Bagian Dua Puluh Satu

1.1K 184 0
                                    

Ketika mobil yang dikemudikan Nevan berhenti di depan sebuah rumah bergaya minimalis, Shyra lantas menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika mobil yang dikemudikan Nevan berhenti di depan sebuah rumah bergaya minimalis, Shyra lantas menoleh. Ia menatap Nevan yang terdiam di tempatnya dengan raut wajah datar.

"Lo yakin nggak mau ikut?" tanya Shyra sekali lagi.

Nevan menggeleng pelan. "Gue tunggu lo di sini aja," jawabnya, sedikit bergumam, "lo udah nge-chat Adriell 'kan sebelumnya? Dia pasti ada 'kan? Gue nggak mau lo udah jauh-jauh ke sini, tapi dianya nggak ada."

"Udah, kok. Tenang aja." Shyra berucap. "Dia ada. Bunda lo juga ada. Lo nggak mau ikut? Sekalian gitu. Lo nggak kangen emang?"

Nevan tampak menggigit bibir bawahnya, sebelum akhirnya melepas sabuk pengamannya. Kemudian, ia membuka pintu mobil. Sejenak membuat Shyra mengulas senyum tipis.

"Yaudah, deh. Gue ikut," ucap Nevan pada akhirnya, "tapi sebentar aja. Gue nggak mau lama-lama ada di rumah itu."

"Kenapa? Takut kangen sama kenangan yang pernah lo lewatin di sana?"

Sebenarnya, niat Shyra hanya ingin bercanda. Namun, saat melihat wajah Nevan yang serius---yang selama ini tidak pernah Shyra lihat, Shyra tahu ia sudah salah bicara---lagi.

Lalu, Nevan berkata. Pelan dan singkat. Namun, cukup membuat Shyra membeku di tempatnya.

"Iya."

*****

A/n

Aku beberapa hari ini tidur jam lima terus, jadi ngantuk 😔

Rewriting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang