Seminggu sudah aku di Swiss, menghabiskan masa liburan dengan satu-satunya temanku di Sd karena sejak Sd aku menjadi korban bullying. Mereka memaki ku mengatakan aku hanya orang miskin dan setiap hari kerumah Ben hanya untuk mengemis pada maminya Ben. Sore ini jadwal penerbanganku, aku akan kembali ke Singapur karena ini sudah masuk Januari dan sebentar lagi libur panjang berakhir. Pagiku sedikit berbeda, karena ada Andrew yang tidur di sampingku dan memelukku. Ia lebih manja dibanding saat Sd dulu. Setiap makan harus aku yang menyuapi, tidur harus ku peluk dan ku nyanyikan, dan parahnya ia memintaku untuk memandikannya tapi permintaannya jelas ku tolak mentah-mentah. Ia sempat merajuk dan mengabaikanku tapi ku mengancam akan pulang sehingga ia mengalah.
"Andrew"ucapku membangunkannya sambil mengelus pipi mulusnya. Tapi tak ada balasan hanya deheman kecil.
"Ini hari terakhirku disini, apa kau tak mau membuatnya istimewa?"tanyaku sedikit merayu agar ia bangun dan melepaskan pelukannya. Ku lihat mata itu mengerjap dan perlahan membuka
"Tentu aku mau"ucapnya tersenyum.
"Aku mau mandi"sambil melepas pelukannya dan berusaha berdiri. Tapi ia enggan melepaskan dan makin menarikku kedalam pelukannya, "Morning kiss dulu"ucapnya menutup mata.
"Nooo"teriakku
"Yasudah tak akan ku lepas"
Gila saja aku tak ingin lama-lama dalam pelukannya karna yang pasti aku akan kehabisan nafas. Dengan terpaksa ku cium bibirnya dan ia mulai membalas ciumanku.***
"Come here babe"teriak Andrew.
"Stop call me babe"ucapku merajuk tetapi masih menghampirinya.
"Oke, honey"jawabnya mengelus pipiku.
"Dasar pria gila"
"Aku memang gila, gila karenamu"
"Sudahlah. Apakah kita jadi pergi?"
"Tentu sayang, ayo"aku hanya mendengus kesal. Selama ini Andrew selalu memanggilku sayang, honey, baby, dan sebutan lain seputaran itu. Ia membukakan pintu mobil.
"Apa kita tidak dengan supir pribadimu?"
"Aku tak pernah mengijinkan siapapun masuk kedalam mobil kesayanganku, cuma kamu yang boleh"ucapnya sambil mengecup tanganku.
"Andrewwww. Kan kita bisa pakai mobil lain dan diantar Pak Charlie"ku tarik tanganku yang dipegangnya lantas menampar pelan pipi mulusnya.
"No no no. Mobil kesayangan bersama orang tersayang"ucapnya tersenyum.
"Talkshit"teriakku.Akhirnya kami sampai di sebuah restoran mewah dan terkenal di Swiss. Aku kagum melihat pemandangan di depanku.
"Ayo masuk, mami sama papi udah nunggu"ucap Andrew menarik tanganku.
"Really?Bagaimana bisa?"
"Restoran ini milik Ariana"
"Ariana siapa?""Masa kamu lupa sih"aku mencoba mengingat nama itu tetapi percuma aku sama sekali tidak mengingatnya.
"Riana, my sister"ucapnya sambil merangkulku
"Astaga. Riana?Berapa umurnya sekarang?"
"Hitung aja sendiri""Waktu aku 12 tahun dia 9 tahun, sekarang aku 26 berarti diaaaa mmm berapa?"aku masih menghitung dengan jari
"23 tahun ngitung aja lama"ucap Andrew meledekku."Ahh ngeselin. Lepasinn"ucapku setengah teriak melepaskan tangannya yang merangkulku
"Jangan ngendesah disini baby, nanti aja dikamar yaa. Sekarang kita lunch dulu didalam ada mami papi kamu gak kangen?"
"Oke sekarang kita masuk. Terus aku langsung pulang ke singapur"aku berjalan lebih dulu meninggalkan Andrew yang masih terdiam.Saat aku masuk aku disambut dengan wangi sedap makanan yang membuat perutku terasa lapar sekali. View dari restoran ini juga sangat elegan dan rapi.
"Ayo, mami di pojok kanan"ucap Andrew yang tiba-tiba ada disampingku dan menggandeng tanganku. Aku hanya menggangguk dan berjalan disampingnya.
"Angell"teriak wanita paruh baya dihadapanku, ia membuka lebar tangannya menandakan menunggu aku datang memeluknya. Aku berjalan lebih cepat dan langsung memeluknya."Angell kangen tante"ucapku
"Tante juga sayangg"jawab Tante Charlen a.k.a mami Andrew.
"Hiii Om Fellix"sapaku pada papi Andrew setelah Tante Charl melepaskan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am just a bitch
عاطفيةAngel wanita yang mengorbankan harga diri untuk kekayaan, walau orang tuanya telah mengusirnya. Tapi, semua itu berhenti setelah ia bertemu Raka, dan akan melangsungkan pernikahan. Beberapa hari sebelum pernikahan pesawat yang Raka tumpangi jatuh. A...