Seperti Dara dan Arga kali ini yang harus bersusah payah pulang sore demi menjalani drama sekolah. Yang satunya karena kakak kelas, yang satunya karena tantangan. Tak sadar, mereka melupakan alasan drama mereka sejenak. Memesan mie ayam, Dara menyeruput es tehnya yang sedari tadi sudah dibuat sedangkan Arga masih mengantri membeli es jeruk yang nampak nikmat di siang hari yang dingin seperti ini.

     Mengotak-atik ponselnya, Dara bosan menunggu mie ayam yang tak kunjung datang. Beruntunglah ia karena Arga duduk di depannya membawa segelas es jeruk yang nampak menyegarkan dan senyam-senyum tak karuan.

         "Dar"

         "Hmm"

         "Lo suka novel gak?"

         "Suka"

        "Biasanya genre apa?"

        "Tergantung mood sih 'Ga,

         "Anterin gue ke toko buku hari ini setelah latihan drama, mau gak?"

        Belum sempat Dara menjawab, dua porsi mie ayam telah sampai di mejanya yang terlihat begitu lezat. Mengambil garpu dan sendok yang memang sudah disediakan di atas meja. Arga tersenyum kecil melihat tingkahnya, tanpa sadar dia mencoba lebih dekat dengan gadis ini.

      "Sambelnya pedes gak Ga? Gue jarang makan mie ayam di kantin"

      "Enggak kok"

      "Oh oke, berarti harus gue banyakin" ucap Dara sembari menaruh empat sendok sambal pada mie ayamnya. Dia mengaduknya, lalu melahapnya pelan.

      Sontak, ia menaruh garpunya dan mengambil es tehnya lalu mengaduknya dengan sedotan lalu meminumnya terburu-buru karena mie ayamnya begitu pedas. 


     "Pedes banget Dar, sampe mulut lo dikipas-kipasin segala" Arga terkekeh pelan melihat Dara yang melototinya tajam.

    "Gak, pedesan omongan lo"

    "Ehehe, maaf deh gue kira lo lagi bercanda kalo jarang makan mie ayam kantin yang enaknya gak karuan"

     "Yeu, gue 'kan biasanya bawa bekel dari rumah atau enggak cuman sekedar beli bubur mang maman sekedar buat sarapan" ucap Dara menuangkan kecap agar tak terlalu pedas dan tak sengaja melihat Melly dan seseorang yang ia kenal tengah duduk berhadapan. Mereka berdua nampak dekat sembari tertawa-tertawa bahagia.

     Kak Zeno? Melly?
     Mereka saling kenal?

***

       Melly mengeratkan jaket milik Zeno di tubuhnya, merasakan suasana sejuk malam hari yang penuh bintang. Ini belum terlalu malam, namun sepertinya Melly harus pulang karena teringat PR biologi yang belum ia kerjakan. Diboncengi Zeno, Melly tersenyum dari balik kaca spion yang dibalas dengan sedikit tarikan sudut bibir Zeno juga.

       Setelah makan di kantin tadi, Melly menunggunya hingga latihan drama selesai lalu pergi menonton bioskop dan membeli beberapa buku bacaan untuk Melly saat dilanda kesepian. Sampai di depan rumahnya, Zeno memberhentikan motornya agar Melly dapat turun dengan pelan.

      "Makasih ya"

      "Sama-sama, lain kali hati-hati kalo jalan, jadi jatoh 'kan di toko buku tadi, untung kepala kamu gak kena rak buku"

       "Iya bawel, sono pulang"

       "Yeu ngusir, yaudah aku pulang ya night" ucap Zeno kembali mengendarai motornya pergi. Melly membuka gerbang, lalu masuk ke dalam rumah dan berniat untuk duduk sebentar di ruang tamu.

      Dan Dara ada disitu, duduk manis sembari menyunggingkan senyum padanya. Sejak kapan?

      "Hai Melly"

-
Tbc.
Vote
Comment
And
Smile.
Salam Dara,
Melly,
Zeno,
dan Arga ❤
-

        

        

DS : Be a Selebgram [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang