Part 14

5.8K 76 0
                                    

Untuk penunggu setia, sorry kemaren hp author lag parah dan gapunya kuota wkwk.

Aku terbangun di hari yang cerah, dan segera mandi. Setelah selesai berpakaian dan berpoles aku segera pergi ke Ruang makan untuk sarapan. Tapi, aku tak menemukan Alice disana.
"Excuse me, where Miss Alice now?"tanyaku pada seorang pembantu.
"In her bedroom"jawabnya ramah.
"Oh, please bring some breads and milk for her"pintaku.
"Sure"jawabnya berlalu.

Suasana rumah sepi, tak ada seorang pun kecuali para pembantu yang sibuk bekerja. Setelah sarapan selesai aku kembali ke kamar dan duduk di sofa dekat jendela. Dari sana aku bisa melihat  betapa sibuknya Singapura.
Ku teringat dengan koper Raka yang berisi baju pernikahan kami. Ku coba memakai semuanya baju, sepatu, perhiasan. Itu sangat pas di badanku. Andai Raka tak pergi mungkin aku akan memakai baju ini dengan sumringah, bukan dengan tangisan.
Aku terduduk teringat Raka, satu, dua, tiga, air mataku menetes.

"Tling"hpku bergetar dari dalam tas.
Sejak semalam aku tak memegangnya. Ku lihat peringatan baterai lemah dan sisa 2%. Langsung aku pergi ke stop kontak terdekat dan mulai mencharger. Ku lihat ada 132 pesan masuk dan 57 panggilan. Dari siapa pikirku?. Ternyata itu dari teman-temanku. Mereka mencari-cari aku. Semua pesannya bertanya"Lo dimana, gua cari di hotel katanya udah check out. Lu kawin di Singapur?gabilang-bilang".

Ku balas dengan mata yang basah"Aku punya masalah dan aku sedang di Singapura, jika aku kembali ke Indonesia aku akan segera bercerita". Langsung ku tekan tombol send dan pesan pun terkirim.

Tak lama pesanku dibalas oleh Riska"Kutunggu kau pulang baee. Aku tau kau wanita yang kuat dalam menghadapi masalah".

Hpku bergetar, rupanya itu video call dari Riska. Ku seka air mataku dan ku tekan tombol hijau.
"Angelll, kami rindu"Beberapa orang berseru bersama, membuat diriku tersenyum. Ku lihat disana sahabat-sahabatku sedang berkumpul dan hanya aku yang tidak ada.

"Baru resepsi hari ini lu?"tanya Riska.
"Tapi liat deh mata Angel sembab kayak abis nangis gitu"timpal Sifa.
Aku terdiam, bingung mau menjawab apa.
"A-aku"ucapku tertahan.
"Kenapa Angel?By the way baju lo bagus banget sumpahh, ya gak guys?"tanya Sifa pada yang lain.
"Iya bagus"
"Gua iri"
"Send dong foto lu sama Raka"pinta Nicki.

"Raka udah gak ada"ucapku pelan dan kembali menangis.
"Lo boong ya Ngel"
"Gak mungkin"
"Lu gak seriuskan?"

"Dah lu diam jangan nangis lagi, lusa kami nyusul kamu ke sana yaa"ucap Lea menenangkanku.  Aku hanya mengangguk lemah.

Panggilan ku akhiri secara sepihak. Ku lihat arlojiku, sebentar lagi saatnya makan siang. Ku lepas baju pernikahanku dan semua perhiasan, dan kembali memakai baju santaiku.
Sebelumnya aku mencuci wajah agar terlihat lebih segar. Aku keluar kamar dan segera ke ruang makan. Disana sudah siap banyak makanan tetapi Alice tak ada.

Ku hampiri kamar Alice dan berniat mengajaknya makan.
"Alice ayo makan"ucapku sambil mengetok pintu.
"Masuk aja kak"jawabnya dari dalam.
"Permisi"ucapku sambil membuka pintu.

Ku lihat Alice sibuk dengan laptopnya, matanya sembab.
"Makan dulu"ajakku.
"Iya kak"ucapnya beranjak dari atas kasur.

Makan siang berlangsung sepi. Ku coba memulai percakapan diantara kami.
"Alice, kakak mau balik ke Indonesia"ucapku.
"Kakak yakin gamau tinggal sama Alice? Alice kesepian kak"jawabnya murung.
"Bukan gitu, kakak mau kerja, terus kakak gak punya temen disini. Kalonya kamu kuliah kan kakak sendiri"jelasku.

"Kakak kerja aja disini, terus kakak boleh kok ngajak temen. Anggap aja ini rumah kakak"jawabnya agak memohon.
"Yaudah besok kakak cari kerja"jawabku membuat senyum mengambang dibibir Alice.

"Perusahaan kak Raka kakak aja yang ganti. Posisinya sebagai direktur kak. Aku gak bisa"jelas Alice.
"Emang kamu kuliah jurusan apa sih?"tanyaku penasaran.
"Aku ambil yang jurusan kecantikan gitu kak. Lebih tepatnya tatarias gitu"jelasnya.

"Ohh yaudah kakak pikirin dulu"jawabku.

Jangan lupa vote yaa💛
Sorry typo

I am just a bitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang