Bagian Dua Puluh Dua

1.1K 195 1
                                    

"Adriell!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adriell!"

Shyra berderap masuk setelah membanting pintu ruang keluarga. Sementara laki-laki yang sedang bermain piano di dalam ruangan itu langsung terlonjak kaget. Hampir terjengkang dari kursinya, laki-laki bernama lengkap Adriell Arkharega itu mengumpat habis-habisan.

"Lah, Shyra? Lo ngapain di sini?" gumam Adriell pelan.

"Lo harus tahu!" Shyra berjalan mendekati Adriell. Ia menggoyangkan tubuh sahabatnya itu dengan ganas, berusaha menarik perhatiannya. "Lo harus lihat, Adriell!"

Adriell berdecak sebal. Ia menyugar rambutnya yang sedikit acak-acakan, lalu bertanya, "lihat apa? Sepenting itu, ya?"

Mendengar pertanyaan Adriell, Shyra lantas memberengut. Ia memukul lengan laki-laki itu dengan ganas. "Dasar nyebelin!" teriaknya kesal. Wajahnya lantas memerah.

"Duh ...." Adriell mengusap lengannya. "Iya, iya. Apaan?"

Senyum lebar mendadak terbit di bibir Shyra. "Cerita gue yang pakai nama lo ada di ranking satu teen fiction!" jawab Shyra heboh, "ini pencapaian tertinggi gue!"

"Ha?" Adriell sepenuhnya menatap Shyra, sedikit geli dengan kelakuan perempuan itu. "Cerita lo yang menye-menye banget itu? Ranking satu? Lo bercanda?" Lalu, tawa menyebalkan milik Adriell keluar dari mulutnya. Seolah, ucapan Shyra barusan hanyalah candaan.

Shyra lagi-lagi memberengut. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar. Lalu, manik matanya dipenuhi tanda tanya.

"Bunda lo ke mana? Tumben nggak keliatan."

"Bunda lagi istirahat di kamar. Kayaknya capek banget." Adriell menghela napas panjang. "Lagian juga, Bunda butuh banyak istirahat."

"Hmmm, gitu." Shyra menganggukkan kepalanya mengerti. "Ngomong-ngomong, tadi lo ke rumah sakit ngapain?"

"Nganterin Bunda."

Shyra membelalakkan matanya. "Bunda lo kenapa? Sakit?"

"Bukan."

"Terus?"

Adriell menunduk dengan senyum tipis di bibirnya. Lalu, ia kembali mengangkat kepalanya. Menatap Shyra dengan lembut. "Gue bakal punya adek, Ra."

EH?!

*****

A/n

Masih sama, masih ngantuk :"D

Rewriting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang