14 • Kesal

90.1K 10.8K 3.2K
                                    

Hari ini Sakura tidak membawa mobil ke sekolah seperti biasa. Untuk sekarang Sakura mau bersantai tanpa sibuk berkendara dan meminta Nolan agar mengantarnya ke sekolah.

Nolan sekalian ingin pergi ke rumah temannya dulu sebelum berangkat ke kampus dan letak rumah temannya itu searah dengan SMA Galaksi 5.

Usai menyelesaikan sarapannya yang merupakan sereal ditambah susu, Sakura ngacir keluar dari rumah. Ia juga sebelumnya berpamitan pada Lira serta mbak-mbak yang mengurus rumah.

"Nanti jemput Sakura, ya, jam tiga." Sakura berucap ketika dirinya telah duduk manis di dalam mobil Nolan.

"Iya, telpon gue aja nanti." Nolan membalas.

Akhirnya pun mereka berangkat dan meninggalkan halaman rumah. Sepanjang perjalanan, Sakura bersenandung bersamaan dengan lagu yang mengalun dari radio mobil. Bukan hanya Sakura, Nolan juga melakukan hal yang sama.

"Right now, I'm in a state of mind
I wanna be in, like, all the time
Ain't got no tears left to cry
So I'm pickin' it up, pickin' it up
I'm lovin', I'm livin', I'm pickin' it up," lantun Sakura.

"Oh, I just want you to come with me
We on another mentality
Ain't got no tears left to cry
So I'm pickin' it up, pickin' it up
I'm lovin', I'm livin', I'm pickin' it up
Pickin' it up, pickin' it up."

Mereka bernyanyi bersama. Nolan santai, sedangkan Sakura tidak. Cewek itu berasa Ariana Grande yang lagi konser, tapi suaranya tidak seindah Ariana, malah membuat telinga Nolan hampir pengang. Tangannya juga bergerak ke sana ke mari, serta badannya ikutan meliuk-liuk tapi ekspresinya tetap gemas-gemas manja.

Namun itu semua tak berlangsung lama sebab Sakura kembali menjadi dirinya yang kalem dan tak banyak gerak seperti cacing kepanasan. Sekarang, cewek itu hanya mendengarkan lantunan Ariana sambil memandang jalan raya yang dipadati kendaraan.

"Sa, tadi lo ngomongin apa sama Mama di ruang makan?" tanya Nolan tiba-tiba.

Pertanyaan itu membuat Sakura menoleh dan menatap kakaknya tersebut sebelum menjawab. Anak itu kemudian berdeham pelan dan menggedikan kedua bahu.

"Ya gitu deh," jawab Sakura, terdengar tidak minat membahas topik ini.

"Nggak mau cerita?" Nolan melirik Sakura sekilas. "Ya udah. Jangan curhat-curhat lagi ke gue, ya."

Mendengar itu, Sakura lantas mendengus. Ia mengusap wajahnya dan tentu ekspresinya yang kalem mendadak jadi kusut. Ia tidak tahu ternyata Nolan melihat dirinya bersama Lira yang tadi berbincang di ruang makan.

"Aku sebel sama Mama," kata Sakura, "nggak sebel sih, agak sebel."

"Kenapa Mama?" tanya Nolan.

"Masa aku nggak boleh main sama siapa-siapa di sekolah. Harus sama Garrisco doang," adu Sakura.

"Garrisco yang semalem di rumah duka, kan?" Nolan agak lupa, karena otaknya juga mumet memikirkan tugas-tugas kuliah.

Sakura mengangguk cepat. "Garrisco itu anaknya temen Mama."

"Terus, gimana ceritanya bisa sampe kayak gitu? Kenapa lo harus sama Garrisco terus?" Nolan semakin ingin tahu.

Oscillate #1: The Big Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang