PROLOG

208 18 0
                                    

Akan kuberi tahu kau sebuah rahasia tentangku dan saudaraku. Kami akan membuktikan sesuatu. Ah, tidak, hanya aku. Saudaraku belum setuju untuk melakukannya, tidak mau katanya, “Untuk apa? Kita hidup dengan baik selama ini.” Meski begitu, aku tetap ingin membuktikannya.

Jika kau bertemu dengan wajah yang sama, kau akan mati. Itu yang selalu ibuku katakan. “Bukankah itu mitos lama?” kataku. Lalu ibuku menjawab, “Tidak. Ini bukan sekedar mitos bagimu. Ini sungguhan. Berhati-hatilah.”

Kemudian aku menemukan fakta bahwa ternyata aku memiliki saudara kembar, dan identik. Dia tinggal di Korea Selatan sana. Sebelumnya aku tak pernah tahu dan tak ada yang pernah memberi tahu. Lantas, bagaimana aku bisa tahu?

Mimpi. Tidak masuk akal memang, tapi mimpiku seringkali benar. Meski ada salahnya. Di dalamnya ada aku dan diriku yang lain saling bicara. Awalnya kupikir itu hanya mimpi biasa, tapi mimpi itu berulang, lagi dan lagi, hingga bisa disebut menghantui.

Dengan bantuan teknologi, akhirnya tokoh dalam mimpi itu kutemukan. Butuh waktu cukup lama untuk sampai ditahap itu. Aku mem-posting mimpi dan semua pertanyaanku di blog, bukan satu atau dua kali. Jumlah komentar tak terlalu banyak dan semakin berkurang pada setiap posting yang sama. Mungkin mereka bosan dengan cerita yang terus kuulang. Hari itu, satu komentar bertambah di salah satu posting yang telah cukup usang.

‘Kau bukan sedang bicara dengan dirimu, tulis akun hael0678. Tulisannya singkat, tapi terus menarik perhatianku. Jawaban yang sebenarnya aku telah tahu terdengar luar biasa saat diutarakan oleh orang lain.

Aku membalasnya, ‘Kenapa kau berpikir seperti itu? Lalu menurutmu siapa dia?’

Tak pernah ada jawaban untuk waktu yang cukup lama. Berbulan kemudian, muncul pemberitahuan. Akun itu menulis, Tidakkah kau mengenal dirimu sendiri? Apa yang kau selalu ucapkan dan yang tidak. Mungkin dia adalah dirimu yang lain.’
‘Apa maksudmu dengan diriku yang lain?’

‘Cari tahu sendiri!’

Nampaknya percakapan ini cukup menarik perhatian. Kembali banyak komentar bermunculan: Ya, kenapa kau bertanya pada orang lain mengenai dirimu sendiri? Kaulah orang yang seharusnya paling tahu tentang dirimu sendiri. dan Mungkin maksudnya, punya kepribadian lain?’ dan Wah, cepat pergi ke psikiater sana! Hahaha! Kalian semua gila! Dan lain sebagainya.

Setelah reda kembali, tiba-tiba aku mendapat pemberitahuan lagi. Seseorang menulis, Shit! Kalian saudara kembar, apa-apaan ini? Kita tertipu oleh mereka!’

Kembar? Siapa? Aku dan ... hael0678?

Aku berpikir lebih dari semalaman. Kenapa aku tak pernah sedikit pun mengingatnya? Waktu kecil aku tak pernah sendirian. Sejak dalam kandungan dan terlahir ke dunia, aku tak pernah sendirian. Aku selalu bersama seseorang.

Eun Ha El. Hampir sepenuhnya terhapus dari ingatanku. Saat pindah ke Kanada, usiaku belum genap empat tahun. Aku melupakannya. Kini kami telah tumbuh menjadi gadis remaja yang sangat berbeda. Hanya satu yang tetap sama: garis wajah kami yang begitu seirama, hampir tak ada beda.

Dan satu hal lagi  yang kulupakan. Namaku Eun Ha Ni. Keturunan asli Korea yang sudah terlalu lama tinggal di Kanada dan hidup dengan nama lainnya, Kriesha. Kini aku telah tiba di negeri kelahiran untuk membuktikan sebuah perkataan yang terlalu sering mengganggu pikiran. Aku akan memberi Ha El sebuah kejutan.

YOU KNOW WHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang