Part 21

2.6K 50 0
                                    

Hari ini Alice pulang ke Singapur setelah liburannya 10 hari di Indonesia. Seharusnya pesawatnya landing sebentar lagi. Aku menunggu di Bandara sudah sekitar 15 menit. Ku putuskan untuk keluar mencarinya.
"Kakak"teriak seseorang menghampiriku
"Alice"Ku peluk erat tubuhnya karna aku merindukannya.
"Kenapa matamu sembab, kamu habis nangis?"tanyaku
"Pulang dulu ya kak nanti Alice ceritain"
Jawabnya tersenyum
"Oke ayo pasti kamu cape"ajakku. Alice hanya mengangguk dan kami pulang kemansion dengan selamat, sepanjang perjalanan Alice tertidur.

"Hai kak"sapa Alice
"Sudah bangun? "tanyaku berbasa-basi. Sesampai di mansion aku meminta Alice untuk tidur agar dirinya kembali fresh.
"Iya kak"Senyum termanisnya mengambang dibibir imutnya.
"Kenapa senyum-senyum?tadi aja nangis"Ledekku, ia hanya tersenyum
"Aku dilamar Reza kak"ucapnya pelan
Sontak ku pandang wajah Alice aura kebahagiaan tercetak jelas di wajahnya.
"Kapan dia bisa menemui kakak? Kakak ingin membincangkan masalah pernikahan kalian"ucapku gugup.
"Secepatnya kak"jawab Alice semangat
"Yasudah kakak ke kamar dulu ya"pamitku

Sesampai dikamar aku segera menghubungi sahabatku, Lea. Lea seorang stalker hebat bagiku, aku yakin ia bisa membantu.
"Hii Angellkuuu"teriak Lea sesaat setelah telpon tersambung
"Pelan-pelan aja napa gue gak tuli"jawabku sebal pasalnya ia telah membuatku terkejut
"Iya deh paduka ratu, ada apa?"
"Lu harus bantu gue"
"Bantu apa?"
"Pokoknya harus"
"Ya bantu apa dulu monyong"
"Gue kan pernah tuh kerja di tempat Nyonya Mila yang majalah dewasa itu"
"Oh iya yang dapet apartemen itu kan? "
"Jangan dipotonglah bazeng gue lagi ngomong"
"Oke sayang"
"Najis. Jadi gini"
"Anda tau memek?"
"Astaga dragon gue kutuk mau?"
"Eh gak gak jadi apa?"
"Nah ada patner gue yang namanya Reza Darmawan, sekarang si Alice mau tunangan sama Reza Darmawan. Gue takut mereka berdua adalah orang yang sama"
"Oke gue tau harus ngapain, bye gue ada kencan"

Lea memang orang yang menyebalkan tapi ia sahabatku sejak aku di usir dari rumah orang tuaku.

***

3 hari sudah Lea belum mengabariku, aku penasaran apakah ia sudah mendapatkan sedikit info tentang Reza.
"Ada yang ingin bertemu dengan anda tapi ia tidak memiliki janji temu"kata Tasya melalui intercall.
"Suruh masuk aja saya tidak ada kerjaan"
Tak lama pintuku diketok seseorang masuk dengan menunduk, aku tak bisa melihatnya karena aku tidak memakai lensa kontak. Ku raih kacamatku dan aku sangat terkejut dengan seseorang dihadapanku
"Andrew"teriakku. Ia membawakanku bunga yang sepertinya baru saja di petik, benar-benar masih segar.
"Sudah makan siang?"tanyanya aku menggeleng lemah di pelukannya.
"Aku baru sampai langsung kesini, laper"
"Yang nyuruh kesini siapa bego"
"Tuh kan omongannya kasar dapat hukuman kamu"
"Alah bacot"
Cup. Bibir nya mendarat tepat di bibirku. Aku tak melawan juga tak membalas.
"Cmon Angelina Jolie"ucapnya melepas ciumannya sebentar.
Ku balas pagutannya karena gemas mendengar ia memanggilku seperti itu, seperti dulu saat kami di bangku SD.

"Oh gini rasanya lipstick"ucap Andrew menjilati bibirnya setelah melepaskan ciuman kami.
"Andreww lipsticku ilang kan jadinya"teriakku dihadapannya.
"Iya maaf, tapi kan bisa dipakein lagi?"tanyanya memelas
"Bisa sih bisa, tapi rugi aku tuh baru make kamu ilangin"
"Nanti aku belikan lagi"
"Lagi? Kaya pernah aja"
"Hehe aku lapar"

Kami pun pergi ke Marina Bay Sands.
"Habis ini kita kemana?"tanya Andrew padaku setelah menghabiskan santap siangnya.
"Enak aja aku ada kerjaan"jawabku menolak ajakannya.
"Tadi aja bilangnya gak ada kerjaan"Andrew menyindirku hmm
"Itukan tadi"
"Yaudah deh, besok pokonya temeni aku keliling Singapur"
"Ahh gak mau"
"Wajib"

Keesokan harinya aku pun dengan sangat
'terpaksa' menemani Andrew jalan-jalan.
"Lu mau kemana bege?"tanyaku kesal pada Andrew.
"Jangan kasar dong honey"jawabnya mengelus pipiku.
"Tau ah"
"Emm aku mau nonton"
"Yaudah jalan"
"Lewat mana? Aku baru pertama kali loh kesini"
"Buka maps"
"Iya iya"
Andrew pun membuka maps di handphonenya dan mulai melajukan mobil sewaannya ke Grand Theater.

"Rame gak filmnya?"tanya Andrew setelah kami keluar dari bioskop.
"Itu ngeri Andrew kaya diteror gitu"jawabku terbayang-bayang film Truth Or Dare yang ku tonton bersama Andrew.
"

Truth Or dare?"bisik Andrew ditelingaku
"Ihh Andrew nakut-nakutin"ku langkahkan kakiku lebih cepat meninggalkan Andrew.
"Iyadeh maaf, mau shopping?"tanyanya merayu
"Gak"kataku ketus.
"Kenapa?"tanyanya lagi
"Sayang duit"
"Duit kok disayang? Sayangin aku aja yah yah?"
"Ogah"
"Ayo deh aku traktir"
"Serius nih?"
"Mau ditraktir aja senyum"
"Ih gak asik"
"Iyadeh ayo jalan"

Kami pun kembali ke mobil dan pergi ke The Shoppes at Marina Bay Sands. Dekat saja dari Grand Theater sehingga tak memerlukan waktu yang lama.
"Tunggu kita cari  tempat parkir"kata Andrew memfokuskan matanya pada lapangan parkir. Banyak mobil terparkir yang memenuhi lapangan sehingga sulit menemukan lahan kosong.
"Ayo turun my empress"Andrew membukakan pintu mobil untukku setelah memarkirkan mobilnya.
"Thank you my king"jawabku menggoda.
"Kita mau ke toko apa dulu?"tanya Andrew
"Toko peralatan bayi"jawabku asal
"Ngajak bikin?"tanyanya lagi
"Ya enggak lah ngeyel"
"Gandeng"pinta Andrew sedikit merengek
"Gak mau, nanti dikira kita pacaran"
"Ya bagus dong"
"Matamu"

Kamipun masuk ke pusat perbelanjaan itu dan berkeliling sambil tangan Andrew menggenggam tanganku erat.
"Tangannya bisa dilepas pak?"tanyaku
"Never, nanti kamu ilang"ia makin menguatkan genggamannya.
"Dikiranya aku sapi apa"

"Angel"teriak seseorang aku, mencari sumber suara yang ternyata berasal dari sebelah kiri.
"Oh Alex, Hii" ternyata Alex Mandara yang memanggilku, ia berjalan menghampiriku
"Eh Mr.Brandon kok bisa disini?"tanya Alex bingung.
"I'm her fiancee"jawab Andrew cuek, bagaimana bisa ia mengaku-ngaku seperti itu. Ku lihat Alex terkejut, apalagi aku.
"Gak kok kami temen lama, dia cuman bercanda"Ucapku langsung.
"Oh kirain beneran haha"Alex tertawa.
"But I'm her boyfriend"kata Andrew lagi.
"Enggak kok lex, dia ngeyel. Yaudah kami duluan ya dahh"ucapku langsung menarik tangan Andrew menjauh.

"Lo itu apa-apaan sih? Ngaku-ngaku gitu"ucapku gusar pada Andrew.
"Ada yang bilang kata-kata adalah doa, ya aku bilang aja gitu siapa tau terkabul"jawabnya santai
"Sinting, sini temani gue ke salon"
"Mintanya baik-baik dong"
"Andreww temani Angell ke salon?"
"Oke baiklah wajahmu sangat manis"
"Aelah bacot, ayo"

Bersambung..

I am just a bitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang