6

3.3K 424 33
                                    

Jimin dan Jihoon berjalan masuk ke dalam rumah keluarga Lee setelah turun dari mobil Jimin. Tentunya setelah membeli beberapa cup es krim

Jihoon mengetuk pintu kamar kakaknya. Setelah ada balasan, barulah mereka masuk. Yoongi pikir hanya Jihoon yang masuk ke kamarnya, tapi kenapa suara langkahnya lebih banyak?
Walau cukup penasaran, namun Yoongi tetap enggan menoleh. Mending fokus dengan lagunya daripada perduli dengan hal yang tak pasti seperti itu.

"Hyung, aku bawa es krim traktiran." Jihoon meletakkan 1 cup es krim berukuran besar di meja dekat Yoongi.
"Hm..traktiran siapa?" Tanya Yoongi tanpa menoleh.
"Wahh ternyata begini kamar Yoongi hyung." Jimin melihat2 isi kamar Yoongi. Sangat rapi.
Pandangannya teralihkan saat ia tak sengaja melihat beberapa boneka Kumamon yang tertata rapi.
"Hei, hyung. Kau menyimpan boneka Kumamon dariku kan? Apa ada di antara boneka2 ini?" Jimin mengambil salah satu boneka Kumamon di sana.

Deg.
'Suara itu..' Yoongi gagal fokus. Suara tenor khas yang ia sukai masuk ke gendang telinganya tanpa izin.   Bagaimana bisa suara itu sampai di sini? Bahkan setau Yoongi sang pemilik suara tak mengetaui rumahnya pasti.

Jimin menghempaskan tubuhnya sendiri ke bed king size milik Yoongi sambil memeluk boneka Kumamon yang ia ambil tadi.
"Ahh.. nyamannya~~" Jimin menyamankan diri.

"Jimin hyung, yang buatmu sama Yoongi hyung aku taruh di sini. Aku kekamar dulu."
"Yayaya terserahlan." Jawab Jimin yang masih tiduran.

"Jihoon sialan." Yoongi menggerutu. Jihoon yang mendengarnya hanya menahan tawa.
Yoongi mendengus sebelum melirik Jimin yang sedang tiduran di kasurnya.

"Hyung, bawa es krimnya ke sini. Lalu ayo kita makan bareng." Jimin berbicara tanpa membuka matanya.
Yoongi memandangi es krim yang diletakkan oleh adiknya tadi.
"....Nanti saja, aku ingin menyelesaikan lagu barumu ini."

Jimin membuka matanya dan melihat Yoongi yang memang masih terlihat fokus dengan laptopnya. Jimin bangun lalu turun dari kasur. Ia menghampiri Yoongi. Entah sadar atau tidak, Jimin tersenyum tipis saat melihat wajah Yoongi yang sangat fokus. Lalu ia mengambil es krim dan menyuapi Yoongi sekali.

"Hyung, Aaa" Jimin menyuapi Yoongi. Dan Yoongi menerimanya dengan senang hati. Ia memang ㅡsangatㅡ menyukai es krim, sama seperti adiknya.
"Katanya nanti, tapi disuapin mau." Jimin sedikit mencibir.
"Kau mau terlambat comeback huh?!" Yoongi jadi terpancing emosi.
"Hei hei, becanda kalik hyung."

Jimin mengambil kursi lain. Lalu meletakkan kursi tersebut di dekat Yoongi. Ia duduk di sana.

"Hyung, aku suapin lagi mau kan?"
"Terserah." Jimin tersenyum tipis sebelum ia mulai menyuapi Yoongi lagi.

.

Beberapa cup bekas es krim berserakan di karpet kamar Jihoon. Tadi, ia membeli es krim kecil yang cukup banyak. Yah, beginilah caranya menenangkan pikirannya. Bukan ke club malam ataupun seperti Soonyoung. Hanya dengan beberapa es krim berukuran kecil yang banyak lalu memakannya tanpa beban seperti orang mabuk. Lalu setelah habis memakan semua es krim itu, ia akan tertidur.

Seperti sekarang, jam 6 sore dia sudah tertidur.

Nada dering ponsel Jihoon berbunyi. Nada dering yang ia ambil dari lagu buatannya bersama dengan Soonyoung. Yang berjudul "Bring It".

~~~~~~
Roger that yes sir
Bandeushi jikyeonaenda
Nae sarameul geondeurin geotteullobuteo
Teokkeut hana geondeuril su eopseo
Jashin isseumyeon geondeuryeobwara uributeo
Milchak buteo bureul buchyeo
Ne apgil nae apgil da naega chaegimjyeo
I goseul ssak da jeonbu jeongrihae
Two captains
Uriga jihwihae deodeodeo

Woo deureowa deureowa
Woo da deureowa deureowa
Bung tteodanineun geot gatjiman
Tteodoneun geol ara I know
Nega gal mokjeokji imi meogeotji
Hey chwirwibongya chwirichwiribongya
Do not cross over this
Better get out
Hoshiujigombi deureo bwatna
An deureobwasseumyeon
Ay Woozi tell em right now
~~~~

Sedikit lama, namun Jihoon akhirnya terusik. Ia mengambil ponselnya dan mengangkat telfon tersebut tanpa melihat nama sang penelpon. Entah siapa yang menelponnya malam2 begini.

"Yoboseyo??" Jihoon bersuara parau, khas orang bangun tidur.
"Jihoon-ah~ eh? Aku membangunkanmu? Pantas saja spamanku tak kau  hiraukan."

Suara ini..
"HYUNG?!" Jihoon kaget saat mengingat suara sang penelpon dan langsung terduduk. Ia membaca nama orang yang menelponnya. 'Youngie Hyung'.
Ternyata benar, Soonyoung yang menelponnya. Kira2 mau apa dia. Minta maaf kah, karna tadi ia bersama yeoja itu. ㅡMustahil. Lagian, untuk apa?

Soonyoung menjauhkan ponselnya dari telinganya saat Jihoon berteriak tiba2 di sebrang.
"Hei hei, kau kenapa?"
"Eh? A-ni ani, hyung ada apa telpon malam2 begini?"
"Ini baru jam 8 malam, Ji. Hm...aku mau.."

"..ngasi kabar baik."
"Hah? Apa it-"
"Aku ditrima sama Yoona, Ji!!!"

.
___________

Youngie Hyung

Ji?
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
Woy!
Jangan bilang masi tidur
Ji!
P
P
09.08

Kau Snyng? Jngn brsk!
09.09

He? Kau kenapa Ji? Kesurupan?
Tumbenan juga tuh tanpa vokal
09.09

Diamlh jk tmau brtnggng jwb.
09.09
Read

Youngie Hyung is calling

__________

"Haish, bocah. Aku angkat, Ji." Yoongi yang menerima telpon Soonyoung.

"Hallo, Ji. Kau benar2 kesurupan ya??"
"Heh, tak sopan dengan orang yang lebih tua!" Seperti biasa dengan suara datarnya. Namun kali ini lebih datar.
"Hehhhh,, ini siapa?? Kau penculik? Om2 pedo?? Hoy! Langkahi dulu mayatku dan Yoongi hyung, baru kau boleh mengambil Jihoon kami!"
"Kau sedang melucu? Sayangnya tak lucu, Kwon."

"Hyung, bagaimana Jihoon?"
"Ah, belum turun, Jim."

"Huh?? Jihoon kenapa? Jim? Jimin? PARK JIMIN?!"
"Diam kau bocah! Ku katakan sekali lagi, diamlah jika tak mau bertanggung jawab." Dan Yoongi memutuskan telpon secara sepihak.


Tbc

✓Gay is Not My Style! (Ksy+Ljh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang