"Apa yang kau lakukan di sini?"
Pertanyaan itu sudah dilontarkan puluhan kali oleh akal sehatnya, tapi sejauh apapun dia mencoba untuk mencari jawaban, tidak ada satupun jawaban yang terdengar masuk akal. Gilanya, dia malah tetap bertahan di sana meskipun tau bahwa apa yang dilakukannya saat ini adalah sebuah kegilaan.
Seumur hidupnya, Myungsoo bisa dikatakan jarang atau bahkan hampir tidak pernah melakukan sesuatu diluar kendali otaknya. Selama ini dia selalu bertindak dengan aturan logikanya daripada secara spontan atau dengan menduga-duga. Myungsoo termasuk pria yang tidak pernah mengambil resiko dalam tindakannya, bermain aman adalah pilihan yang tepat karena menurutnya itu akan tetap membuatnya tetap fokus pada tujuan hidupnya.
Sama seperti menghadapi wanita, pengalaman yang sangat minim dengan pergaulan yang bisa dikatakan sangat buruk membuatnya tidak paham apa yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi seorang wanita. Dulu ketika berkencan, ada Shannon yang terus mendiktenya untuk mengajak pacarnya keluar nonton atau makan malam, menyuruhnya mengirim pesan paling tidak satu kali sehari, memaksanya memberi perhatian lebih dengan kata-kata manis untuk pacarnya, yah bisa dikatakan dia adalah avatar dan Shannon adalah pengendalinya.
Tapi, sekarang lihat apa yang dia lakukan. Meskipun tindakannya dipacu karena kalimat omong kosong Shannon terus berputar di otaknya, tapi tetap saja apa yang dikatakannya berjam-jam lalu adalah hasil dari pemikirannya sendiri, oh tidak, katakan saja dia sedang tidak berpikir saat itu jadi dia mengucapkannya dengan keadaan tidak sadar.
Persis ketika kejadian tempo hari di Jeju, kata-kata yang keluar begitu saja tanpa melalui filter akal sehatnya yang berakibat dia harus duduk berdua dengan wanita itu di dalam kedai kopi, meskipun tidak berakhir buruk, tapi tetap saja dia sudah gila karena sudah lancang. Sekarang semuanya kembali terulang, karena mulut lancangnya, dia berakhir di tempat ini.
Satu lagi yang membuatnya tidak habis pikir, bahwa wanita itu malah menyambut kegilaannya dengan sama gilanya.
"Menjemput?"
Kalau Myungsoo berniat mengejutkan Sooji, maka pria itu berhasil karena saat ini dia sudah melebarkan mata dengan raut tidak percaya.
"Jemput like pick up? You mean that?"
Bodohnya Myungsoo hanya bungkam, diam-diam mengutuk mulutnya yang sudah lancang. Sooji saat itu hanya menatapnya lama, seolah mengamati dan mempelajari wajahnya sebelum pada akhirnya terkekeh pelan.
"Boleh."
Jawaban itu sukses membuatnya kalang kabut, tidak dalam mimpi terburuknyapun dia mengharapkan jawaban itu akan keluar dari Sooji, parahnya wanita itu langsung turun dari mobil tanpa menjelaskan apapun padanya.
Dan di sinilah dia sekarang, duduk menunggu dalam sedan tuanya di halaman parkir gedung kantor Sooji sementara matanya menatap was-was ke arah pintu lobi gedung.
Tebak apa yang lebih gila dari ini...
Saking paniknya dan takut membuat wanita itu menunggu yang berakhir dengan pemikiran bahwa Myungsoo mungkin hanya menipunya, dia muncul ke kantor itu satu jam sebelum jam pulang normal.
"Dasar gila," Myungsoo berbisik pada dirinya sendiri dengan raut wajah nelangsa.
Satu jam kemudian tubuhnya menegang dengan waspada ketika melihat sosok itu akhirnya keluar dari pintu lobi, mulutnya komat-kamit mengatakan hal yang tidak jelas sampai dia melihat bahwa Sooji telah menyadari kehadirannya di sana karena dia memang sengaja memarkirkan mobilnya di spot yang paling dekat dengan lobi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Boy [COMPLETED]
Fanfiction[COMPLETED] Pt. 1 - 7 : PUBLIC Pt. 8 - END : PRIVATE =========================================== Gentlement In Love #1 -Pretty Boy- First : Pretty Boy (Elship_L) Second : Tough Man (Carswell_Cress) ...