surat ke lima belas

15 5 0
                                    

" terima kasih ya Tuhan. Engkau telah memberiku satu kepercayaan lagi untuk bernafas disatu putaran tahun ini.
Dan betapa terkejutnya aku menerima hadiah teristimewah dalam hidupku.
Terima kasih si rahasia."
Laura

*****

Selamat ulang tahun
Mutiara biru,
Semoga Tuhan slalu
memberimu bahagia,
Semoga Tuhan slalu
menjaga setiap
air matamu
Agar tidak jatuh
Di sembarang tempat.
Aku tak bisa mengirim
Barang mewah yang
berat Timbangannya,
Karena aku gak akan kuat
Membawanya. Hehehehe...
Sekali lagi, aku mau ngucap
Selamat ulang tahun..

Kuamati kertas biru itu, lalu memeluknya erat. Betapa indah hadiah yang dia beri padaku. Mataku mulai mengarah pada bingkisan kecil yang dikirim bersama surat itu.

" apa ini?" Kataku lalu dengan perlahan membuka bingkisan itu.

" wow!" Kataku setelah melihat rangkaian bulatan kecil yang tersusun rapi membentuk sebuah rantai. Itu adalah gelang, gelang mutiara berwarna biru yang sangat indah.

kado ulang tahun yang tak terduga. Kado istimewah dari sang merpati rahasia.

Terima kasih kau pemberi kejutan,
Terima kasih kau pengirim surat rahasia,
Terima kasih kau pembawa senyum dadakan,
Terima kasih kau... kau yang tak bernama.
Terima kasih merpati rahasiaku.

Aku berjalan dengan sejuta berkas cahaya yang tiba-tiba menempel begitu saja di pipiku. Hari yang indah, setidaknya itu menurutku.

" ciee yang lagi bahagia." Kata Andien padaku.

" yang lagi tua tepatnya." Sambung Mia.

Aku senyum, lalu membalik bola mata menghadap mereka.

" kode-kode yang mau ditraktir nih!" Jawabku nyengir.

" ini nih temen yang paling pengertian. Patut dicontoh!" Jawab Andien sambil menepuk pundak kananku, diikuti Mia yang langsung duduk disebelah bangkuku. Mata Andien melebar menjamah berbagai bantuk makanan yang terpampang disana. Dia adalah sosok yang tak mau kalah jika menyangkut soal makan-memakan. Hahahaa...

" ini bener dibayarin?" Tanya Mia sambil menyipitkan bola matanya.

" bener! Udah pesen aja aku yang bayarin itung-itung ngerayain ultah, tapi inget gak pake porsi doble!" Jawabku.

" Siap bos!"

" siap bos!"

Terima kasih ya Tuhan, Engkau telah memberiku satu kepercayaan lagi untuk merasakan sejuk oksigen ciptaan-Mu. Dan hari ini aku sangat bahagia, tak ada permintaanku yang belum Kau wujudkan. Sungguh, semua telah aku dapat disini. Rasa bahagia melihat teman-temanku tertawa adalah Hadiah yang terindah. Terima kasih karena Engkau telah menciptakanku diantara mereka yang dengan tulus memberi cinta padaku. Dan aku sangat berharap pada-Mu, jangan pisahkan rasa bahagia ini dari hatiku....... jangan cepat Kau buat berlalu masa-masa mendebarkan ini. Karena sungguh, akan lebih indah jika aku dapat merasakannya pada tiap detik waktuku.

" hadeuhhhh... kenyang nih perut." Ujar Andien sambil menyeruput jusnya yang tinggal beberapa balok es saja.

" makasih banget loh udah ditraktir, kalo bisa sih sering-sering kaya gini!" Sambung Mia.

" gak pa-apa, asal ulang tahunku dirayain tiap hari." Jawabku.

" cepet tua dong kamu? "

"Hahahaha..."


Satu sisi aku bahagai dengan perayaan usiaku yang mulai menginjak 16 tahun, bahagia dengan semua senyum dan tawa sahabat,lalu di sisi lain aku mulai memikirkan seseorang yang bahkan ingin kubuat hadir disana, walau tak sepatutnya dia datang untuk mengatakan selamat ulang tahun padaku. Hah, pemikiran itu terus membongkah otak kecilku. Mungkin obsesiku yang terlalu berlebihan, atau aku yang terlalu berharap pada dia yang bahkan tak ingin kuhararapkan.

Kak Alex, kamu dimana ?

Beku yang dinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang