21

2.6K 321 23
                                    

"Ini hyung." Mingyu memberikan bajunya yang sudah kekecilan kepada Kyungsoo. Saat ini mereka sedang berada di rumah Mingyu, tepatnya di kamar Mingyu. Kim(Do) Kyungsoo adalah istri (suami) Kim Jongin, kakak Mingyu.

Kyungsoo mengangguk dan Mingyu keluar dari kamarnya untuk membuatkan minuman untuk Jihoon. Baju tadi Mingyu pinjamkan untuk Jihoon. Kyungsoo hanya membantu Jihoon memakai baju tersebut. Bukannnya Jihoon tak bisa, tapi yah karna banyak lebam di tangannya yang membuatnya tak mampu.

Jihoon melihat Kyungsoo yang mendekat dengan tatapan menyelidik. Dia sedikit ngeri akan tatapan tajam itu. Namun, dia tidak takut. Dia hanya belum bisa percaya dengan perkataan Mingyu tadi.
'Apa benar pemuda ini.. gay sepertiku?' Jihoon terus membatin. Dia tak mengalihkan pandangannya dari Kyungsoo.

Kyungsoo yang melihat Jihoon fokus pada sesuatu pun celingukan mencari objek yang sedang dipandang Jihoon.
"Hei?~ Jangan melamun." Kyungsoo melambai2kan tangannya di depan mata Jihoon. Seketika Jihoon tersadar dan mengerjap lucu

"Aigo, kiyowo~ Kau mirip sekali dengan hyungmu." Kyungsoo mulai membantu melepas seragam Jihoon. Jihoon hanya diam dan menuruti Kyungsoo.
"Kau pasti sudah tau siapa aku dari Mingyu kan?" Jihoon mengangguk.
"Perkenalkan, aku Kim Kyungsoo, biasa dipanggil Kyungsoo. Aku istri kakak Mingyu. Mungkin kau belum mengenal kami. Tapi, kami benar2 teman kakakmu. Apa Yoongi tak pernah cerita tentang kami?"

Jihoon menggeleng karna memang Yoongi tak pernah bercerita tentang teman2nya.
"Aku tak percaya Yoongi hyung punya banyak teman. Yang ku tau dia hanya dekat dengan Jimin hyung." Jihoon mengatakan yang ia tau.
"Hmmm.. kami belum lama sih kenal dengan kakakmu. Tapi kami sudah sejak lama dekat dengan Jimin." Kyungsoo berkata jujur.

"Uhm.. aku percaya dengan kalian. Tetapi.. bisakah kalian membuktikannya?"
Jihoon percaya, tapi bukankah wajar jika ia tetap harus waspada. Bisa saja mereka termasuk dalam rencana Yoona. Hwo knows?

"Humm.. Baiklah~ tapi setelah aku selesai mengobati luka2mu ini, ya?" Jihoon mengangguk, setidaknya ia bisa memastikan kebenarannya.

Selesai melepas seragam Jihoon, Kyungsoo mulai mengobati luka2 Jihoon.
"Ckck.. lukamu cukup parah. Semoga saja hanya sampai segini. Oh ya, apa Mingyu ikut melukaimu?"
"Ani," Jihoon langsung menggeleng cepat,"aktingnya keren." Jihoon masih membayangkan akting Mingyu tadi.
"Hahaha benarkah? Wah kalau begitu dia patut disebut multitalen."
"Eoh?! Mingyu hyung bisa apa saja?"

Tiba2 pintu kamar Mingyu terbuka. Ternyata Mingyu yang masuk. Ia sedang membawa nampan dan segelas teh hangat di atasnya.

"Sepertinya ada ya-" kalimat Mingyu terhenti saat pandangannya melihat Jihoon telanjang dada. Walau banyak luka, tetapi.. kulit seputih susu itu membuat seekor serigala siap menerkam seekor burung hantu putih tersebut.
Jihoon yang sadar ditatap lapar pun langsung menutupi dadanya dengan kemeja sragamnya dan menunduk dalam.

"Hei Gyu, kau membuatnya takut."
"Aaaaaa mian2. Ini kubawakan teh hangat." Mingyu gagap sudah tertangkap basah.
"Nah benarkan apa yang kubilang. Dia itu cocok dikatakan ubab."
"Sialan kau hyung!" Mereka tertawa.

Lalu Mingyu duduk di sofa samping kasurnya. Bercerita sebentar tentang kejadian di sekolah tadi. Sampai Kyungsoo sadar, ia belum memakaikan Jihoon baju.

"Mending kau keluar dulu deh, Gyu." Mingyu mengangguk. Lalu ia pamit keluar kamarnya.

'Jika diliat dalamnya, ternyata dia menarik juga. Aihh beruntungnya si sipit itu. Bagaimana dia bisa menyia2kan malaikat seperti Jihoon.' Mingyu menggeleng2 tak habis pikir. Walau ia tak begitu tau tentang Soonyoung, tapi ia tau tentang masalah Jihoon.

Beberapa menit telah berlalu. Akhirnya Kyungsoo sudah selesai memakikan Jihoon baju Mingyu. Sedikit kebesaran. Buktinya, krah baju tersebut merosot sampai ke salah satu pundak Jihoon. Padahal baju tersebut sudah sangat sesak bagi Mingyu. Entah karna Jihoon yang terlalu ramping atau Mingyu yang bongsor.

"Hahaha~ kau malah terlihat lucu menggunakan baju ini." Kyungsoo tertawa gemas saat melihat Jihoon.
"Apa ini benar2 kekecilan untuk Mingyu hyung? Aku tak percaya." Jihoon sedikit tak nyaman. Walau ia suka baju kebesaran.
"Jika kau bandingkan dengan baju yang dipakainya, barulah kau percaya."
"Huft.. baiklah~"

Kyungsoo menyuruh Jihoon menghabiskan teh hangat dari Mingyu tadi. Setelahnya ia mengajak Jihoon ke ruang tengah menyusul Mingyu. Pemuda itu sedang di sana sepertinya.

"Hyung." Mingyu menoleh saat mendengar suara Jihoon memanggilnya. Tetapi sedetik kemudian tawanya pecah.
"Hahahahahaha Ji hahaha kau lucu sekali." Jihoon mempoutkan bibir tipisnya.
"Hei, Gyu. Jangan tertawakan dia."

"Hahahaha mian2. Abisnya dia lucu, hyung." Kyungsoo membantu Jihoon duduk di sofa.
"Bajumu itu yang lucu. Kau menipuku ya?"
"Itu benar2 yang paling kecil hyung. Bandingkan!" Mingyu menunjukkan baju yang sedang dipakainya.
"Yayayayaya.. oh ya, eomma kemana?" Kyungsoo bertanya kepada Mingyu.

Mingyu meminum minumannya sebelum menjawab pertanyaan Kyungsoo.
"Biasa~ nyusul appa."

"Ekhm.. hyungdeul? Maaf menyela. Tapi, bisakah kalian menceritakan kepadaku asal usul kalian?" Mingyu dan Kyungsoo menoleh ke Jihoon. Lalu mereka saling pandang. Bertanya siapa yang mau bercerita. Akhirnya Kyungsoo lah yang bercerita.

"Awalnya begini,"

Mingyu mempunyai seorang kakak laki2. Kim Jongin. Mereka itu pintar tapi konyol sama seperti appa mereka. Yang genius hanya Jongin dan appanya. Sedangkan Mingyu multitalen, tetapi lemah di akademik.

Mereka itu sahabat Park Jimin. Awalnya hanya Jongin, karna mereka berdua sudah saling kenal sejak JHS sampai sekarang sudah menjadi artis. Namanya juga pria, gampang sekali akrabnya. Apalagi Jongin sering mengajak Jimin kerumah mereka.

Kyungsoo juga termasuk teman Jongin dulu saat SHS. Dan status teman itu berubah menjadi suami-istri sejak mereka berdua sudah lulus kuliah. Walau bekerja dibidang yang berbeda, mereka malah semakin saling mencintai.

Kurang lebih 5 tahun yang lalu mereka berempat bertemu dengan Yoongi. Yoongi datang menggantikan manager Jimin terdahulu. Sebelum pergantian itu sebenarnya Jimin sudah sering mengganggu Yoongi dengan alibi menagih hutang budi. Padahal hanya karna Jimin pernah membantu Yoongi saat ada yang menyenggol Yoongi sampai hampir jatuh ke kolam.

"Hahaha.. waktu itu Jimin sebenarnya sudah mulai jatuh hati dengan Yoongi. Nah lalu,"

Mereka berlima semakin dekat. Awalnya Kyungsoo, Jongin, dan juga Mingyu mengira Yoongi itu mengerikan. Namun ternyata tak lebih mengerikan dari seekor anak kucing. Kalau sudah dekat, Yoongi itu cerewet juga. Apalagi masalah adiknya, Jihoon. Yoongi sering menceritakan Jihoon. Menceritakan kisah2 Jihoon yang diam2 ia selidiki.

"Apa?! Berarti Yoongi hyung tau aku dibuli juga???!" Jihoon menyela.
"Tidak, ia belum tau. Aku selesaikan dulu ceritanya ne~,"

Jimin juga ikut waspada jika adik iparnya terluka. Maka dari itu ia menyuruh Mingyu untuk pindah sekolah. Awalnya Mingyu ingin menolak, dengan alasan ia merasa seperti dianggap babu oleh Jimin. Namun, alasan tersebut ia buang jauh2. Mengingat jasa2 yang telah diberikan oleh Jimin dan juga Yoongi. Pada akhirnya Mingyu bersedia pindah sekolah dan 'menemani' Jihoon.

Mingyu pindah saat kelas 12. Jadi ia seangkatan dengan Jihoon. Mingyu tak ingin sekelas dengan Jihoon karna itu akan kentara sekali. Yoongi juga meminta Mingyu untuk secara tidak langsung menanyai masalah Jihoon. Karna ia tau, Jihoon tak akan pernah berterus terang dengan masalah2 yang sedang ia hadapi.

.

"Gyu? Apa adikku bersamamu? Apa kau sudah bertemu dengannya? Kenapa dia belum pulang, ya?"



Tbc

✓Gay is Not My Style! (Ksy+Ljh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang