10 - 2 : BUKAN MITOS

10 2 0
                                    

Ha Ni duduk di tepi bath-up dengan mata yang entah melihat ke mana, sementara Ha El membersihkan kedua kakinya. Selesai, dia duduk di samping kirinya. Memandanginya.

"Ha Ni-ya. Ha Ni-ya?"

Ha Ni melihat padanya.

Ha El sedikit menundukan kepala sambil sembunyikan senyumnya. Setelah satu hembusan napas, dia akan ceritakan semuanya. "Sepertinya aku harus mengaku tentang sesuatu."

Ha Ni mendengarkannya.

Sambil senyum Ha El berkata, "Sepertimu ... aku juga bisa melihat hantu," dengan sangat cepat dan singkat.

Ha Ni sedikit terperanjat.

Entahlah, benar atau tidak yang Ha El lakukan ini. "Jadi, ketakutan yang selama ini kau lihat bukan karena hantu atau pun rasa malu. Aku ..." dia tak yakin dibagian ini ... "takut kau menjadi sepertiku. Tenggelam dalam dunia hantu dan tak ada yang bisa membantu. Tapi! Aku akan membantu. Aku akan melindungimu dari para hantu. Serahkan padaku." Ha El menepuk bahu, meminta Ha Ni untuk setuju.

Senyumnya benar-benar membantu. Ha El sepertinya adalah seorang kakak yang akan selalu melindungiku, Ha Ni bisa lihat itu.

"Ya, aku kakakmu. Berhenti menatapku begitu." Ha El memperingatkan.

"Kau bisa mendengar ucapanku?" Ha Ni terkejut.

"Tidak. Aku hanya melihat matamu. Sepertinya kau berkata begitu. ‘Ah, Ha El adalah kakak yang akan selalu melindungiku.’ Benar?"

Ha Ni mengangguk mengiyakan.

“Keren! Tentang saudara kembar bisa telepati, sepertinya itu benar! Coba sekarang kau baca pikiranku." Ha El sungguh-sungguh mentransfer pikirannya pada Ha Ni.

Ha Ni geleng kepala.

Ha El kecewa. "Ehey, kenapa hanya aku yang bisa membacamu dan kau tidak? Itu curang."

Ha Ni cemberut. "Seharusnya kan aku yang bilang begitu."

"Haha. Benar. Pokoknya aku akan melindungimu dari para hantu. Di dunia hantu, aku ini kakakmu. Mengerti?"

Ha Ni setuju.

"Oh! Kau harus ganti baju. Tunggu ya?" Ha El keluar untuk mengambil baju.

Ha Ni mengantarnya dengan mata. Eomma, benarkah ramalan itu? Aku jadi semakin ragu dan takut. Sepertinya itu bukan mitos belaka untuk aku dan kakak. Aku harus bagaimana?

Ha El menyingkirkan segala pikiran buruk yang mampir di kepalanya. Siapa pun dia, adik atau kakak, aku tidak perlu mewaspadainya. Kami saudara. Saudara satu-satunya. Aku akan melindunginya.

YOU KNOW WHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang