Bagian Lima

1.6K 247 15
                                    

Adriell itu biasa aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adriell itu biasa aja. Nggak ganteng, nggak jelek. Pintar enggak, bodoh juga enggak. Pokoknya, dia tipe-tipe murid biasa di SMA. Yang kalau bel pulang sekolah hobinya langsung pulang. Yang kalau dimintain uang kas sama bendahara langsung kabur. Yang pagi-pagi suka ngerjain tugas di kelas. Yang kalau jam kosong suka ngilang dari kelas dan biasanya ditemukan di kantin. Dan yang terakhir, selain langsung pulang, Adriell juga punya hobi tidur di kelas. Makanya nilainya biasa-biasa aja.

Lulus ujian alhamdulillah. Nggak lulus yaudah, remedial.

Adriell juga punya kebiasaan ngingetin teman-temannya buat salat. Biasanya, sih, dia bawa-bawa kata 'mati'. Tapi, gue sendiri nggak tahu dia salat tepat waktu atau enggak.

Tapi, Adriell itu ....

Shyra berhenti menulis. Ia menggigit ujung pulpennya. Sampai di sini, Shyra benar-benar kehabisan kata-kata. Padahal, Adriell ada di hadapannya, sedang memainkan piano di ruang keluarga.

Senyum Shyra lantas terbit di bibirnya. Sementara Adriell yang merasa dirinya diperhatikan langsung menghentikan permainannya dan menoleh. Ia menyernyit heran.

"Kenapa lo?" tanya Adriell heran.

Tapi Adriell itu ...

punya cara tersendiri agar lo senang dan nyaman saat di dekat dia. Dia bisa ngebuat suasana yang awalnya biasa aja, jadi nggak biasa. Entah karena lawakan recehnya, atau karena omongannya yang kadang kelewat nyelekit tapi ada benarnya juga.

Pokoknya, Adriell biasa banget. Nggak ada istimewanya sama sekali. Kecuali kemampuan bermain pianonya, gue acungi jempol, karena dia emang jago banget.

Tapi, tetap aja. Walau dia bukan satu-satunya teman gue, walaupun dia bukan satu-satunya orang yang ada di dekat gue. Dan walaupun gue kadang suka sebal sama dia,

Adriell tetap menjadi satu-satunya yang istimewa untuk gue.

Shyra mengerjapkan matanya dan menatap hasil tulisannya tak percaya. Ia melempar pulpennya ke atas meja.

"INI APA?!"

"Lo kenapa, anjir?!"

*****

A/n

Kenapa aku enjoy banget di saat nulis short story?!

VOTE, GA?! VOTE! (INI CERITANYA LAGI GALAK)

p.s: Risha baik, kok, sebenarnya.

p.s.s: Katanya kalau pakai 'kok' berarti bohong.

p.s.s.s: Tapi Risha emang beneran baik.

p.s.s.s.s: Sekian, dan enjoy!

Rewriting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang