"Iya, ngomong apaan?" Jawabku santai masih sambil membaca buku karya Steve yang kupegang.
"Sayang banget ya, sama yang bikin buku itu?"
Eh?
Aku menoleh ke arah Rachel yang sedang menatapku dengan tatapan usil. Apaan sih.
"Ma - maksud lo?"
"Makanya, tutup dulu dong bukunya. Seriusan, Sar,"
Aku segera mengikuti perkataan Rachel.
"Lo jujur ya, sama gue,"
Aku mengangguk.
"Lo suka sama Steve, kan?"
Aku mengerjap. Apa-apaan Rachel bertanya seperti ini.
"Sarah kusayang, lo harus jawab jujur. Lo sayang banget ya, sama Steve?"
"Gu - gue.. uh, anu. Lo kan.. yang suka?"
Aduh, Saraaah! Kenapa malah gagap gini coba?
Rachel tersenyum.
"Sar, sekuat apapun lo ngehindar dari perasaan lo itu, ga akan bisa, Sar. Nyatanya, cinta itu gabisa dipaksa buat ada, dan gabisa pula dipaksa buat hilang."
"Gue ga ngerti ah, lo ngomong apaan sih?"
Aku berpura-pura mencairkan suasana didalam kamar mandi rumah Lev ini.
"Gue tau persis lo gimana, lo ga jago bohong," Rachel terkikik geli.
"Udah ah, Chel. Apaan sih," aku mengelak.
Rachel tertawa, "Sar, gue tau lo sayang banget sama Steve. Lo lebih sayang sama dia ketimbang gue yang sayang, lagipula.."
"Lagipula apa?"
"Kayaknya gue udah suka sama Bryan." Ucapnya dengan wajah memerah.
Rachel udah ga suka sama.. Steve?
"Tapi lo pernah suka sama Steve, kan?"
"Iya sih, tapi udah ngga! Hahaha, udah lo ambil buru sana. Keburu digebet cewek lain, lho,"
"Chel," gumamku pelan tak percaya.
"Ayo ah, jangan melow-melowan disini. Ntar anak-anak pada bingung kita lama banget dikamar mandi."
Aku hanya mengangguk dan mengekorinya dari belakang tanpa kedip sekali pun.
***
Bryan is calling...
Aku memandangi caller ID-ku dengan heran. Bryan? Ada apa menelponku?
"Halo, Bryan?"
"Halo, Sar,"
"Ada apa, Bry? Tumben banget nelpon gue?" Tanyaku santai seraya tertawa kecil.
"Gue mau nanya-nanya aja sama lo," kata Bryan menjawab pertanyaanku.
"Tanya ajalah,"
"Lo tau ga, Rachel masih suka sama Steve atau ngga?"
Rachel? Ah, tempo hari waktu di rumahnya Lev, Rachel udah bilang kalau dia udah ga suka sama Steve.
"Ehm.. pernah doang, sekarang udah ngga." Jawabku jujur.
"Hah? Beneran?"
Tunggu, darimana Bryan tau kalau Rachel suka Steve?
"Iya. Eh, lo tau darimana soal itu?"
Bryan terkekeh, "Keliatan banget lho, Rachel suka sama si Steve. Gue sengaja terus-terusan ngajak dia ngobrol, biar pikirannya teralihkan dari Steve."
"Bentuk dari rasa cemburu?" Tebakku.
"Ya, begitulah. Makasih banget buat infonya, Sar!"
"Sama-sama." Jawabku singkat menyudahi obrolan singkat kami.
Apa mungkin Bryan menyukai Rachel?
Tbc
***
A. N/ kependekan ga sih? :'v
Maaf ya, akhir-akhir ini gue jadi sibuk, buk, buk, buk. Maklum, anak kelas sembilan hwhwhw. Vote and comment are loved.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Princess
Novela JuvenilSarah. Cuma cewek biasa-biasa aja. Suatu hari, sekolahnya kedatangan lima cowok yang menjadi sorotan favorit sekolahnya. Dan salah satu dari cowok itu - Steve - telah mengambil hati gadis ini. Original Story by IhKamuKepo Cover by Redvelvethood