Bagian 7

2.3K 197 30
                                    

Kinal hanya diam merenung di pinggir lapangan. Memperhatikan teman - temannya yang asik latihan.

"Nal ! Ayok latihan!", tegur Sabeum nya , Kinal mengangguk kemudian bangkit.

Mereka melakukan latihan dengan saling tendang satu sama lain , tentu sudah menggunakan pengaman.

*buak

" Eh , Nal . Maaf",ucap Lidya. Sebenarnya ini salah Kinal , ia tidak cepat mengelak.

"G.. Gak papa", balas Kinal sambil tersenyum seadanya.

Seusai latihan tersebut , kini mereka akan belajar tendangan yang menurut Kinal adalah tendangan paling sulit. Yap , apalagi kalau bukan dwi hurigi.

" Coba badan mu condongin ke bawah lagi Nal",ucap sang pelatih. Kinal mencoba berkali - kali , namun masih saja gagal. Keseimbangannya masih kurang.

*krek

"Aghh", rintih Kinal saat ia melakukan gerakan yang salah hingga membuat kakinya cidera.

"Hati - hati Kinal! Ulang lagi!", bentak Sabeumnya. Kinal berusaha bangkit , namun tak bisa. Rasanya terlalu sakit.

" Huft.. Yaudah , kamu istirahat. Lidya , bantuin dia",suruh sabeumnya. Lidya mengangguk kemudian membantu Kinal berdiri.

~~~

"Hikz hikz.. Sakit", tangis Kinal pecah saat ia tiba di kamarnya. Ia duduk di tepi ranjang sambil menutup wajahnya dengan tangan.

" Semuanya jahat! Saat gue berlomba pengen jadi orang terbaik buat kalian , kenapa kalian lakuin ini ke gue!?",teriak Kinal. Ia meremas rambutnya frustasi.

"Kamu yang bikin aku semangat buat jalanin hidup ,Ve! Tapi kenapa.. argh!", Kinal menghempas kasar tasnya ke lantai.

" G.. Gue sebenernya kenapa? ",lirih Kinal saat merasakan sakit di satu titik di tubuhnya. Hingga akhirnya ia kehilangan kesadarannya dan jatuh ke lantai.

"Aku punya banyak alasan buat benci kamu. Tapi ntah kenapa aku gak bisa"

***

" Gue mohon loe pertimbangin lagi , Shan. Gue tau loe itu orang baik",ucap Beby sambil menepuk pundak Shania.

"Eh , liat Kinal gak?", tiba - tiba seseorang datang. Shania menatap asing pada orang itu , namun tidak dengan Beby. Ia kenal orang itu.

" Enggak Yon , kenapa?",tanya Beby pada gadis bernama Yona itu. Yona nampak mengerutkan dahinya kemudian menghela nafas.

"Ntahlah , tiba - tiba aja kepikiran gitu", jawab Yona. Kemudian gadis itu pamit pergi.

" Mungkin dia belum tulus mencintai loe. Tapi percayalah , dia gak akan mainin perasaan orang lain",ucap Beby mengalihkan pandangannya pada Shania.

Singkat cerita , sebelum Bel tanda pelajaran berbunyi , Beby mengajak Shania untuk mengobrol. Dan Beby meminta Shania untuk memperbaiki hubungannya dengan Kinal , meski ia tau mereka tak saling mencintai. Cukup ia melihat sahabatnya begitu hancur semalam.

"Gue pikir - pikir dulu ya", jawab Shania sambil tersenyum. Ia bangkit dari duduknya kemudian beranjak ke toilet. Di tempat itulah tangis Shania pecah. Sakit , sangat sakit.

" Gue cinta sama loe , tapi loe minta gue mencintai orang lain? Ini sakit, Beb",lirih Shania terus menangis.

***

"T.. Tolong", cicit Kinal sambil memandang ke arah pintu. Ia mengatup matanya saat ingat maminya ada urusan di luar kota sementara kakaknya pasti tengah keluyuran tak jelas.

I'm Straight! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang