2. Interesting Offer

2.2K 422 43
                                    

"Kim Myungsoo, Kim Myungsoo! Astaga ini sangat hebat."

Seorang gadis pirang berlari mendekati teman prianya yang duduk di salah satu bangku kantin, dia berteriak seperti orang dikejar setan dari jarak jauh membuat sang pria mendengus kesal.

"Memalukan," bisiknya jengah.

"Astaga, ini berita hebat. Kali ini kau tidak boleh menolaknya," gadis itu sudah berdiri di sebrangnya dengan napas terengah-engah, "ini minumanmu? Minta ya," tangan lentiknya langsung saja menyambar gelas yang ada di atas meja bahkan tanpa menunggu izin dari pemiliknya.

"Ahreum..."

"Shannon, oke? Hanya orangtuaku yang boleh memanggilku seperti itu, kau tidak boleh." Sela gadis yang sudah duduk dengan tenang di depannya, tangannya perlahan bergerak mendekati piring Myungsoo membuat pria itu memutar bola matanya.

"Pesan sendiri sana!" Teriak Myungsoo saat memukul tangan nakal gadis itu.

"Astaga, aku hanya mencoba sedikit saja...dasar pelit!"

Ahreum, atau yang wajib di sapa Shannon itu mengerucutkan bibirnya kesal, "lagian aku ke sini karena ingin menyampaikan berita penting, setidaknya suapi aku sedikit gizi."

"Ck, dasar aneh!" Myungsoo terlihat kesal, tapi tetap saja menyodorkan piring makan siangnya pada gadis itu, "cepat katakan apa berita penting itu, awas saja kalau kau membual lagi. Kepalamu akan aku gunduli."

Shannon yang sudah melahap nasinya melotot dengan pipi menggelembung, terlihat sangat jelek membuat Myungsoo mengernyit jijik.

"Bisa-bisanya! Ini mahkota perempuan tau," gadis itu mencibir penuh drama, "kau memang tidak punya hati!"

Myungsoo kembali mendengus, teman wanitanya yang satu ini memang sungguh ajaib, bodohnya lagi dia malah mau berteman dengan gadis seaneh ini.

"Jadi begini," Shannon menghentikan kegiatan makannya saat melihat wajah Myungsoo sudah terlihat bosan, "barusan aku mendapatkan kabar dari kakakku, kalau sebuah majalah ingin memakai jasamu sebagai tukang foto."

Myungsoo mengernyit tidak senang, "jangan bilang kalau ini semua ulahmu, lagi?" Tuduhnya dengan kejam, karena setaunya dia tidak pernah sekalipun mengajukan diri untuk mendapatkan sebuah pekerjaan dari hobinya.

"Yah, waktu itu kakakku stress sekali karena di terror sama Redaktur Pelaksana majalah itu, padahalkan dia punya project lain. Jadi aku mengusulkanmu..."

"Ahreum, kau tau itu hanyalah hobiku. Aku tidak ingin mendapatkan keuntungan apapun dari hobi itu."

Shannon meringis, memang dia sudah mewajibkan semua orang memanggilnya 'Shannon', termasuk teman karibnya sejak di bangku sekolah menengah ini, tapi pria itu sungguh bebal dan tetap memanggilnya Ahreum-nama kecilnya, dengan alasan Shannon terlalu bagus untuk menjadi namanya. Huh.

"Tapi apa yang lebih nikmat karena melakukan hobi yang digaji?"

Myungsoo berdecak, "aku tidak ingin dipublikasi, sudah cukup kau memaksaku membuat sebuah website untuk koleksi fotoku. Kali ini tidak lagi."

"Oh ayolah brother, hanya sekali saja...hitung-hitung sebagai pengalaman untukmu, oke oke?"

"Sangat merepotkan."

"Tidak akan! Aku yang akan mengurus semuanya, kau hanya perlu menggoyangkan jarimu dan voila! potret terbaik telah kita kantongi."

"Aku ada ujian minggu depan," Myungsoo kembali memberi alasan, "dan kau tau ujian itu sangat penting untukku."

"Astaga! Aku tau kau ini sangat pintar, aku yakin bahkan ujian dengan mata tertutup saja kau pasti tetap dapat nilai sempurna!"

"Kau berlebihan."

Pretty Boy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang