Bagian Tiga Puluh Empat

1.1K 172 10
                                    

"Ma?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ma?"

Panggilan itu membuat Shyra mengerjap. Ia menoleh, menatap Nevan yang sedang menyetir di sebelahnya. Memang, akhir-akhir ini, sejak Shyra tidak lagi berangkat dan pulang sekolah bersama Adriell, Nevan lah yang menggantikan laki-laki itu.

"Lo kenapa, deh? Akhir-akhir ini hobi banget ngelamun," ujar Nevan. Nada suaranya terdengar khawatir. "Lagi ada yang mengganggu pikiran lo kah?"

Shyra terdiam sejenak. Ia membuang pandangannya ke luar jendela, lalu menghela napas. "Nggak, kok. Nggak ada," balasnya.

"Bohong," celetuk Nevan. Ia melirik Shyra yang sedang menyenderkan kepalanya di jendela. "Kalau ada yang ngeganjal, cerita aja. Daripada diam kayak gini, gue malah bingung."

Shyra tersenyum tipis. "Cuma lagi mikirin ulangan biologi tadi. Kayaknya gue salah jawab yang pas pertanyaan, 'di manakah tempat pembuahan terjadi?'."

"Tuba falopi." Nevan tergelak. "Gitu doang lo salah?"

Memberengut, Shyra membalas, "ya, 'kan gue lupa. Otak gue nggak sehebat lo, yang bisa hafal banyak hal kayak gitu."

"Kalau gitu doang, seharusnya bukan hafal lagi, tapi udah di luar kepala. Sejak zaman SD juga, udah ada 'kan pertanyaan itu?" Nevan berdeham sejenak. Ia menginjak rem saat sudah sampai tepat di depan rumah Shyra.

Nevan menghela napas. "Tapi, Ma, gue, kok, nggak percaya, ya, lo cuma mikirin hal itu?" Ia melepas seatbelt-nya dengan tatapan sepenuhnya mengarah pada Shyra. Perempuan itu terdiam di tempatnya, seolah tidak berniat untuk membalas ucapan Nevan.

"Lo ... lagi mikirin Adriell, ya?"

*****

A/n

Maap, aku ngetik pas lagi matkul maternitas, jadi kepikirannya pertanyaan itu.

Plus, aku lagi sakit aja. Eh, malah punya mood lebih buat ngetik.

Enjoy!

Rewriting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang