Bagian 6

2.3K 221 58
                                    

Dan pada akhirnya , Kinal dan Shania hidup bahagia.

TAMAT



















Ah gak jadi tamat deh:v

"Loe cocoknya gue panggil apa ya?", tanya Kinal pada gadis jangkung yang baru beberapa menit lalu menjadi kekasihnya.

" Terserah , jangan sayang pokoknya. Jijik gue",gerutu gadis jangkung itu kemudian memilih menyibukkan diri dengan ponselnya.

"Eh ,Shan", Kinal mengubah posisi duduk nya sedikit menyamping agar bisa menghadap kekasihnya , Shania.

" Apa?",tanya Shania datar.

"Kamu ngomong nya datar banget kek dada Viny", gerutu Kinal sambil merungut , Shania hanya tersenyum kecil mendengarnya.

" Yaudah deh, aku ke kelas ya",pamit Kinal. Shania hanya berdehem saja.

"Kalo emang gak suka gue , gak usah terima", lirih Kinal kemudian melangkah pergi. Shania menghentikan kegiatan scrool scrool cantik di intagramnya. Kemudian menatap punggung Kinal yang semakin menjauh di telan oleh jarak.

Setibanya di kelas , Kinal mengerutkan dahinya saat melihat Veranda merebahkan kepalanya di atas meja. Padahal tadi sarapan.

" Eh Ve",panggil Kinal. Veranda hanya berdehem tanpa ada niat mengangkat kepalanya.

"Kenapa?", Tanya Kinal sambil menyentuh pipi Veranda. Dia terkejut saat merasakan suhu tubuh Veranda yang tinggi.

" Ve , badan kamu anget. Kita ke uks sekarang",ajak Kinal sambil membantu Veranda bangkit.

"Kok bisa sih Ve?",tanya Kinal. Sementara yang ditanya hanya menggeleng sambil tersenyum.

Kinal menggenggam jemari Ve , meski tak terlalu erat , ini cukup untuk membuat jantung Kinal berdetak tak karuan.

Tiba - tiba sebuah ide timbul di otak Kinal. Ia merenggangkan genggamannya, dan di detik itu juga Veranda menggenggam jemarinya cukup erat. Seketika Kinal blushing. Bahkan ia jadi senyum - senyum sendiri.

Tanpa sadar kegiatan iseng Kinal itu di lihat oleh seseorang. Ia menatap tajam ke arah Kinal. Tanpa sadar air matanya mengalir.

" Istirahat ya ,Ve ",ujar Kinal seraya pergi dari uks. Kinal menghela nafas kasarnya. Pasti akan sangat membosankan jika tak ada Veranda di kelas.

~~~

Sudah hampir 1 jam pelajaran berlangsung. Kinal yang dikenal sebagai siswi yang aktif nampak hanya diam saja. Jika ditanya gurupun ia hanya menggendikkan bahunya hingga ia di tertawakan.

" Gue gak suka di ketawain",batin Kinal sambil menatap seorang siswa yang begitu senang menertawakannya.

***

Tak terasa kini sudah saatnya jam pulang sekolah. Ia berdiri di depan pintu kelas , memperhatikan teman - teman sekelasnya yang bersiap - siap untuk pulang. Hingga matanya menangkap sosok orang yang sedari tadi ia tunggu.

*BRAKK

Kinal menarik kerah siswa itu kemudian menghempasnya ke dinding. Ia menatap tajam siswa itu. Yang di tatap hanya bisa memasang raut wajah takut.

Bukan hanya Kinal saja yang ia takuti , namun teman - teman Kinal rata - rata sangar. Bisa saja Kinal meminta bantuan pasa teman - temannya itu.

*plak

Seseorang memukul pelan pundak Kinal. Kinal melirik malas pada teman beda kelasnya yang tampak menyengir.

"Mending loe jangan ikut campur zhar", ucap Kinal dingin.

I'm Straight! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang