19 November 2017adalah awal bagiku. Awal kumenemukan Alexku. Tapi dia bukan sepenuhnya milikku.
Dia temanku, dan aku menyukainya. Entahlah apa dia sama? Dia menyukaiku atau tidak, itu taklagi penting untukku.Karena aku bisa menyukainya dengan ataupun tanpa sebuah balasan.
" kamu udah pacaran sama Alex ya?" Tanya Mia dengan nada guraunya.
" enggak kok!" Jawabku.
" jadi, apa dong kalau bukan pacaran? Kamu sama dia sering barengan, terus si Alexnya kaya udah care banget gitu sama kamu. Yakin nggak pacaran?"
" enggak."
" terus apa? HTS? TTM? Friendzone?"
" aku gak peduli sama semua jenis status itu, yang jelas dia adalah Alexku."
" whatever lah...pokoknya aku doain biar langgeng."
Aku tersenyum.
" aku mau ke ruang guru. Kamu duluan aja!" Ucap Mia padaku.
" iya."Aku kembali melanjutkan jalanku menuju kelas, dengan harapan bertemu Alex pagi itu.
" baru pagi, udah rindu? gimana siangnya?" Ucapku dalam hati.
Kulirik jam ditanganku menunjukkan pukul 06.50,
"apa kak Alex belum berangkat ya?" Gumamku." jam berapa ini?" Tanya seseorang dari belakang.
Aku berbalik,
" kak Alex?"seruku sambil mengulas senyum.
" jam berapa?" Katanya lagi.
" 6.50, kok kak Alex baru berangkat sih?......"
"Aku ke kelas dulu!" Ucapnya lalu pergi.
"Loh.... kok main pergi gitu aja?" Gerutuku.
Sepanjang hari itu aku memikirkan tindakan Alex yang meninggalkanku tadi pagi. Benar-benar tidak kusuka.
" kenapa aku yang sebel? Alex kan bukan pacarku. Terserah dialah mau pergi. Arghhhhh!!!" Ocahku sambil menendang kerikil di sepanjang jalan menuju perpustakaan.
Bel istirahat berbunyi,
" nih ada titipan buat lo." Kata seorang teman sekelasku.
" titipan? dari siapa?" Tanyaku sambil menerima uluran kotak berbungkus itu.
" gak tau, buka aja!" Jawabnya.
" thanks ya."Perlahan kubuka bungkus kotak itu, entahlah bagaimana jika itu adalah jebakan? Atau jangan jangan itu dari orang yang sekedar iseng sama aku?
"Buka ajalah. Siapa tau penting!" Ucapku sambil membuka kardus pembungkusnya.
" coklat? " ucapku kaget melihat isi kotak itu yang tak lain adalah coklat.
" siapa lagi yang ngirim coklat sebanyak ini? "Kulihat ada selembar kertas disana. "Ampun deh, pake surat segala!"
tertulis disana,
Keluarlah, kamu akan tau aku!"Siapa elu? Nyuruh nyuruh gue" kataku sambil melipat kertasnya.
Aku berjalan keluar kelas membawa kardus makanan dari penggemar rahasia, ya kusebut dia penggemar rahasiaku, tepatnya penggemar pertamaku...
Tidak ada siapa-siapa disana.
"Ini pasti pesan iseng deh!" gumamku.
Aku terdiam lalu kudengar suara dari belakang.
" hei, mau kemana kamu?"
Aku menoleh dan ya, tentu saja itu pasti si pengirim coklat.
" jadi kak Alex yang ngirim coklat? Sebanyak ini? Buat apa coba?" Ucapku padanya yang tak lain Alex.
" buat dimakanlah." Jawabnya sambil berjalan melaluiku.
" kak Alex pikir aku bisa habisin semua ini? Kak Alex mau bikin aku gendut?" Ocehku sambil berjalan menyusulnya.
" sini..."
Alex berbalik, lalu menyaut beberapa bungkus coclat yang kubawa."Aku bantuin." Jawabnya sambil memasukkan coklat kemulutnya, yang sontak membuatku tertawa.
" kalo tau gitu ngapain ngasih coklat banyak-banyak?"
" kan bukan aku yang ngasih, tapi temenmu."
" kan kak Alex yang nyuruh?"
" Nggak kok!"
" oh iya?"Aku tertawa melihat wajah lucu dia saat makan coklat, dan itu yang membuatku lupa dengan rasa jengkelku padanya tadi pagi.
" kenapa ngasih coklat?"
Alex menghadapku dan kini benar-benar dekat denganku.
" maaf ." Ucapnya.
" buat apa?"
" buat nebus salahku."
" kan kak Alex gak salah."
" ya udah, buat hadiah kamu aja kalo gitu."Kuambil sepotong coklat ditanganya lalu ikut memakannya. Dia tersenyum aku juga.
" thanks." Ucapku.
" iya."
" aku suka."Kupandang dia yang tersenyum dengan mulut penuh coklat, lalu tertawa.
" kenapa? " tanyanya.
" lucu aja." Jawabku.
Dia membereskan mulutnya yang berantakan, lalu tersenyum." kalo gitu, aku kekelas dulu ya? Kamu bisa kan balik sendiri?" Kata Alex.
" iya." Jawabku dengan nada rendah.Alex pergi dan aku masih terdiam disana.menyaksikannya yang perlahan menghilang dari pandanganku.
" dan dia slalu pergi disaat perasaanku mulai naik." Ucapku sambil memandang hadiah dari Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beku yang dingin
Romance"aku mudah membaur, aku mudah melupakan, bahkan aku punya satu keahlian yang tak semua orang punyai. yaitu mencintai. aku mudah menyukai seseorang, bahkan dalam hitungan menit atau jam. tanpa berfikir panjang, dan langsung membuat suatu simpulan." L...