" andai kamu ada di posisi dia saat itu.
Pasti aku akan sangat senang mendengar pernyataannya.
Tapi tetap itu bukan kamu! "
Laura" aku suka sama kamu, Ra! Dan aku yakin kamu pasti udah tau itu. Aku tau ini terlalu cepet buat kamu. Kita baru kenal, dan kamu juga belum terlalu ngerti kehidupan aku. Tapi disini aku mau kamu terima aku jadi pacar kamu."
What? Are you kidding here?
Aduh! Udah gila nih orang!
Jadi ini ceritanya dia mau nembak? Di tengah ramenya orang kaya gini? Sumpah i'm syok!" kak Sony ngomong apaan sih, gak lucu tau!"
" ya emang aku lagi gak bercanda. Aku serius!"
Sony mendekat, sungguh diluar bayanganku saat itu. Dia berani memegang kedua tanganku, dan aku?aku diam saja menyaksikan sikap dia.
Oh my god? Dia megang tanganku? Kenapa rasanya aku gak bisa nolak gini ya? Kok aku jadi deg deg an ya?
" i love you." Ucapnya.
Aku ternganga mendengar kata itu. Seumur-umur belum ada cowok yang seberani dia memegang tanganku lalu mengatakan cinta padaku. Yang ada kebanyakan cowok pernah nembak aku lewat Chat atau pesan sosmed saat masih SMP dulu.
" aku... aku,"
Aku menghela nafas, lalu menatap Sony yang tampak menungguku bicara.
" aku gak bisa." Jawabku sambil melepaskan tanganku.
Sony diam, masih menatapku dengan penuh harap jika aku akan berubah pikiran dan berkata lain.
" aku gak bisa terima kak Sony buat jadi pacar aku. Karena aku belum siap."
" aku tau ini asing buat kamu. Tapi aku akan buat ini gak sulit bagi kamu. Aku cinta sama kamu, Ra. Dan aku mau kamu jadi pacar aku."
Aduh... mesti ngomong gimana ini? Takutnya aku nyinggung perasaan kak Sony.
Dia sih nembaknya tiba-tiba, kan aku jadi gak ada persiapan buat ngasih jawaban." Ra?" Panggil Sony.
Aku terbangun dari lamunanku, lalu kembali menghadanya.
" maaf kak, aku gak bisa. Aku gak bisa terima kak Sony. " jawabku mencoba setenang mungkin.
Raut wajah Sony berubah seketika mendengar jawaban dariku. Kecewa? pastilah! Dan kuharap dia tidak terlalu patah hati dengan ucapanku saat itu.
" aku mau pulang." Ucapku lalu hendak berjalan meninggalkan Sony.
" aku anter!" Katanya, akupun berhenti lalu pergi dengan dia menghampiri motor di tempat parkir.
*****
Di perjalanan Sony diam, aku juga. Senyap sekali kurasa antara aku dan Sony.
" maaf ya kak." Ucapku mencoba bicara dengan Sony.
" maaf untuk apa?" Tanyanya balik.
" maaf aku belum bisa ngubah status kak Sony jadi pacar."
" iya, gak pa-apa. Lagian itu juga resiko orang jatuh cinta."
Aku tertunduk dengan diriku sendiri.
" kak Sony baik, pinter, dan tulus. Aku yakin diluar sana banyak yang suka sama kak Sony. Yang lebih kenal sama kak Sony, yang lebih bisa ngertiin kak Sony. Dan aku yakin, kak Sony akan dapat seseorang yang jauh lebih baik dari aku."
" bagiku gak ada yang lebih baik dari kamu, Ra." Jawabnya yang sontak membuatku semakin kikuk.
AKu diam. Lalu beralih menyaksikan pemandangan jalan.
*****
Sesampainya di depan rumahku,
" aku masuk dulu ya kak? " Ucapku lalu berjalan pergi.
" aku tau, kamu nolak aku bukan karena kamu belum siap pacaran. Tapi karena kamu suka sama Alex." Ucap Sony.
Aku terhenti. Belum berbalik, ataupun menoleh.
" ternyata iya. Kamu lebih milih Alex." Sambungnya.
Aku tetap diam, menghadap sisi lain dari Sony. Perlahan suara motor terdengar semakin jauh semakin hilang.
Sony pulang dengan mengakhiri drama comedy romance saat itu. Tapi aku masih merasa tak enak mematahkan hatinya saat itu. Tapi Sungguh bukan naksudku membuat Sony sedih.
" maaf kak Sony, aku gak bisa suka sama kamu. Enggak sebelum bayangan Kak Alex hilang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beku yang dingin
Romance"aku mudah membaur, aku mudah melupakan, bahkan aku punya satu keahlian yang tak semua orang punyai. yaitu mencintai. aku mudah menyukai seseorang, bahkan dalam hitungan menit atau jam. tanpa berfikir panjang, dan langsung membuat suatu simpulan." L...