" hariku sepi tanpa adanya kamu difikiranku.
Waktuku hampa tanpa menemuimu walaupun hanya sekali.
Tapi tak apa, aku senang. Karena perasaanku telah kembali.
Kembali pada si kecoa dingin yang satu ini."
Laura****
" untuk mempersiapkan turnamen bulan depan, latihan kita akan diperketat daripada sebelumnya. Jadi coach harap kalian tertib mengikuti latihan ini dengan sungguh-sungguh. Dan ya, demi kemudahan dan kematangan skill, coach telah meminta bantuan satu pelatih lain. " kata Coach Arya, selaku pembimbing tim futsal kami.
" wow, pake didatengin pelatih segala lagi." Gumamku.
" Alex, sini!" panggil Coach pada Alex.
Kak Alex?
Mau apa dia dipanggil?" Alex inilah yang akan melatih kalian semua." Kata Coach yang sontak mengejutkanku. Bukan, bukan aku saja! Tapi teman-temanku juga sangat terkejut.
" Alex?" Tanya David, yang teman Alex sendiripun tak tahu soal itu.
" iya. Berhubung Alex pernah menjuarai futsal tingkat semi nasional, jadi dia tidak diperbolehkan masuk tim. Maka dari itu coach minta dia melatih kalian supaya siap menghadapi turnamen bulan depan. Alex ini kan punya banyak pengalaman berlomba, jadi dia paham betul bagaimana persaingan futsal diluar sana. Coach harap kalian tidak keberatan!" Kata Coach semakin membuatku ternganga memandang Alex yang sejak dari tadi hanya berdiri terdiam disana.
" sama sekali enggak kok Coach." Jawab lainnya.
" kita malah seneng kok, Coach. Punya pelatih hebat kaya kak Alex." Sambung Neva, teman satu angkatanku yang juga fans berat Alex.
Mulai lagi deh sok centilnya! Dasar fans abal-abal!!!
" yaudah Coach tinggal dulu. Alex, kamu beri mereka penjelasan dulu,ya?"
" baik, Coach."
Coach Arya pergi, Alexpun mulai memberi beberapa wejangan disana. Tapi sayang, aku tak bisa mendengar karena terhalang oleh anak-anak penggemarnya itu.
" minggir dikit dong! gue juga mau denger kali!" Kataku mulai menerobos mereka.
" eh santai dong woe!" Cetus mereka padaku, tapi aku sih bodo amat yang penting bisa lihat Alex.
" gila lo, Lex! Main jadi coach aja, ajak-ajak kita napa?" Celetuk salah satu teman Alex.
" entar kalo lo udah gede." Jawabnya.
" hahahaha, iya iya iya."
Aku jadi bangga deh, lihat kamu yang kaya gini.
Ternyata kamu itu orang yang berbakat ya, kak.
Support kamu pokoknya!****
Latihan ditutup dengan pembagian jadwal latihan oleh Alex. Ya, walau bukan Alex sendiri yang memberikan itu padaku sih. Tapi David.
Semua pulang, dan akupun juga akan begitu. Tapi tidak tahu Alex. Dia sama sekali tidak terlihat di lapangan. Tapi kenapa aku harus riwuh memikirkannya? Bukan urusanku, mau dia menginap, mau dia ngecamp, atau sekalian bangun asrama di lapangan kek, aku tidak peduli!
Tapi kenapa rasanya hatiku belum tenang sebelum lihat dia ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Beku yang dingin
Romance"aku mudah membaur, aku mudah melupakan, bahkan aku punya satu keahlian yang tak semua orang punyai. yaitu mencintai. aku mudah menyukai seseorang, bahkan dalam hitungan menit atau jam. tanpa berfikir panjang, dan langsung membuat suatu simpulan." L...