Bagian Dua Puluh Sembilan

1.1K 182 3
                                    

"Sebentar, sebentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebentar, sebentar." Shyra tertawa renyah. Tatapan matanya tampak tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan. "Apa kata lo? Lo sakit? Lo bisa sakit, Dri? Gila! Penyakit macam apa yang udah berhasil naklukin badan lo?"

"CA."

Shyra tergelak. Ia bertepuk tangan. "Sumpah, sumpah! Lo lagi ngerjain gue, ya? Niat banget, sumpah!"

Adriell memandang Shyra frustrasi. "Ra, gue serius."

Shyra menghentikan tawanya. Kemudian, saat melihat wajah Adriell yang tampak serius, lagi-lagi Shyra tidak bisa menahan tawanya. "Muka lo nggak cocok buat serius gitu, Dri. Udahlah, nggak usah dilanjutin."

"Shyra, dengerin gue." Adriell meraih tangan Shyra, lalu digenggamnya dengan erat. "Gue lagi nggak bercanda, Ra. Gue serius. Bahkan gue nggak pernah seserius ini sebelumnya."

Kali ini, Shyra benar-benar tidak tertawa lagi. "Nggak, nggak. Lo pasti cuma bercanda," ucap Shyra pada akhirnya, "sumpah, bercanda lo nggak ada lucunya sama sekali."

Adriell lantas membuang pandangannya. Ia meringis pelan dan memejamkan matanya. Kenapa rasanya sangat sulit untuk meyakinkan perempuan di hadapannya ini?

"Ra, lo tahu 'kan, kalau kita udah sahabatan sejak lama?" Shyra mengangguk pelan. "Gue di sini lagi ngomong serius. Karena lo sahabat gue sejak zaman kita masih bocah, gue nggak mau nutupin semuanya dari lo."

"Jadi ... lo beneran ... sakit?" tanya Shyra pelan, hampir mirip dengan gumaman.

"Iya."

"Kenapa lo bisa santai banget? Kenapa ... lo bisa ngomong tentang itu secara gampang?"

Tanpa disangka-sangka, Adriell tersenyum lebar. Ia menutup mulutnya. "Muka lo kalau khawatir gitu lucu, deh."

Shyra mengerjapkan kedua kelopak matanya. Ia menatap Adriell heran. "Maksud lo apa?"

"Soal tadi." Adriell berdeham. "Gue bercanda doang, kok."

Rewriting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang