Bagian 2

3.6K 263 93
                                    

Sepulang sekolah ,Veranda dan Kinal berjalan beriringan ke perpustakaan. Itu sudah menjadi rutinitas mereka setiap harinya saat sepulang sekolah. Jika kalian fikir mereka membaca buku ,maka kalian salah. Mereka hanya duduk menunggu orang tua mereka menjemput Mereka. Mereka duduk di bangku yang sudah di sediakan di halaman perpustakaan.

"Veranda", panggil Kinal ,namun di abaikan oleh Veranda yang masih fokus dengan ponsel bodohnya ,begitulah Ve menyebut ponselnya itu.

" eh ,foto apatuh",Kinal langsung merebut ponsel tersebut dari tangan Ve. Veranda berusaha merebutnya ,namun tenaga Kinal lebih kuat darinya.

"Ih ,kinal balikin gak!", seru Veranda ,namun masih saja di acuhkan oleh Kinal. Ia menekan lama foto tersebut kemudian menekan tanda untuk membagikan foto tersebut. Kinal langsung memilih aplikasi WhatsApp kemudian menekan akunnya.

" beres ",ucap Kinal.Namun ia tak mengembalikan ponsel itu melainkan mencari foto - foto yang bisa ia simpan.

" Duh Ve ,lucu banget sih",ejek Kinal. Veranda menggembungkan pipinya kemudian mencubit perut Kinal.Namun Kinal tak menghiraukannya. Veranda meraba punggung Kinal ,seolah mencari sesuatu. Hingga akhirnya..

*plas

"Aw!", pekik Kinal memegang punggungnya yang terasa perih karena Veranda menarik sesuatu yang ada dipunggungnya kemudian melepaskannya tanpa belas kasihan.

" Buahahaha!!!",tawa Veranda pecah. Dengan sigap ia merebut ponselnya dari tangan Kinal kemudian memeletkan lidahnya kearah Kinal.

"Au ah aku ngambek", ucap Kinal bersedekap dada sambil memalingkan wajah dari Veranda.

" Kinal!",seru seseorang yang berdiri sedikit jauh dari mereka. Ia berlari kecil kearah Kinal dan Veranda.

"Liat Beby gak?" ,tanyanya sambil celingak - celinguk mencari keberadaan Beby.

"Gak tuh", jawab Kinal cuek. Aksi ngambeknya jadi gagal karena ulah si tante - tante yang ada di hadapannya ini.

" Yaudah deh ,duluan ya Ve",ujarnya kemudian beranjak pergi dari perpustakaan.

"Bener - bener si jenong. Si Tanju nyariin dia malah enak - enakan jalan sama Ochi", cibir Kinal sambil menatap sinis kearah dua orang yang tengah bermesra - mesraan itu.

" Apalo liat liat!?",ketus Ochi sambil menatap tajam pada Kinal.

"Akting loe gak lucu Chi", balas Kinal. Ochi terkekeh pelan.

" Darren tuh Ve!",seru Beby pada Veranda. Namun tak ada reaksi apapun dari Veranda. Kinal meletakkan jari telunjuknya di depan bibir sambil membunyikan suara “psstt” pada Beby.Beby menggaruk tengkuknya yang kebetulan memang sedikit gatal.

"Mereka udah putus", ucap Kinal nyaris tak bersuara.Beby memangut - mangut paham kemudian menarik tangan Ochi pergi setelah meminta maaf pada Veranda.

" Tenang aja Ve , masih ada aku kok",ucap Kinal sambil tersenyum manis. Veranda membalas senyuman itu.

*tit

Terdengar suara klakson membuyarkan lamunan mereka berdua. Veranda dan Kinal menoleh. Ternyata mama Veranda sudah datang menjemputnya.

"Duluan ya Nal", ucap Veranda, Kinal mengangguk sambil tersenyum.

Begitulah Kinal.Tadi pagi maminya sudah memberitahu Kinal bahwa ia tak bisa menjemput Kinal.Kinal disuruh berjalan kaki ke rumah neneknya karena memang rumah sang nenek yang dekat dengan sekolah Kinal.

Kinal sengaja menunggu Veranda di jemput namanya. Ia tak ingin Veranda sendirian di perpustakaan. Jika Veranda bertanya mengapa ia tidak pulang duluan, Maka Kinal akan menjawab , takut Veranda nya diculik.

I'm Straight! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang