Bagian 5

2.5K 217 86
                                    

"ADOOO!!! AMPUN MBAK PE!!", Teriak Kinal saat telinganya di tarik oleh Veranda. Veranda yang sudah di rasuki setan bidadari tampak tak memperdulikan teriakan Kinal serta tatapan heran oleh penduduk sekolah.

" Ve , udah.. Atit tau",mohon Kinal dengan mata yang sudah berair. Veranda segera melepas tangannya dari telinga sahabatnya itu.

"Cengeng banget sih", cibir Veranda saat melihat Kinal menyeka air matanya.

" Sengaja nangis akutuh , biar disayang kamu, hehe ",balas Kinal sambil menyengir bodoh. Veranda mendelik malas pada sahabatnya itu.

Di sela candaan mereka , dari arah belakang seorang pemuda berlari ke arah mereka.

" Woi Nal",panggil pemuda itu.

"Apa Rish?", tanya Kinal pada pria yang tak lain adalah Farish.

" Minjem hp dong , hp gue tinggal dan gue mau nelfon nyokap gue ",ujar Farish.

"Alasan aja loe , bilang aja ga ada pulsa", cibir Kinal , Farish hanya menyengir sambil mengacungkan dua jarinya.

" Sama temen sendiri ,Nal",bujuk Farish dengan wajah memelas.

"Jijik dih", cibir Kinak seraya merongoh sakunya untuk mengambil ponselnya. Kemudian ia berikan ponselnya pada Farish.

" Hp kalian canggih - canggih tapi gak ada pulsa",untuk kesekian kalinya Kinal mencibir sahabatnya itu.

"Halo Mam—"

"WOI FARISH !!! ROKOK YANG KEMAREN LOE BAWA HARGANYA BERAPA HAH!?!?", teriak Kinal secara tiba - tiba. Farish meneguk ludahnya saat merasakan aura menyeramkan dari seberang sana.

" Mama, Farish gak ngerokok Ma sumpah ",ucap Farish dengan wajah pucat serta takut.

"Itu temen Farish iseng Ma , jadi gini.. "

***

"Anjing loe", maki Farish dengan tangannya yang hendak memukul Kinal , namun dengan cepat di tangkis oleh Kinal.

" Hehe ,pisss",Kinal menyengir sambil mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya.

"Emang bener loe ngerokok Rish?", tanya Veranda yang sedari tadi hanya menjadi pendengar.

" Enggak lah Ve, yakali",jawab Farish sebal sambil mendelik tajam pada Kinal.

"Kek gak pernah gituin gue aja loe njir", Kinal menampar pelan pipi Farish. Farish hanya menyengir.

" Satu sama dong",ujar Farish sambil merangkul bahu Kinal.

"Temen - temen gue kok stress gini sih?", gerutu Veranda sambil menatap heran ke arah Kinal dan Farish.

" Gak papa punya temen stress tapi nyenengin , dari pada sok royal tapi nusuk dari belakang",ujar seseorang yang entah sejak kapan ada di dekat mereka.

"Eh ada boss galaque, hehe", cengir Kinal.

Gadia bertubuh mungil dan berwajah oriental itu menatap Kinak jengah. Ia memukul lengan Kinak cukup kuat.

" Adududu atit boss",ucap Kinak sambil mengelus lengannya yang sebenarnya cukup sakit.

"Apaan sih , Nal! Jangan manggil gue boss galaque pokoknya", titah Naomi sambil menatap Kinal tajam.

" Gak mau akutuh",balas Kinal kemudian pergi menuju kelas di susul Veranda di belakangnya.

Gue gak papa di perlakuin seenaknya sama kalian asalkan kalian gak ngerasain apa yang gue rasain  batin Kinal sambil menatap sendu ke arah lantai.

*BRUKK

"SHIT", umpat Kinal saat menyadari siapa orang yang ia tabrak. Tanpa membantu gadis itu , ia melangkahkan kakinya.

I'm Straight! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang