72 ~ saranghae

14.9K 1.5K 191
                                    

hi, i'm back hihi
comment kalian aku balesin nanti ya :)

  ••• 

"Gue pengen cium dia"


Deg

Watdefak, gerutu Hyeon dalam hati.

Oke disatu sisi dia tau Jungkook patah hati, tapi menciumnya untuk kedua kalinya, Hyeon seperti merasa bersiap memasukkan kepalanya ke dalam lubang buaya, mengerikan.

"Tapi kalo lo ga mau juga gapapa kok"

Jungkook mengucapkan itu, tapi matanya sendu tak rela menyiratkan kesedihan yang mendalam. Hyeon benar-benar tak tega.

"Gue cium dia, sebagai salam perpisahan dari gue" Jungkook mulai terisak lagi.
"Gue cuma mau mendoakan supaya dia bisa hidup bahagia, untuk terakhir kalinya"

"Hm, bo-boleh deh bang" jawab Hyeon ragu.

"Yakin?"

"Iya. Tapi abis itu abang jangan sedih lagi"

Jungkook tersenyum sendu lagi.

"Abang usahakan"

"Hm"

"Oke, mulai detik ini sampai beberapa detik kedepan, gue akan anggap dia sebagai lo"

Jungkook mulai memandangi dalam mata adiknya itu. Posisi mereka yang sudah tidur berhadapan membuat pergerakan Jungkook semakin mudah. Ia menyingkap anak rambut Hyeon ke belakang telinganya.

"Lu cantik banget" bisiknya membuat bulu kuduk Hyeon merinding. Di satu sisi dia belum pernah melihat sisi Jungkook yang ini dan di sisi lain dia sebenarnya ragu apakah cewe yang Jungkook maksud dirinya atau bukan.

"Gue boleh minta satu hal lagi ga dek"

"Apa bang"

"Tolong bales ciuman gue"

anjrit, permintaan macam apa itu

"Ga usah deh dek, lupain. Gue makin nyusahin lo"

"Ng-ngga papa kok bang, gue usahain deh"

Jungkook tersenyum senang. Perlahan ia mendekatkan kepalanya sementara Hyeon refleks menutup matanya takut takut.

chuuu

Rasanya, manis. Jungkook juga menciumnya dengan lembut, berbeda dengan Taehyung yang posesif. Jungkook menempelkan bibirnya tanpa melakukan apa apa hingga beberapa detik kemudian Hyeon merasakan pergerakan bibirnya. Jungkook sepertinya cukup hati-hati. Jika bibir Taehyung biasanya mendominasi karena lebih tebal, berbeda dengan bibir Jungkook yang sepertinya lebih tipis.

Jungkook mulai menyesap bibir atas dan bawahnya bergantian, sementara tangannya berada diceruk leher Hyeon, sesekali ia mengusap membuat Hyeon makin merinding.

Setelah itu Jungkook mulai memasukkan lidahnya, membuat Hyeon teringat akan janjinya di awal. Ia harus melakukan pembalasan. Meski tidak tau apa yang harus ia perbuat, naluri menuntunnya untuk ikut menggerakkan lidahnya juga. Hyeon bisa merasakan senyum Jungkook terkembang saat ia melakukan itu.

Ciuman itu cukup lama, bahkan makin lama makin panas.

Jungkook mulai berani mengelus bahu adiknya itu sementara Hyeon mengalungkan tangannya di leher Jungkook dengan posesif. Sesuatu telah menjalar ditubuh mereka berdua.

Sebelum benar-benar kehilangan akal, Jungkook menarik kepalanya dan menghentikan aksinya. Sementara Hyeon terlihat kecewa.

Jungkook mencubit pipinya gemas.

PURPLE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang