"The end." Shyra bergumam pelan. Ia merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku. "Gila, ini cerita tercepat yang gue selesaikan!"
Segera saja Shyra menggulir layar. Ia membaca ulang epilog yang akan dipublikasikannya. Takut-takut ada kesalahan penulisan atau kalimat yang masih rancu. Setelah merasa cukup, Shyra langsung memilih opsi publikasi dan membuka bagian satu ceritanya.
Terlalu mirip sama aslinya nggak, sih? Ya, bodolah. Siapa juga yang bakal nyadar.
Shyra lantas menutup aplikasinya. Ia menutup layar laptopnya, lalu berjalan menuju tempat tidur dan melompat begitu saja. Kedua tangan dan kakinya digosokkan pada permukaan kasur yang dingin. Kemudian, Shyra mengambil ponselnya yang tergeletak di dekatnya.
Beberapa pemberitahuan masuk. Itu semua adalah pemberitahuan dari ceritanya yang baru saja selesai. Tetapi, Shyra tidak peduli. Ia malah membuka aplikasi LIME-nya.
Tidak ada pesan masuk yang berarti. Hanya beberapa pesan dari official account yang sengaja ditambahkannya sebagai teman. Beberapanya lagi dari grup kelas dan grup angkatan.
Shyra menggulir layar. Dan saat ia menemukan ruang obrolannya dengan Adriell, ia segera membukanya. Matanya menelisik jam ia terakhir kali mengirim pesan.
Pukul lima sore.
Itu lima jam yang lalu, dan pesan itu belum dibaca sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewriting You
Short Story[Completed] Apa yang akan kamu lakukan jika imajinasimu menjadi kenyataan? ***** Almashyra Mishael Adzra memiliki hobi menulis sebuah novel yang berakhiran menyedihkan. Biasanya, ia akan mengambil karakter dari orang di sekitarnya. Hingga pada suat...