Bagian 13

1.8K 174 13
                                    

Pagi ini Kinal sudah beraktivitas seperti biasa. Saat ini mereka sudah siap untuk kembali ke Jakarta , kota tercinta.

"Nal , udah enakan?", tanya Citra sambil merangkul bahu Kinal.

" Udah kok",jawab Kinal sambil menampilkan senyum manisnya.

"Lid , loe jangan diemin gue gini dong. Pas di rumah sakit sok perhatian lo", ucap Kinal sambil ndusel - ndusel di bahu Lidya.

" Apaan sih loe!? Iya iya , sante",ucap Lidya sambil menjauhkan Kinal dari dirinya. Kinal hanya menyengir sambil membentuk huruf V menggunakan jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Eh , Nal", panggil Arya sambil menepuk bahu Kinal.

" Apaan?"

"Minjem medali lo dong", pinta Arya.

" Buat apaan? Nih",tak menunggu jawaban Arya , ia sudah memberikan medali miliknya.

"Mwehehe , makasih", Arya meraih medali itu kemudian ia kalungkan di lehernya. Tak lama ia merongoh sakunya.

*cekrek

*cekrek

*upload:v

Arya berfoto ria sambil memamerkan medali emas milik Kinal.

" Dih bocah ngapa yak",batin Lidya menatap aneh pada Arya.

***

Kinal tiba di rumahnya dengan raut wajah lesu. Meski hanya sekedar duduk , ntah mengapa tubuhnya terasa sangat lelah. Tujuan utamanya saat ini adalah berbaring di kasur nya yang nyaman.

"Huahhh", ia menghempaskan tubuhnya di kasur kemudian memejamkan matanya.

" Ahh rasanya udah lama gak tiduran di sini",gumam Kinal sambil tersenyum. Meski tidur di losmen itu tidaklah nyaman , tapi ada sebuah kehangatan yang tak pernah ia rasakan di kamarnya yang nyaman.

Sementara di tempat lain , seorang gadis nampak duduk di samping brankar dengan raut wajah sendu. Ia memandangi wajah pucat kekasihnya.

"Maafin aku", ucap gadis itu sambil menciumi tangan kekasihnya itu.

"Gak papa sayang..", balas kekasihnya.

" Beb , jangan tinggalin aku ya?",lirihnya. Beby mengangguk cepat. Ia perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Ochi. Dan sebuah ciuman tak dapat terhindar lagi.

Yang selanjutnya mereka lakukan? Author juga tidak tahu.

***

"Viny",panggil seorang gadis berambut panjang dengan lesung pipi yang menambah kesan indah bahkan sempurna pada dirinya.

" Iya?",sahut gadis bernama Viny itu.

"Kamu janji kan bakal nikahin aku?", pertanyaan dari kekasihnya itu sukses membuat Viny bungkam. Sungguh , iapun tak mengerti apa yang ia jalani saat ini. Dan ia sadar betul bahwa Beby , Shania , Ochi dan Kinal juga mengikuti langkahnya karena terkadang ia iseng.

"Ini rumit Shan", balasnya pada gadis yang bernama Shani Indira Natio atau biasa di panggil bidadari , eh Shani maksudnya.

"Kita usaha sama - sama ya? Aku bakal nikahin kamu tapi saat aku dapet kerjaan ya? Kita bahkan belum lulus SMA", ucap Viny sambil menyentuh pipi Shani. Shani memejamkan matanya kemudian mengangguk

"Kita jalan yuk?", ajak Viny seraya menarik tangan Shani.

" Aku pake make up dulu",ucap Shani seraya menarik tangannya dari genggaman Viny.

"Kamu gak pake make up udah cantik kok. Udah hayuk", Shani akhirnya menyerah. Ia mengikuti Viny.

Saat sudah tiba di pekarangan rumah , Viny menaiki motor sportnya. Tak lupa ia memberikan helm kepada Shani.

I'm Straight! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang