•••
"Mau lo apa sih ren" Hyerin benar-benar geram dengan tingkah sepupunya itu.
"Mau gue, mau gue cuma satu, Taehyung"
"Lo ga bisa maksain cinta!"
"Gue ga bego kaya lo yang menyianyiakan cinta Taehyung dan pergi melarikan diri ke Swiss cuma karna sakit doang"
"Kalo lo cinta sama orang, lo akan bahagia kalo dia bahagia, dan lo akan sedih kalo dia sedih. Jadi apa yang lo bilang itu bukan cinta ren, itu obsesi, obsesi gila lo" Hyerin mengucap itu dengan lantang.
"Bullshit!" tantang Irene.
"Sekarang lupain Taehyung!"
"Mending gue mati"
"Atau dia yang mati"Dengan cepat Irene mengeluarkan pisau dapur yang sudah disiapkannya dari kantong hoodienya dan mengarahkannya ke Hyeon yang udah menangis terduduk. Sebelum pisau itu menusuk Hyeon, Hyerin menghalaunya terlebih dulu dan ...
.
.
.
darah segar mengucur dari perutnya.
"Haaaa" Hyeon berteriak sekuat tenaga karna shock dan sekujur tubuhnya melemah.
Itu darah, darah segar yang mengalir deras dari perut Hyerin. Hyeon terpaku sampai perutnya mual dan pandangannya mulai berkunang kunang.
Hingga sekilas dia masih melihat wajah wajah familiar yang datang kearahnya panik.
"B-bang"
Lalu kepalanya terjatuh ke rumput.
Hyeon masih bisa mendengar, mendengar samar samar suara pria pria yang familiar ditelinganya.
"Panggil ambulans cepat" itu suara Yoongi.
"Polisi, halo" itu suara Namjoon.
"Hyerin, hye, lo bisa liat gue" suara Jin.
"Hye, masih sadar kan, hye lo bertahan ya" itu suara Hoseok.
"Dek, bisa denger suara gue kan, dek" itu Jungkook, abangnya yang menepuk nepuk pipinya sendiri. Hyeon bisa melihat dari matanya yang terbuka sedikit, wajah Jungkook yang panik.
"Sadarin terus Kook, gue lagi usaha" itu suara Jimin yang lagi memegangi nadinya dan membuka sepatunya lalu memencet mencet jempol kakinya.
"Hye, hyerin, hye, lo harus bertahan hye. Ini gue hye, hye tolong hye jangan gini. Lo harus bertahan hye, harus, jangan tinggalin kita hye -suara memelan- jangan tinggalin gue" itu, itu suara,
.
.
.
Taehyung.---
Semua putih, serba putih.
Apa ini surga, batin gadis yang baru membuka matanya itu.
"Dek, dek, lo udah sadar"
"Dek, ini abang"
"Dek, ini kakak""Bang, kak" Hyeon sepertinya mulai benar-benar sadar.
Jungkook dan Dahyun sekarang berada disisi kanan dan kiri kasurnya.
"Kak t-tae"
"Tae, tunggu ya"
"Gausah kak"
Hyeon menahan lengan Jungkook yang hampir saja pergi. Hyeon tau, Hyeon sadar, Taehyung sekarang ga ada disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PURPLE ✔
Fanfiction[COMPLETED] This is my very first story. Mohon dimaklumi jika penggunaan bahasa, penulisan atau apapun itu masih berantakan. Aku tidak akan unpub karena banyak yg menyukai tulisan ini dan aku jadikan sebagai kenangan karena ini menjadi tulisan aku...