4

3.5K 430 118
                                    

Setelah hari dimana Soonyoung mengantar Yoona pulang, ia semakin berani mengajak Yoona jalan. Hampir setiap hari mereka 'jalan bareng'. Bahkan Soonyoung sekarang mulai jarang bermain dengan Jihoon.
Jihoon selalu berusaha untuk biasa saja. Ia tak ingin mempermasalahkan persahabatannya yang sedikit renggang ini. Ia paham posisi Soonyoung. Ia mengerti karna ia juga sama.

Namun jika kita mengintip perasaan Soonyoung sedikit saja, mungkin berkebalikan dengan yang kita lihat.
Contohnya hari ini. Jumat sore, Soonyoung pusing karna bingung memilih. Bahkan ia sampai memukuli kepalanya sendiri. Ibu Soonyoung yang melihat anaknya pun bertanya2.

"Soon? Kenapa nak? Ada masalah?"
"Eh, eomma. Yah.. sedikit." Soonyoung membenarkan posisi dudukunya di sofa.
"Ceritain, dong. Kamu berantem ya sama Jiho-"
"Eomma. Gay is not my style. Gaingat? Jangan mengharap hal yang mustahil!" Ada rasa kesal di kalimat Soonyoung.
"Umm, menurut eomma itu bukan hal yang mustahil. Ngomong2 dimana dia? Udah lama kamu ga bawa dia main ke rumah."

Fyi, ibu Soonyoung ini fujoshi akut semenjak Soonyoung dekat dengan Jihoon dan anak bungsunya yang meminta ijin berpacaran dengan tetangga mereka.

"Aku punya calon pacar, eomma."
"Eoh! Jinjja?? Siapa?? Lee Jihoon kah??"
"Tentu bukan! Dia yeoja tulen. Namanya Choi Yoona. Dia cantik, baik, rajin, dan dia juga sehobi denganku."
"Ow, yeoja." Ekspresi ibu Soonyoung berubah drastis.

Tak lama adik Soonyoung menghampiri mereka.
"Eomma, hyung, aku pergi dulu ne. Minho uda nunggu." Jisung berpamitan.
"Hm."
"Iya, hati2 sayang." Jisung mengangguk, lalu keluar rumah meninggalkan mereka.

"Tuhh, contoh adik kamu." Soonyoung hanya mengedikkan bahunya. Lalu beranjak berpamitan dengan ibunya.
"Aku ada janji dengan Yoona." Kemudian Soonyoung pergi.

"Hh.. coba saja kamu tau, Soon."

.

Libur kenaikan kelas pun dimulai. Jihoon dan semua teman seangkatannya akan naik ke kelas 11. 15 hari tanpa sekolah, pasti akan sangat membosankan bagi Jihoon. Kecuali jika orang yang Jihoon tunggu2 mengajaknya main lagi. Namun dilihat dari kegiatan Soonyoung akhir2 ini, sepertinya Jihoon tak memiliki banyak harapan. Walau ia sangat berharap.

5 hari berlalu dan Soonyoung belum mengajaknya main.

Tak seperti dulu. Bahkan bukan hanya saat libur, mereka setiap hari sehabis pulang sekolah pasti akan bermain bersama. Walau hanya sekedar bersepeda bersama atau sesuatu yang ringan, itu sudah membuat Jihoon senang.

Rasanya Jihoon ingin mati saja setiap membaca atau mendengar kalimat maaf dari Soonyoung akhir2 ini. Seperti hari ini. Sejak tadi pagi Soonyoung dan Jihoon hanya mengobrol chatroom saja.

Youngie hyung

Ji, aku kerumahmu ya?
12.09

Hah? Sekarang?
12.10

Taon depan! yaiyalah
12.10

Yyy, yauda gih aku tunggu
12.11

Eh, bentar dah..
12.12

Beberapa menit Soonyoung menghilang. Entahlah, Jihoon tak teelalu peduli. Yang terpenting Soonyoung akan menghampirinya.

Youngie hyung

Hyung?

Jan cuma di baca hyung, jadi kagak?

12.17
Read

Eh iya, ji. Maap kepencet. Besok aja ya?
12.18

✓Gay is Not My Style! (Ksy+Ljh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang