1

8.1K 650 24
                                    

Start

Kwon Soonyoung, sejak di masa JHS ia sudah populer. Tidak ada yang tak mengagumi pemuda ini. Tampang rupawan, pintar, kaya, ramah, semua ada padanya. Namja yang hampir sempurna ini juga memiliki banyak teman. Walaupun tak semua tulus berteman dengannya.

Banyak perempuan yang mengaguminya. Pria pun banyak yang iri padanya. Tak jarang banyak gadis yang nekat mengajaknya jadian. Namun, tak ada 1 pun yang ia terima. Ini sudah terjadi sejak masa ES-nya. Makanya ia masih single sampai sekarang.
Prestasinya juga tak diragukan. Sejak masih di taman kanak2, ia selalu mendapat nilai sempurna.

Soonyoung hanya memiliki 1 teman yang tulus berteman dengannya, Lee Jihoon. Bukan teman sebaya sebenarnya, tapi mantan adik kelasnya. Dulu saat masih JHS, Jihoon mendapat kesempatan mengikuti tes akselerasi. Jihoon melompati kelas VIII dan langsung mengikuti pembelajaran kelas IX. Jadi ia bisa 1 kelas dengan Soonyoung.

Sebenarnya sejak masuk JHS Jihoon itu pendiam, apalagi saat sekelas dengan kakak kelasnya. Karna inilah Soonyoung menjadi penasaran. Tapi setelah lama bermain dengannya, Jihoon jadi lebih akrab.

Tak ada yang tau seluk beluk penyebab Jihoon meningkatkan jam belajarnya demi mendapatkan tes akselerasi itu, kecuali ia sendiri dan Tuhan.

Lee Jihoon, seorang namja manis dan juga imut namun pemalu. Ia tak memiliki teman, selain Soonyoung. Sebenarnya ia juga memiliki apa yang dimiliki Soonyoung. Ia juga anak orang kaya. Namun sejujurnya ia tak ingin memiliki kekayaan itu. Ia hanya ingin kasih sayang orang tuanya lagi, dan keluarga yang utuh. Dulu ia juga memiliki banyak teman.

Dulu sekali Jihoon itu anak yang selalu ceria. Namun semakin ia dewasa, ia semakin paham. Tak semua teman itu tulus. Nyatanya ia dijadikan sebagai robot oleh teman2nya. Maka dari itu ia tak lagi percaya dengan 'teman'. Padahal dulu ia menganggap teman sebagai pengganti keluarganya.

Tapi berbeda dengan Kwon Soonyoung sebagai temannya.

Jihoon itu pria, namun ia seperti perempuan. Tidak terlalu tampan, tidak terlalu cantik, namun manis juga imut. Tingginya sama dengan rata2 tinggi perempuan di Korea. Sifatnya juga terbilang lemah lembut. Ia sendiri sadar akan sifatnya. Tetapi, ia tidak peduli. Toh kata kakaknya itu wajar saja untuknya.

Saat ini Soonyoung dan Jihoon duduk di bangku SHS yang sama. Mereka berdua yang selalu mendapat nilai tertinggi di sekolah mereka. Tak ada guru yang tak akrab dengan mereka berdua. Bukan hanya karna nilai mereka yang sempurna, tapi juga keramahan merekalah yang membuat para guru kenal dengan mereka.

Bel istirahat berbunyi. Seperti biasa Soonyoung dan Jihoon akan kekantin bersama.

"Ji, hari ini giliran siapa yang traktir?"
"Kau, hyung."

Mereka memang sejak dulu traktir2an, tapi tetap adil. Hari ini Soonyoung berarti besok Jihoon.

"Baiklah, Manis" Soonyoung mencolek dagu Jihoon. Kalimat sederhana yang selalu membuat Jihoon mati2an menahan munculnya semburat merah. Bagaimanapun juga warna kulitnya yang sewarna susu itu pasti akan kontras dengan rona merah, bukan?

"Jijik, hyung." Dan satu kata yang selalu muncul sebagai topengnya. Soonyoung hanya tertawa mendengar jawaban Jihoon.

Sampai di kantin, seperti biasa Soonyoung memesan 2 menu yang selalu sama. Entah hanya kebetulan atau apa, namun mereka berdua sama2 menyukai menu ini, Jajangmyeon dan cola.

Di mana2 mereka selalu saling bercanda. Saat KBM mereka juga saling menjahili. Makanpun mereka tak bisa diam. Seperti saat ini. Soonyoung dengan segala candaannya dan Jihoon dengan segala ejekannya.

Acara bercanda mereka berhenti, saat seorang gadis memasuki kawasan kantin. Choi Yoona, gadis cantik yang belum lama ini menarik perhatian seorang Kwon Soonyoung.

Meja Soonyoung dan Jihoon yang tadinya bergoyang karna kehebohan mereka mendadak diam dan hening. Soonyoung yang salting, sedangkan Jihoon yang mencoba menenangkan hatinya.

Choi Yoona bukan gadis populer. Soonyoung mengenalnya di club dance sekolah mereka. Di hari pertama masuk di club dance waktu itulah ia berkata degup jantungnya lebih cepat dari biasanya. 'katanya'.
Tak lama, Jihoon yang sadar pun memecah keheningan.

"Oy Hyung, salting tu bagi2." Kalimatnya berhasil membuyarkan Soonyoung dari kegiatan saltingnya.

"Halah iri kan ga bisa ikutan salting." Dengan nada mengejek nya Soonyoung menjawab.

'Aku lebih dulu, dan sudah berkali2 merasakan rasanya salah tingkah, hyung' batin Jihoon sambil melihat Soonyoung dalam.

"Apa liat2? Naksir ya?" Kesongongannya kambuh lagi.

"Idihh PD, ngarang ya. Nggalah" 'ngga salah lagi' lanjut Jihoon dalam batin.

Setelah lelah saling ejek-mengejek mereka pun memutuskan kembali ke kelas. Bel masuk akan berbunyi beberapa menit lagi.

.

Tak ada yang tau, mereka masing2 memilik rahasia besar. Kelihatannya mereka memang seperti sahabatan biasa dan seperti tak ada masalah masing2. Namun di balik itu semua, mereka juga saling berbohong. Jihoon memiliki rahasianya sejak kelas VII. Sedangkan Soonyoung, mungkin awal kelas X ini.

Tak ada yang sempurna selain Tuhan, bukan?

Tbc

✓Gay is Not My Style! (Ksy+Ljh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang