" seribu usahaku untuk membuat kamu terkesan,
Tapi tak setengahpun dari itu yang kamu hiraukan.
Entah karena kamu yang terlalu dingin,
Atau karena hatimu yang tak bisa aku cairkan."
Laura" masih ada aja cowok cuek kaya dia?" Gerutuku sambil berjalan keluar perpustakaan.
Membayangkan kejadian yang sungguh menjengkelkan. Untung aku sabar. Kalau tidak sudah kuhajar dia.
" ini baru permulaan."
Tak terasa aku semakin tertarik untuk lebih menguak kejutekkan sifat Alex. Seberapa bertahannya dia dari api panasku. Kalau sampai hatinya tidak mencair sedikitpun, maka sudah kupastikan dia bukan manusia.
****
" kamu kenapa? Cemberut aja!" Ucap Mia padaku di kelas.
" gak pa-apa, cuma sedikit kesel aja." Jawabku lalu berjalan ke luar kelas." gak mau cerita ini?" Sambung Andien yang mengikutiku.
" masa, aku udah bela-belain bersikap ramah, terus dia cuekin gitu aja!" Ungkapku dengan nada kesal.
" siapa?"
" siapa lagi, ya Alex lah!" Ucapku lantang.
Mereka terdiam, akupun sama.
" kamu bilang apa tadi? Alex?" Tanya Mia.
Aku diam, kurasa aku sudah kelewatan dengan membuka rahasiaku sendiri.
" ada apa kamu sama kak Alex?" Tanya Mia.
Kutarik nafas dalam-dalam, lalu berbalik menghadap mereka.
" ya, gitu lah." Ucapku pelan.
" bentar-bentar! Aku mau tanya. Kamu suka sama kak Alex?" Sambung Andien.Aku diam sejenak lalu berkata,
" salah ya kalau aku suka sama kak Alex?" Kataku pelan dengan mata menurun.
" hahahaha..." mereka tertawa seperti sedang mengejekku.
" salah sih enggak, Ra. Tapi aneh aja gitu. Kemarin kamu bilang dia judes, sombong, sok-sokan. Sekarang? Kamu malah suka sama dia!"
" terus aja diketawain! Bukannya ngasih saran."
" jangan ngambek dong." Ucap Mia yang masih terdengar sisa tertawanya.
" sebel aku." Kataku.
" emang kamu bener suka sama kak Alex?" Tanya Andien mencoba memastikanku.
" Kalian kan tahu, aku tipe orang yang gampang jatuh cinta. Bisa aja dong aku baper gara-gara ditolongin kemaren, terus jadi suka sama dia."
" iya sih, tapi aneh gitu. Bisa aja ya kamu suka sama orang yang kamu benci?." Ucap Mia
" padahal si Alex itu jutek banget, iya sih ganteng. Tapi sombongnya selangit!" Timpal Andien.
" aku gak peduli, mau dia cuek sama aku, mau dia judes, sombong. Yang penting aku harus bisa buat dia ngerubah sifat dia yang super dingin itu."
" semangat!"
" semangat!"Tantanganku selanjutnya adalah bagaimana aku bisa membuat suasana senyaman mungkin supaya aku bisa dekat sama Alex. Tapi yang harus pertama aku siapkan adalah mental. Buat menghadapi sifat dingin Alex yang sering membuatku kikuk.
" btw, kak Alex kan kapten futsal. Jadi kenapa aku gak gabung aja ya sama tim futsal sekolah?" Gumamku sambil membaca brosur pendaftaran anggota futsal baru yang terpampang di madding sekolah.
****
Sepulang sekolah aku berkumpul di Aula, untuk mengikuti seleksi pendaftaran ekstrakulikuller futsal.Disana aku sama sekali tidak melihat Alex. Entah dia tidak ikut dalam acara itu, atau dia yang sengaja mengumpat agar aku tidak bisa melihatnya.
" tau gak kapten futsalnya itu ganteng?" Oceh seseorang yang duduk di belakangku.
Aku diam dan mendengarkan percakapan mereka.
"kabarnya sih belum punya pacar."Oh iya? Kesempatan aku buat jadi kandidatnya dong
" tapi katanya dia itu orangnya cuek. Banyak kakak kelas yang suka sama dia tapi belum pernah ada yang direspon." Sambungnya.
Biarin, ntar cewek yang pertama dia respon itu aku!
" aku aja ikut seleksi ini biar bisa PDKT sama dia."
Huh... dasar modus loh!
" eh btw, aku juga gitu sih. Tapi kan aku emang suka sama futsal. Alex itu cuma aku jadiin motivasi aku aja. Gitu!" Gumamku
Percakapan yang tiada hentinya, bukan hanya mereka. Bahkan setiap peserta yang lewat slalu menyebut dan mengagung-agungkan nama Alex.
" sainganku banyak nih!" Gumamku
KAMU SEDANG MEMBACA
Beku yang dingin
Romance"aku mudah membaur, aku mudah melupakan, bahkan aku punya satu keahlian yang tak semua orang punyai. yaitu mencintai. aku mudah menyukai seseorang, bahkan dalam hitungan menit atau jam. tanpa berfikir panjang, dan langsung membuat suatu simpulan." L...