"He's gila! Crazy! Astaga, apa dia tidak tau siapa aku hah? Beraninya menolak tawaranku!"
Sooji sedang murka, cukup dengan menyaksikan bagaimana wanita itu meremas dengan kejam lembaran kontrak yang tadinya diberikan untuk Myungsoo, kini kontrak tersebut sudah tak berbentuk. Sementara itu Noori hanya bisa menatap malang nasib kontrak tersebut tanpa bisa melakulan apapun.
"Memangnya dia siapa bertindak sok important seperti itu hah? Sombong sekali! Sudah sejago apa sih dia sampai berani menolak!"
Di sudut lain ruangan itu, Shannon berdiri dengan wajah cemas bercampur menyesal, seharusnya tadi dia tidak perlu meninggalkan Myungsoo sendirian dan membiarkan pria itu menghadapi Bae Sooji, karena dia tau sifat wanita itu sangat bertentangan dengan Myungsoo. Meskipun pria itu terkesan pendiam dan cuek, tapi dia tidak akan tinggal diam jika merasa direndahkan, dan Bae Sooji adalah salah satu contoh yang paling tidak bisa untuk tidak merendahkan orang-orang yang baru ditemuinya.
"Eonni, maafkan aku. Aku juga lupa memberitahunya tentang kontrak ini," gadis itu memberanikan diri untuk bersuara membuat Sooji langsung menatapnya dengan tajam menusuk.
"You! Katakan pada teman bodohmu itu untuk kembali ke sini dan terima kontrak ini or he will regret it!" Perintahnya tak terbantahkan membuat Shannon sedikit gentar.
"Tapi, Myungsoo sangat sulit dibujuk. Untuk membawanya kemari saja sudah membutuhkan tenaga ekstra."
"I don't care, Shannon. Do it atau katakan pada kakakmu agar mencancel niatnya untuk melakukan project lain."
Shannon dilanda dilema, dia tau bahwa kakaknya akan menuruti keinginan Sooji jika wanita itu terus mendesak dan memberikan ancaman yang ampuh, dia tau hubungan yang terjalin antara Sooji dan kakaknya sangat erat, jadi bukan tidak mungkin jika kakaknya yang bodoh itu merelakan dirinya untuk bekerja di sini, tapi itu jelas akan membawa kerugian bagi kakaknya dan manajemennya karena membatalkan kontraknya secara sepihak pada klien lain yang jelas akan dikenakan denda sesuai dengan kontrak yang ada.
Tapi, membujuk Myungsoo juga bukan perkara mudah. Pria itu sudah jelas marah dan tidak akan menerima apapun yang ditawarkan oleh perusahaan ini, karena sekali dia memutuskan, maka sampai akhir itulah keputusannya. Dia tau sifat keras kepala Myungsoo, dan menemukan banyak orang berkepala batu di sekitarnya terkadang membuat Shannon hampir gila sendiri.
"Bagaimana kalau begini saja," Noori tiba-tiba bersuara di antara keheningan yang ada, "Myungsoo setuju jika hanya memotret untuk cetakan bulan ini, jadi bagaimana kalau kita tawarkan itu dulu untuk dia. Untuk kontrak satu tahun baru akan kita tawarkan kembali setelah kerjanya selesai, mungkin saja saat itu dia sudah berubah pikiran?"
Shannon meragukannya, tapi itu layak dicoba, "ide yang bagus Eonni, kupikir Myungsoo tidak masalah untuk itu. Aku juga akan berusaha membujuknya agar mau menerima kontrak itu."
Sooji mengernyit tidak senang, cara Noori dan Shannon berbicara itu seolah-olah majalah mereka akan bangkrut saja jika Myungsoo tidak menerima kontrak itu, seperti kesuksesan majalah ini begitu bergantung pada kesediaan bocah itu.
Hah! Dia hanya seorang bocah dan berani mengusik segala rencana yang telah dia buat dengan matang?
Tidak masuk akal.
"Bagaimana Sooji?"
"If you berpikir aku akan memohon pada bocah itu, maka the answer is tidak!" Ujarnya dengan lantang, "dikira tukang foto hanya dia saja? Cuih!"
Noori menggelengkan kepalanya frustasi, Sooji dan egonya.
"Bukan memohon, lebih tepatnya kompromi. Bagaimana?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Boy [COMPLETED]
Fanfiction[COMPLETED] Pt. 1 - 7 : PUBLIC Pt. 8 - END : PRIVATE =========================================== Gentlement In Love #1 -Pretty Boy- First : Pretty Boy (Elship_L) Second : Tough Man (Carswell_Cress) ...