Bagian 3

2.9K 226 23
                                    


"Ve kamu pake?"

"Pake lah , yakali gak pake"

"Ah kayak punya aja kamu"

"Punyalah! Kamu kali gak punya"

"Punya ya!"

"Heleh"

"Kamu tuh datar"

"Enak aja"

"Sini aku raba"

"Ihh Kinal mesum!!!"

Begitulah kira - kira percakapan absurd dua sahabat itu. Kinal yang menggoda Veranda serta Veranda yang sebal pada Kinal.

"Ntar siang makan yuk Ve", ajak Kinal.

" Boleh deh , aku juga belum sarapan",jawab Veranda menyetujui ajakan Kinal.

"Oh iya Ve"

"Apa Nal?"

"Kamu pacar baru ya?", tanya Kinal dengan wajah sok menggoda sahabatnya itu meski sebenarnya hatinya nyeri menantikan jawaban apa yang akan keluar dari mulut Veranda.

" hah!?",Veranda melongo mendengar pertanyaan dari Kinal. Kinal menghela nafasnya.

"Ituloh yang di status kamu itu",Veranda hanya ber-oh ria tanpa ada niat menjawab.

" Ish jawab kek!",kesal Kinal sambil memukul pelan lengan Veranda.

"Kepo kamu", cibir Veranda.

Kalo peduli kamu anggep kepo , kapan kamu sadar bahwa aku sangat peduli sama kamu?

Batin Kinal sambil tersenyum kecut.

" Oh yaudah , aku gak maksa",Kinal bersedekap dada sambil mengomel dalam hati menyampaikan sumpah serapahnya pada sahabatnya itu.

Kinal memilih pergi ke luar, mencari angin segar dan...

"WOII PAUSSSS!!!", Kinal mendelik pada seseorang yang memanggilnya dengan sebutan “paus” itu.

"Woi bencong! Kuping gue sakit denger suara loe", gerutu Kinal setengah berteriak.

Orang yang meneriaki Kinal tadi adalah Ochi. Sementara seseorang yang berjalan di sampingnya hanya tersenyum sambil menggeleng.

"Hehe , mau kemana loe?", tanya Ochi berbasa - basi

" Nyari angin",jawab Kinal sekenanya.

"Angin udah ada dimana - mana , mending nyari pacar sana!", Kinal tak mendengarkan celotehan Ochi dan memilih pergi.

*BRUKK

" Heh kalo jalan pake mata!",bentak seseorang pada Kinal.

"Jalan pake kaki", balas Kinal.

" Lagian kan kakak yang nabrak saya",ucap Kinal merasa tak terima.

"Bangsat loe ya!", gadis itu mendorong kasar tubuh Kinal , namun Kinal tidak jatuh.

Sabar Kinal ,tahan batin Kinal sambil mengepal tangannya.

" Widih tangannya di kepal",ujar salah seorang teman dari kakak kelasnya itu.

"Berani loe sama gue!?", pekik Gadis itu , pandangan beberapa siswa tertuju pada mereka.

" Saya permisi",Kinal berjalan menuju toilet .Melampiaskan kekesalannya kepada apapun yang nantinya bisa ia pukul di toilet.

"Argh anjing!", umpat Kinal kesal sambil memukul tembok toilet.

" Weh apaan nih ribut - ribut",Kinal meredam emosinya saat mendengar suara yang tak asing di telinganya.

I'm Straight! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang