Part 23

4K 68 4
                                    

Hari demi hari sudah Angel lewati, seorang diri tanpa hadirnya seorang teman. Ia akan keluar apart sekarang setelah berhari-hari menghabiskan waktu disana, dan enggan keluar untuk menghadiri pesta pernikahan Alice dan Reza, sesuai yang ia lihat di sosial medianya Alice beberapa pekan yang lalu.
Walau ia tau, seandainya ia datang ia pasti akan diseret keluar oleh para penjaga.

Angel berpakaian tertutup dengan masker dan tampilan yang agak berbeda, agar tak seorang pun mengenalnya.

Melewati jalanan singapura dengan taksi untuk sampai di mansion Alice. Tapi, mansion itu terlihat kosong tak ada tanda-tanda pesta di dalam.

"Mungkin mereka memindah tempat acara,  semoga Alice bahagia"pikir Angel. Ia pun kembali ke apartemen sementaranya. Besok ia akan kembali ke Indonesia, melanjutkan hidupnya yang pernah terputus.

"Ini pak uangnya, terimakasih"ucap Angel sebelum keluar dari taksi.

"Nona Angel ada tamu anda"satpam apartemen menghampiri Angel yang baru saja turun dari taksi.

"Siapa?"tanya Angel heran.

"Ia menunggu di sofa lobi sudah sekitar 20 menit"jelas pak satpam bernama Mucheng.

"Yasudah pak, mari"pamit Angel guna menghampiri tamu yang tak ia ketahui.

"Angel"teriak Andrew.
"Hey ada apa kesini?"tanya Angel menghampiri Andrew disofa panjang lobi apartemen.

"Kamu kemana aja? Aku nyari ke kantor, ke mansion, ke Indonesia, ke kayangan juga gak ada"Andrew memeluk Angel melepaskan semua kekhawatiranya.
"Ngapain ke kayangan drew?"Angel tersenyum ternyata masih ada yang mengkhawatirkan dirinya.

"Karena disana tempatnya malaikat, sayang" Angel bersemu mendengar perkataan Andrew.
"Masuk?"tawar Angel
"Yaiyalah, capek"jawab Andrew merangkul Angel sambil berjalan.

Mereka pun pergi ke apartemen Angel di lantai 3, dengan Andrew yang masih setia merangkul pundak Angel.
"Kamu kenapa hilang kabar? "tanya Andrew seraya mendaratkan bokongnya di sofa.

"Ada masalah"jawab Angel singkat
"Masalah apa honey? "tanya Andrew lagi
"Kamu mau minun apa? "Angel enggan menjawab dan mengalihkan topik pembicaraan.
"Masalah apa?"tanya Andrew lagi.
Angel lari memeluk Andrew dan menangis disana.

"Aku disini, hapus air matamu. Ceritakan padaku, aku akan membantu"Angel masih saja meneteskan air matanya dipelukan Andrew.
"Akan ku ceritakan, sebentar aku ambil minum dan biskuit"Angel bangkit dan beranjak ke dapur.

Angel kembali dengan nampan berisi kopi dan biskuit, lalu duduk dihadapan Andrew.
"Duduk lah dipangkuanku"Pinta Andrew yang terdengar santai tetapi sangat memerintah. Angel hanya menuruti saja karena ia tak mau berdebat saat ini.

"Good girl"Senyum Andrew mengambang saat Angel sudah duduk dipangkuannya dan wajah mereka hanya beberapa centi saja.

Angel pun bercerita semuanya dari awal, termasuk pekerjaannya dulu. Andrew memang sudah tahu dari orang yang ia suruh untuk memata-matai Angel. Tapi sangat mengejutkan mendengar semuanya  langsung dari mulut Angel.

"Apa kamu aman bekerja seperti itu?"tanya Andrew.
"Itu sebuah bencana, aku hampir positif HIV tetapi.."belum selesai Angel berbicara tapi sudah dipotong oleh Andrew.

"Dan sekarang bagaimana?"
"Dengarkan dulu"Andrew mengangguk tak sabaran, terlihat ada rasa kekecewaan dimatanya.

"Dokter memintaku untuk setia pada satu pasangan dan terapi, lalu Reza memintaku berhenti pada pekerjaan itu dan sekarang aku berhasil menjauhi HIV"Angel kembali meneteskan air mata saat menyebut nama Reza.

I am just a bitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang