Bagian Enam

1.5K 219 7
                                    

"Anjir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjir."

Shyra menolehkan kepalanya. Ia menatap Cadenza, teman sebangkunya yang memiliki nama aneh---Shyra sendiri berpikir mungkin orang tua Zaza ingin punya nama anak yang antimainstream, tapi jatuhnya aneh---dan memiliki hobi yang sama dengan Shyra; menulis novel di situs online. Lalu, Shyra menaikkan sebelah alisnya heran.

"Kenapa, sih?" tanya Shyra.

Zaza yang awalnya menatap ke layar ponsel, kini mendongak, menatap Shyra. "Lo nulis cerita dengan nama tokoh utamanya Adriell? Emangnya dia mau namanya dipakai buat cerita lo?"

Shyra mengedikkan bahunya. "Gue udah izin sama dia, dan diizinin," balas Shyra santai.

Zaza memutar kedua bola matanya. Ia hafal betul dengan akhir kisah yang dituliskan oleh Shyra. "Yaiyalah, dia 'kan belum baca karya lo."

"Ih, dia udah baca, tahu. Dia malah sempat ngekomen cerita gue baper-baper doang," balas Shyra. Ia bersedekap. "Ya 'kan jadinya gue kesal sendiri."

"Terus, terus. Karena kali ini lo ngambil tokoh dari sahabat lo sendiri, ending ceritanya bakal beda, dong?" tanya Zaza penasaran, "lo rela ngelepas predikat Ratu Sad Ending lo itu?"

Shyra tampak berpikir sejenak. Ia memainkan pulpennya, mengetuk-ketukkannya di atas meja. Hingga akhirnya, ia menggeleng pelan. Namun, jawaban Shyra tak juga keluar dari mulutnya dan membuat Zaza menyernyit.

"Apa?"

"Gue putuskan---" Shyra mengepalkan tangannya di udara, "---gue nggak akan melepas predikat itu."

Rewriting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang