"Mau nanya apaan kemarin?" tanya Steve - relanya menghampiriku, padahal aku baru aja datang.
"Lo tau ga sih, kalau gue itu Aoko?"
"Hah? Lo.. Aoko?" aku mengangguk yakin.
"Cih, yakin banget lo"
"Steve, gue aja yakin lo itu Mr. S, tapi kenapa lo gabisa yakin kalau gue Aoko?"
"Hmm, gimana ya? Bisa jadi, sih. Abisan gambar lo 'kan lumayan"
Aku tersenyum bangga. Lalu mengusir Steve pergi saat teman-temanku menghampiriku.
"Lo suka sama Steve ga, sih?" tanya Rachel - sedikit membuatku kaget.
"Ngga, lah! Dulu sih gue cuma ngefans, tapi sekarang malah musuh bebuyutan." jawabku asal. Sebenarnya bohong.
Bohong banget kalau aku ga suka sama Steve.
"Kenapa?" lanjutku.
"Gapapa sih." jawab Rachel singkat sambil mengukir senyumnya.
"Nah! Tuh dia, baru dateng" ujar Shann saat melihat kedatangan Ivy yang masih belum mengalihkan kefokusannya pada Lev. Dia datang bersama Lev.
Ivy melambai dengan seulas senyum ke arah Lev, Lev pun membalasnya dengan rona merah dipipi.
Ivy berjalan ke arah kami dengan tampang datar.
"Rese banget lo pada." katanya singkat sambil terus berjalan ke arah kami.
"Eh, kak Rachel, semuanya. Aku duluan, ya masuk kelas." kata Dera.
Yaa, mau gimana lagi. Dera kan satu tahun lebih muda dari kita, jadi dia ngomongnya sopan gitu lah. Kan berhubung Dera anak rajin yang akan langsung masuk kelas ketika bel, dia jadi pergi duluan, deh.
Ga lama setelah itu, kita langsung pergi ke kelas. Tapi untungnya, guru pelajaran belum datang. Lumayan, waktunya bisa kita manfaatkan buat ngeintrogasi Ivy.
"Gimana ceritanya lo bisa bareng Lev?" tanya Ashley dengan senyum jahilnya.
"Paling-paling dia di jemput tuh, sama Lev" sahut Shann tak kalah meledek.
Ivy malah nyengir ke arah Shann.
"Kenapa bisa tau-tau nebak kayak gitu?" tanya Ivy naikin alisnya.
"Yaa... kan lo datengnya bareng Lev" jawab Shann agak gugup sambil menggaruk kepalanya.
"Jangan-jangan..." Rachel ikut menebak. Kurasa semuanya udah ngerti maksud Ivy yang tiba-tiba nyengir ke Shann.
Oh, jadi Shann juga di anter sama Carion, rupanya.
"Gausah alih-alihin pembicaraan, deh" timpal Shann dengan tampang nyindir.
"Udah, udah. Dua-duanya sama aja, kan?" kata Ashley menyudahi.
Wajah keduanya terlihat memerah. Tak mau menyiakan kesempatan ini, aku segera merogoh ponselku dari saku seragamku, lalu memotret mereka berdua yang wajahnya sedang memerah. Aku akan menunjukkannya pada Lev dan Carion.
Rachel dan Ashley langsung menghampiriku yang sedang tertawa sendiri. Mereka tidak akan berpikir bahwa aku sudah gila, karena kejadian aku tertawa sendiri sudah lazim bagi mereka. Yang tak lazim adalah, kalau aku bersikap dingin seharian.
"Wahahaha" tawa Rachel membuatku makin semangat untuk menertawai Ivy dan Shann.
"Wanjirrr," tambah Ashley. "Tampangnya malu-malu kebo gitu" lanjutnya membuatku dan Rachel makin tertawa terpingkal-pingkal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Princess
Teen FictionSarah. Cuma cewek biasa-biasa aja. Suatu hari, sekolahnya kedatangan lima cowok yang menjadi sorotan favorit sekolahnya. Dan salah satu dari cowok itu - Steve - telah mengambil hati gadis ini. Original Story by IhKamuKepo Cover by Redvelvethood